PROLOG

18 0 0
                                    


              Setiap manusia terutama mereka yang masih berusia muda sering memiliki imajinasi yang liar bahkan tergolong di luar akal sehat, apalagi mereka yang masih anak-anak. Imajinasi kerap di kaitkan dengan impian bocah, misal seperti keinginan untuk menajdi seorang Kesatria Putih, menunggangi kuda dengan jubah putih dan baju zirah berkilauan, seraya berteriak "maju" layaknya seorang Arthur Pendragon saat mengacungkan Excalibur ke langit sambil mengomandoi pasukan Brtainia Raya dalam sebuah peperangan, atau menjadi seorang berkekuatan super layaknya Son Goku dari serial Doragon Ball bahkan pasti tidak sedikit anak-anak yang ingin menjadi Power Rangger, tak terkecuali diriku sendiri.

               Mungkin karena tontonan di waktu kecil yang banyak di dominasi filem kartun dan Superhero, bahkan sampai di usiaku yang skearang aku Soeratman Hakem, Jomblo, 20 tahun Mahasiswa, Ingin menjadi Seorang Kesatria Putih, gumamku sambil tersenyum-senyum sendiri dan berfikir betapa bahagia masa kecil ku. Tiba-Tiba dari belakang terdengar suara memanggil dan sepertinya aku sangat mengenali suara tersebut." Hoi... giamna kabar..?" sambil menarik sebuah bangku seorang pemuda duduk didepan ku, kami duduk di batasi oleh sebuah meja makan yang biasa ditemukan di kantin-kantin , yah dia adalah sahabat ku Budi, " Baik " jawab ku sambile tersenyum simple.

                Setelah beberapa menit kami harus beranjak dari tempat kami duduk karena waktu perkuliahan selanjutnya telah tiba, dengan santai dan sambil bercanada gurau kami menyusuri jalan yang dilapisi aspal berwarna hitam. Pemandangan pohon di kanan dan kiri jalan serta berbagai macam bunga dan rerumputan hias di sekitarnya sungguh sangat menyegarkan mata. Kami memasuki sebuah pintu gedung di Sektor A, sekedar informasi kampusku memilki 18 sektor yang terpisah di 4 tempat berbeda, dan tempat Jurusan ku belajar biasanya ada di wilayah utama kampus yang terdiri dari 4 sektor yakni A,B,C dan D dengan pintu yang saling membelakangi.

                  Ruang kuliah ku untuk matakuliah kali ini ada di lantai 2, sebelum menaiki tangga menuju lantai 2 tiba –tiba terdengar suara yang cukup manis " Hei.. Kalian berdua tunggu aku dong kita masuk bareng" sambil berlari kecil dan menghadang kami berdua, di hadapan ku kini berdiri seorag gadis manis bernama Ani dia juga sahabat terbaik yang aku punya selain Budi. Sambil tersenyum kami melakukan sebuah gerakan dengan tanggan seakan mempersilahkan dia berjalan di depan kami dan kami mengikutinya dari belakang.

                    Seperti biasa didalam ruangan perkuliahan selalu gaduh dengan berbagai pembicaarn dimulai dari gosib seleb, lagu terbaru, pembicaraan soal cinta hingga kekhawatiran soal semeter baru, jujur aku masih tidak mengerti dengan apa yang mereka perbincangkan, mungkin karena hal itu aku tidak memiliki banyak teman, namun aneh nya aku bisa memiliki 2 orang sahabat yang keduanya adalah orang-orang ynang cukup populer dan terkenal di kalangan kampus, bahkan Ani sudah terkenal sampai ke manca negara. Aku memilih duduk di bagian depan barisan bangku-bangku dan berada di dekat jendela, karena sudah sewajarnya bagi sebagian besar mahasiswa menghindari bangku paling depan, hal ini yang juga tidak aku fahami.

                Sambil bersandar aku meilhat kebagian luar gedung, tampak taman yang hijau dengan air mancur sebagai pusatnya, disana sini terlihat orang-orang beraktifitas dengan kesibukan masing-masing, ada yang tersenyum ada yang tertawa riang namun ada pula yang kelihatan murung. Normal dan sangat tenang seperti biasa, aku berfikir sepertinya tidak maslah hidup seperti ini untuk sekarang.

"Tanpa Aku Menyadari Kehidupan Tenang dan Normal Akan Berakhir Beberapa Hari Kedepan"

                   Sata sedang asyik melamun tiba-tiba Budi memanggil, dia berkata padaku untuk datang kerumah nya, ada sesuatu yang ingin dia tunjukan padaku dengan mata yang berkaca-kaca dan penuh kayakinan dia menjamin aku pasti tertarik. Apapun itu sudah jelas kalau dia akan menunjukan koleksi bend-benda yang berbau klenik. Sungguh pasti aku tidak akan tertarik karena di dunia ini tidak ada yang lebih menarik daripada Komik dan Anime. Dalam diam aku kembali berhalyal anadikan aku bisa pergi ke dimensi lain dan menjadi karakter pejuang disana mungkin akan menyenangkan, atau akau akan terjebak dalam dunia game sebagai kesatria putih tapi nampaknya menjadi seorang penyihir juga bagus, aku terus berhayal sambil tersenyum sendiri.

                   Tiba-tiba kelas menjadi hening karena profesor yang mengajar hari ini telah datang. Sebenarnya aku sempat menghayal bahwa imajinasiku menajdi kenyataan dan aku terlempar ke dimensi yang berbeda dari mereka, setelah khayalan berakhir aku jadi sedikit kecewa sambil bergumam " hah..! ternyata hanya Profesor ". Tanpa di sadari waktu sudah beranjak sore, perkuliahan akhirnya berakhir, aku pergi menuju rumah Budi untuk menuruti keinginan sahabatku ini. Tanpa kusadari keputusan untuk pergi Menuju Rumah sahabat membawaku kepada pengalaman yang belum pernah aku alami sebelum nya.

"Hingga membuat ku menyesal sekaligus bersyukur atas keputusan yang telah ku ambil"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 30, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AKU TAPI BUKAN AKUWhere stories live. Discover now