Prolog

2K 175 18
                                    

Yukiana Anita.

Anak cewe paling ceria seantero SMA Garuda. Bukan cuma ceria, tapi juga senang membuat seorang Al Raditama tidak tenang hidupnya.

"Hai beb, lagi apa?" goda Yuki pada Al seperti biasannya.

Posisi mereka sekarang berada di antara keramaian kantin sekolah. Tentunya dengan banyak pasang mata yang menatap takjub pada Yuki. Namun dominannya dengan kaum hawa yang justru menatap bak dayang- dayang istana pada raja gagah mereka, Al.

"Kok diem aja sih? Lo gagu? Atau kehabisan kata- kata karna kecantikan gue?" tanya Yuki bertubi- tubi. Cewe itu menaruh kedua sikunya dimeja dan menompang wajahnya dengan telapak tangan seraya memandang wajah Al.

Yang ditatap seperti itu biasa saja. Seakan menganggap jika orang dihadapannya adalah makluk kasap mata. Jadi Al tidak terasa terganggu, malah semakin menikmati jus mangganya.

"Ih lo mah ya, lo pasti gagu dadakan karna gue?" Yuki bertanya antusias. "Ya kan ya kan?"

"Gk,"

Bahkan Yuki perlu membuktikan jika dihadapannya ini adalah seoarang manusia. Pasalnya Al berbicara seakan tidak menganggap jika lawan bicaranya adalah Yuki. Cewe itu membuang nafas pelan lalu tersenyum semanis mungkin.

"Oke, itu jawaban yang paling indah yang pernah gue denger," bahkan kalau boleh jujur Yuki tidak berniat mengeluarkan kata itu.

"Lo nggak makan apa gitu? Cuma minum jus mangga doang?" Ini cuma basa- basi Yuki karna sebenarnya ia sudah binggung mencari kalimat apa yang harus ia keluarkan.

"Gk,"

Oke, Yuki adalah tipikal cewe sabar. Hanya untuk Al. Ingat akan hal itu.

"Oh iya masa pas kemaren tuh gue ngeliat ada buku baru nah gue mau nga---"

"Gk,"

Yuki tersenyum tidak terima. "Gue belum selesai ngomong, Al. Dan yang lo lakuin itu nggak---"

Al berdiri lalu menatap Yuki dengan tatapan yang sulit diartikan. "Gue paling nggak suka sama cewe yang kebanyakan omong."

Seketika mata Yuki langsung berbinar. "Jadi kalau gue nggak banyak omong lo bakal suka sama gue?"

Rasanya Al mau menjedotkan kepala pada tembok.

"Al? Iya kan?" Yuki bertanya lalu berpangku tangan. "Kalau gitu... Gue bakal jadi cewe alim? Gimana? Lo setuju kan?"

Demi apapun. Rasanya Al ingin memusnakan spesies seperti Yuki dari muka bumi ini. Dari pada Al semakin gila dibuatnya, ahasil cowo itu pergi menginggalkan Yuki yang asik berpikir.

"Nah lho? Al? Al tungguin gue dong!"

Dan Al ingin sejauh mungkin dari Yuki.

"Lo tuh kenapa sih?" sekarang Yuki sudah sejajar dengan Al. "Diem mulu nggak kayak yang lain?"

Al berjalan mendekati lokernya dengan Yuki yang menyender di salah satu loker milik anak murid yang lain.

"Oh iya," Yuki mengerluarkan sesuatu dari saku roknya lalu disodorkan pada Al. "Buat lo."

Al tetap terfokus pada apa yang ia cari di loker tanpa memperdulikan Yuki.

"Ih Al terima kek, ini permen kesukaan gue lho dan jarang gue mau ngasih permen ini ke orang lain sela---"

Brak!

Al menutup pintu loker dengan keras yang membuat Yuki seketika spot jantung dibuatnya. Lantas cewe itu mengomel. "Lo tuh ya kalau---"

[KSS- 3] The Coldest BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang