Rain and Capuccino

306 4 0
                                    

Haiiii ini cerita pertamaku di wattpad. Sebenernya ini cerita udah lama, tapi baru ngeupload sekarang hehe. Ceritanya abal banget, gaje pula-_- tapi semoga kalian suka deh ya:)

--------------

LILY POV

Musim hujan. Sore ini, aku berdiri di depan kedai kopi untuk berteduh karena tadi aku sempat kehujanan saat perjalanan menuju rumah. Aku berdiri sambil memandangi hujan yang turun. Aku benci hujan! Karena hujan membuatku hampir tak bisa melakukan aktivitasku seperti biasa. Akupun langsung membuka payung yang kubawa setiap hari untuk berjaga-jaga jikalau sewaktu-waktu hujan datang. Saat sudah bersiap-siap, aku mendengar bel dari pintu kedai tersebut yang menandakan ada yang masuk ataupun keluar dr kedai tersebut. Saat aku melirik sebentar ke arah pintu tersebut, tiba-tiba seseorang menghampiriku.

"Bolehkah saya menumpang di payungmu? Saya tidak membawa payung" kata seorang laki-laki dengan memakai jaket berwarna abu-abu tersebut. "Boleh" kataku singkat. "Kau mau pergi kemana?"

"Aku mau ke daerah sana" jawabku sambil menunjuk arah yang mau kulewati.

"Kebetulan aku juga mau kesana!"

"Baiklah, kalau begitu bareng aja"

Lalu kamipun berjalan melewati hujan yang sedang turun. Kami pun berjalan dalam keheningan, sampai laki-laki tersebut memecah keheningan kami "Rumah kamu dimana?" katanya tanpa banyak basa-basi. "Rumahku di daerah komplek Indah" jawabku datar. "Saya juga tinggal disana, tapi kok saya baru melihat kamu ya? Kamu orang baru disini?"

"Iya, aku orang baru. Kebetulan aku baru tinggal disini 3 hari jadi pantas saja kalau kamu baru melihat aku"

"Oh begitu, pantesan..."

Kami pun berjalan lagi dalam diam. Sampai akhirnya laki-laki itu memberhentikan langkah kami di dpn sebuah rumah yang tidak terlalu besar, tapi untuk ukuran rumah seperti itu bisa dikatakan mewah.

"Sudah sampai sini saja, terimakasih atas tumpangannya. Rumahmu masih jauh?" katanya.

"Engga kok, udah deket bentar lagi juga nyampe"

"Terimakasih.." ujarnya sambil tersenyum.

"Sama-sama, kalau begitu aku duluan ya" lalu aku berjalan meninggalkan laki-laki tersebut.

Beberapa hari setelah kejadian itu, setiap hujan datang aku selalu berteduh di depan kedai kopi tersebut. Dan setiap hujan pula aku selalu pulang bersama dengan laki-laki itu. Entah kenapa setiap aku berjalan dengan laki-laki itu aku selalu merasa nyaman dan aman, padahal aku baru mengenal lelaki itu. Kamipun sering banyak bercerita, kadang-kadang lelaki itu suka bercerita ataupun melakukan hal yang aneh sehingga selalu membuatku tertawa karenanya. Dan ternyata selama sering pulang bersamanya, aku jadi mengetahui namanya. Nama laki-laki itu Al. Altair Harvey William. Dia juga ternyata bekerja di kedai kopi yang sering aku kunjungi untuk berteduh. Dia selalu memakai jaket abu-abunya setiap dia bertemu denganku, dengan rambutnya yang hitam lebat kadang dia juga memakai topi berwarna biru tua akupun jadi terbiasa jika ada yang menghampiriku dengan ciri seperti itu.

Suatu hari, dia pernah mengajak aku ke kedai kopi tempat bekerja dia. Aku memasuki kedai itu, kulihat dia sedang berdiri di depan dapur kedai tersebut. Saat dia mengetahui aku yang datang, diapun tersenyum padaku lalu aku memesan secangkir capuccino. Setelah beberapa saat Al menghampiriku dengan capuccino yang kupesan tadi, lalu dia duduk di depanku. "Kau kesini juga" katanya dengan senyum yang merekah.

"Aku memang sering kesini kan?" kataku.

"Kau memang sering kesini, tapi kau baru masuk kesini biasanya kan kau hanya berteduh di depan kedai kalau hujan" katanya sambil terkekeh.

Rain and CapuccinoWhere stories live. Discover now