Bab 1

76.1K 1K 3
                                    

Hai ini cerita pertama~ maaf kalau banyak typo. Enjoy~~

Ruby

            Ya ampun mobilku jalan selambat keong akibat menumpuknya kendaraan dijalan raya, tak heran karena ini hari sibuk. Beruntung ac mobil dalam keadaan bagus maklum ini mobil turunan, setelah kakak ku bekerja dia memberikan ku mustang cokelat ini. Selama aku menggunakannya beberapa kali terjadi masalah, dari ac yang tak hidup hingga kebocoran radiator yang membuatku mengeluarkan uang lebih. Aku mahasiswi tahun ketiga di UCLA, di awal tahun aku tinggal dirumah sepupu Tina seorang single parent dengan anak kembar, aku menjadi ibu pengganti bagi mereka selama Tina bekerja. Aku pulang-pergi ke kampus dengan lama tempuh 30 menit, beruntung tahun ini Tina menikah dengan tunangannya dan aku mengusir diri ikut sepupu lainnya. Ya aku memang anak yatim piatu, kedua orang tuaku meninggal saat aku smp hanya ada aku dan kakak ku Krishien, kami menjaga diri masing-masing aku tak ingin membebani Krishien atau kerabat lainnya semampu mungkin aku mengurus diri bekerja paruh waktu atau membantu di toko keluarga.

            Kali ini aku dalam perjalanan menuju apartemen Haylie, sepupu lainnya. Haylie satu angkatan dibawahku, tapi umur kami sama 20 tahun. Ibu Haylie mengajukan usul tersebut, tentu aku tak akan tinggal gratis, Haylie tak akan suka hal itu. Sejak dulu Haylie tak terlalu suka padaku Haylie mungkin berfikir aku hanya kerabat miskin yang menumpang bak parasit dibawah atap rumahnya. Sejujurnya kami memiliki uang ansuransi kematian papa dan mama, namun si tolol Krishien menghamburkan uang itu untuk berjudi dan mencari pria. Sial, aku masih kesal jika mengingat hal itu aku juga benci saat paman Larsen yang juga ayah Haylie saat pri itu dengan tak tahu malu menjual rumah keluarga tempat ku bernaung selama ini. Aku benci. Mengapa tidak ada yang berfikiran waras menyangkut uang, seharusnya aku kuliah dengan nyaman tanpa mengkhawatirkan uang apapun. Aku benci terjaga dari tidur berkeringat memimpikan hidupku disudut jalan mengais makanan tanpa uang. Aku benci kedinginan. Aku sudah mengatur hidupku dengan baik saat orang tuaku meninggal, aku tak akan membiarkan siapapun menghancurkan rencana hidupku. Ya ampun, aku akan kuliah, lulus, bekerja, sukses, dan punya banyak uang. Dan aku tak akan memberi Krishien sepeserpun, wanita jalang itu.

            Dalam satu jam akhirnya aku memarkir mustang usang ini di kompleks apartemen mewah, ya ampun pasti mahal. Menelan ludah aku turun, tentu saja Haylie tak akan turun berlari menyambutku wanita itu terlalu sibuk mengedip mengoda pria seperti biasa. Jalang. Aku turun dan membuka bagasi menghela nafas dan memeluk boks berisi buku. Haylie memberiku kunci dengan sangat tidak rela saat aku berkunjung kerumahnya, kamar nomor 302. Aku berjalan gontai menuju lift, saat lift berdenting aku mengangkat kembali boks berat itu menuju kamar Haylie ya ampun berat. Bersyukur sekali Haylie sedang tak ada di apartemen, ada dua pintu disini aku membuka pintu pertama yucks! Kamar ini di cat pink dengan segala aksesoris feminim, ini kamar utama yang lebih besar dari kamar satunya Haylie benar-benar tidak mampu mengatur perabotan feminimnya ternyata. Aku membuka kamar lainnya, hanya ada kasur meja dan lemari disana tapi aku beruntung dapat tinggal terlebih kamar itu dilengkapi kamar mandi pribadi. Aku meletakan boks ku, lalu kembali kemobil masih ada dua koper, boks dan tas lain yang harus ku angkat.

            Setelah berberes mengatus semua perabotan seadanya. Lelah sekali, hidupku tak pernah mudah semudah saat orang tuaku masih hidup. Aku dimanja, aku populer aku dapat mengikuti fashion membeli ini saat tren atau memamerkan tas kulit baru, aku tak perlu mengkhawatirkan Krishien karena kakakku sejak dulu memang bermasalah sejak...aku menggeleng tak mau mengingat saat kelam hidup Krishien. Pada akhirnya semua kegemparan ini membuat ku lelah. Gerah dengan kemeja navy blue berlengan panjang ini aku melepasnya dan melempar diri ke kasur. Ah empuk, rasa ini lama tak kurasakan. Mata ku semakin berat, perlahan aku terlelap hingga tak menyadari seseorang menyelinap dikamar.

Crush on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang