Maybe Tomorrow

537 12 1
                                    

Aku masih menantinya, dabilik pintu ini.. dibalik pintu yang selalu wanita itu datangi setiap pagi, mataku tak pernah bisa untuk teralihkan dari sana. Dia akan kembali. Kembali hanya untukku, bukankah dia pernah berkata seperti itu?’

Maafkan aku karena aku mecintaimu, maafkan aku karena telah memiliki perasaan ini. Kau tau mengagumimu adalah hal terindah yang pernah aku lakukan, aku suka mendengar caramu berbicara, aku mencintaimu dengan cara bodoh ini. Aku akan selalu datang kemari setiap pagi lalu datang kemari lagi dan lagi, karena aku tak bisa jika aku tak mendengar suaramu, dan semuanya. Kumohon menikahlah denganku Lee Donghae~~”

sekelebat ingatan tentangnya kembali membuatku terusik, wanita itu serius dengan ucapannya, ucapan jika dia ingin menikah denganku. Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan, untukku merasakan seperti apa rasanya cinta saja aku tidak pernah, lalu aku akan menikah. Memikirkannya membuatku pusing. Namanya Kim Bom Mi , dia wanita yang baik, bahkan sangat baik dan ramah. Aku teramat sering melihatnya datang ke cafe milikku, membawa seekor anjing berjenis ci hua hua yang mungil dan lucu. Wanita itu selalu memakai dress berwarna putih setiap kali ia datang kemari.
Entahlah aku tak tahu pasti siapa sebenarnya Bom Mi? Tapi suatu hari wanita itu datang menemuiku dengan pakaian putih lusuh yang ia kenakan, aku tak tahu pasti apa yang terjadi pada nya hari itu. Dia menangis dan memelukku, mengatakan jika ia ingin bersamaku. Aku benar-benar tak mengerti dengan apa yang wanita itu lakukan.

Saat itu hari sudah mulai malam, hujan tampaknya akan datang. Aku hendak pergi meninggalkan cafe setelah aku menutupnya. Baru beberapa langkah aku berjalan samar-samar aku melihat seseorang dari balik dinding tempatnya bersembunyi. Angin menerbangkan sisi dress yang ia kenakan.

“Kaukah itu?”

Perlahan ia berjalan keluar dari sana, wajahnya tampak pucat, dress yang ia kenakan bahkan telah sobek di beberapa tempat, aku berpikir jika wanita ini dalam masalah, aku mendekat dan melihat keadaannya, ia merunduk tampak takut. Isakan tangisnya terdengar pelan.

“Kau menangis..”

tanganku terangkat hendak menenangkan, tapi sedetik berikutnya wanita itu mengangkat kepalanya. Kedua matanya memerah menahan tangis, tampak sisa air mata masih membekas disana. Kedua kelopak matanya mulai mengembung. Tanda dia terlalu banyak menangis.

“Na Appa.. dia akan menjodohkanku”
“Aku kabur dari rumah dan datang menemuimu”
“Aku tak mencintainya..”

Entahlah apa yang membuat lidahku terasa keluh untuk menjawab pertanyaan wanita ini, terbesit rasa sakit saat wanita ini menerangkan apa yang membuat kondisinya seperti itu. aku masih terlalu sulit untuk membalas apa yang wanita ini katakan. Egoku mengatakan jika aku harus diam dan mendengarkan cerita wanita ini.

“Maaf karena aku kemari malam-malam, dengan kondisi seperti ini, tapi aku tidak bisa. Pernikahan akan dilangsungkan besok pagi” tampak ia sesenggukan menahan tangis, ia tampak kacau..

“Aku mencintaimu Lee Donghae”

“Maafkan aku karena aku mecintaimu, maafkan aku karena telah memiliki perasaan ini. Kau tau mengagumimu adalah hal terindah yang pernah aku lakukan, aku suka mendengar caramu berbicara, aku mencintaimu dengan cara bodoh ini. Aku akan selalu datang kemari setiap pagi lalu datang kemari lagi dan lagi, karena aku tak bisa jika aku tak mendengar suaramu, dan semuanya. Kumohon menikahlah denganku Lee Donghae”

Air matanya mengalir deras dari mata teduh miliknya, ia kemudian memelukku. Aku masih merasa aneh dan tak tahu apa yang harus aku lakukan, sebelumnya aku memang tak pernah berada di posisi seperti ini. Haruskah aku mengatakan jangan? Jangan menikah dengan pria itu. Tapi aku sendiri juga tidak tahu apa yang selanjutnya akan terjadi jika aku mengatakan hal itu, haruskah aku menikah dengannya? Lalu bagaimana dengan perasaanku? Apakah aku mencintainya? Semuanya terasa kacau. Perlahan aku membalas pelukannya, membiarkannya menangis di sana.

OneshotWhere stories live. Discover now