Chapter 2

489 11 10
                                    

Malam yang tenang di Thousand Sunny Go meskipun sesekali terdengar suara dengkuran keras dari arah kamar laki-laki. Zoro sedang duduk dikamar pengintai ketika Nami datang dan menepuk pundaknya.

"Apa yang kau lakukan disini?" teriak Zoro kaget.

Nami hanya menjawabnya dengan tertawa terbahak-bahak dan itu membuat pipi Zoro merah karna malu dan berteriak "oii, apa yang kau tertawakan!"

Nami berhenti  dan mengusap sedikit air dipelupuk matanya akibat tertawa tadi dan menjawab "Kau tahu ekspresimu tadi itu sangat lucu, aku tidak tau kau punya sisi imut seperti itu, aku kira kau adalah seorang pria kasar yang cuma mementingkan latihan."

"oii, oii apa maksud mu?" Protes Zoro.

"Entahlah, aku hanya merasa nyaman saat melihat wajahmu, dan mungkin aku butuh sedikit angin malam." Jawab Nami seadanya.

Zoro merasa ada yang aneh dengan gadis itu, ya dia tahu Nami menderita Amnesia karna benturan pada kepalanya beberapa waktu lalu, tapi dia tetap merasa aneh dengan sikapnya. Nami sekarang terlihat lebih tenang dan terbuka padanya meskipun Zoro dapat melihat kegelisahan yang disembunyikan dari wajahnya.

"Ne Zoro bisakah kau membantuku?" Suara putus asa Nami membuat Zoro melihat kearahnya.

"Nami san, apa yang kau lakukan disini?" terdengar suara dari pintu yang terbuka dengan seorang laki-laki berambut pirang berdiri dibelakangnya.

"Aku hanya sedang mencari angin malam" Jawab Nami.

Sanji mengambil korek api dari sakunya kemudian menyalakan rokok ditangannya dan dengan santai berkata "Marimo kuharap kau tidak macam-macam dengan Nami san."

"Apa maksud mu ero cook? Jangan samakan aku dengan mu yah." Protes Zoro. "Dan sebaiknya kau bawa Nami kembali kekamarnya, kurasa dia masih sakit" Lanjutnya lagi.

...

"Nami-san, kau harus banyak beristirahat. Keadaanmu belum baik jangan memaksakan dirimu untuk berjalan-jalan dimalam hari, apalagi ingatanmu belum kembali. Apa kau butuh sesuatu Nami san? Apa ingin kubuatkan Teh atau Kopi?"

"Aku tidak butuh apa-apa sanji-kun" suara Nami terdengar sangat pelan.

"Istirahatlah Nami-san, tidur yang nyenyak. Kalau kau butuh sesuatu panggil aku." Sanji merapikan selimut dan keluar dari kamar Nami.

'Aku ingin semua perhatian itu selamanya kau tunjukkan hanya padaku sanji-kun.'Kata nami dalam hati.

...

"Sanji. Meshi meshi." Teriak luffy sembari menghentak-hentakkan sendok dan garpu ke meja makan. "Hayaku Niku!! Niku!! Niku!!."

"Diamlah luffy. Masakanku sebentar lagi matang. Kalau kau tidak diam aku akan mengurangi jatah daging." Jawab si koki kapal.

"Ohayou minna-san." Violet menyapa dengan anggun didepan pintu ruang makan.

Sanji langsung mendekat padanya dan berputar-putar dengan love eyes seperti biasanya. "Ohayouuu violet-chwaaannnnnn. Apa tidur mu nyenyak?" Ia menarik kursi "Silahkan duduk mademoiselle."

"Arigatou sanji-san." Violet tersenyum manis.

"Ooohhhhh. I GOT HEART ATTACK!" teriak sanji dengan lebay.

Si kapten yang sudah kelaparan kesal dengan sikap sanji langsung teriak. "Sanji kami kelaparan." Dibantu anggukan keras dari dua teman troublemaker-nya usopp dan chopper.

"Kalian sungguh mengganggu. Padahal aku belum membacakan violet-chwan puisi cinta buatanku." Gerutu si koki pirang.
Baru saja ia ingin melangkah kedapur, pintu terbuka dengan pemandangan yang membuat hatinya terasa terbakar.

My Queen (Sanji X Nami)Where stories live. Discover now