Mistake

674 68 12
                                    

-Mistake-

Hari ini, langit nampak gelap
berwarna kelabu, mungkin akan
turun hujan.
Aku tengah duduk didepan sebuah
ruangan tempat Ibuku dirawat inap.

Ya, beberapa hari yang lalu
orang tuaku mengalami kecelakaan, beruntung Ayahku hanya luka-luka
ringan namun Ibuku lah yang terluka parah. Sebuah mobil sport milik seseorang menabrak mobil kedua orang tuaku saat hendak mengunjungi rumah nenekku yang berada di Suna. Ibuku yang berada disebelah kursi pengemudi harus terhantam mobil sport mahal itu, dengan kecepatan tinggi sehingga  mobil kedua orang tuaku terpental mengalami kerusakan parah.

Inilah takdir.

Selalu berupa kejutan tak terkira, Entah hal yang manis ataupun harus merasakan yang pahit sekalipun.

Tak ada yang tahu.

Awalnya aku sulit menerima semua yang telah terjadi, namun Ayah dengan sabarmenyuruhku agar tetap tenang danmenyerahkan semuanya pada Tuhan. Aku bahkan tidak habis pikir dengan apa yang diucapkan ayah setelah mereka ditabrak oleh orang itu. Bukannya menuntut orang jahat itu, beliau malah membebaskan orang itu yang juga tengah meregang
nyawa dirumah sakit.

Aku tertunduk dengan kedua telapak
tangan menutup wajahku.
Aku masih berpikir siapa kira-kira
orang yang mencelakai orangtuaku?
Ayah bilang ia juga mengalami luka
yang jauh lebih parah. Apa orang
itu berada dirumah sakit yang sama
dengan Ibuku? Jika jawabannya
adalah ya, maka aku pasti akan
dengan mudah menemukan orang
itu.

Entah apa yang akan ku lakukan
padanya. Peduli setan dengan
keadaannya sekarang.

Aku tersentak ketika, mengingat
bahwa temanku, Ino Yamanaka
bekerja sebagai perawat dirumah
sakit ini, ya mungkin dia bisa
membantuku.
Semoga.

🌸

"Hei, ada apa kau mau repot-repot
menemuiku?" tanya gadis berambut
pirang sambil meminum capuccino-
nya.

"Aku hanya ingin minta
bantuanmu." Aku menatapnya
dengan wajah penuh keseriusan.
Ino hanya mengangkat sebelah
alisnya,

"Bantuan? Apa itu?"

"Periksa daftar nama orang yang
mengalami kecelakan pada waktu
yang sama dengan kecelakaan
orangtuaku." Ino tersenyum dengan
menganggukan kepalanya, tanda ia
paham apa maksudku.
"Baiklah."

🌸

Seperti biasa, aku kembali
mengunjungi rumah sakit tempat
ibuku dirawat. Wajah cantik wanita
yang melahirkanku itu kini nampak
lebih baik dari hari-hari sebelum
beliau tak sadarkan diri. Beliau tersenyum kala melihat
kedatanganku.

"Bagaimana kuliahmu?" tanya Ibuku
dengan lemah lembut, seperti biasa.

Aku tersenyum,"Baik, kaa-san."

Aku menyodorkan makanan yang
tadi dibawakan oleh suster pada
Ayah, aku pun menyuruh agar ayah
menyuapi Ibu. Ayah mengangguk
paham, lalu aku tersenyum dan
meninggalkan mereka berdua
diruangan serba putih itu.

🌸

Aku mengehela nafas.
Kini aku mendudukan diri ditaman
rumah sakit ini. Disini terasa
nyaman dan pemandangan disini
juga sangat indah. Berhadapan
langsung dengan matahari
terbenam.

Aku tertunduk dan menutup wajahku
dengan tanganku. Akhir-akhir ini
kuliahku membuatku sedikit penat
dan pusing. Belum lagi masalah yang baru saja
ditimpa orangtuaku.

Mistake [SELESAI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora