bagian 1 : bertahan

42 1 0
                                    

    "seribu...dua ribu....ceban, yah kak cuma dapet ceban, kakak dapet berapa?" ucap anak remaja berumur 15 tahun itu. "tiga puluh ribu lumayan lah buat makan" ucap remaja remaja berumur 17 tahun tersebut.

    mereka adalah rio &ray bocah pengamen yang merasakan kerasnya hidup di jalanan sejak 5 tahun yang lalu. 


"copet...tolong tas saya di copet" teriak ibu-ibu hiteris. "kak, ayo kejar pencopetnya" ucap ray sambil membereskan uang. "ayo dek"ucap rio berlari. "hei cepat serahkan dompet ibu itu"teriak rio berlari menyusul pencopet. "wah gila nih bocah cepet amat larinya, sial jalan buntu"ucap pencopet itu bersunggut-sunggut. "hayo mau kemana lo, siniin dompetnya"ucap rio. Sekarang keadaan pencopet itu terpojok "sialan lo"ucap pencopet mengambil acang-acang berantem. Terjadilah baku hatam antara pencopet dan rio.

Ray POV

"kakak..hosh..hosh"ucap ray menunduk memengang dengkul. "dek mana pencopetnya"ucap warga."gak tau pak"ucap ray."yaudah ayo bapak-bapak kita nyebar"ucap bapak itu."kak, semoga kakak gpp"batin ray."ayo dek"ucap bapak itu lalu lari."kakak dimana?"batin ray sedih. Ia terus berlari menyelusuri setiap gang-gang. Bruk...bruk...gusrak..gedebuk..."suara apa itu, apa itu kakak"batin ray mencari-cari asal suara tersebut."kakak!!!"




"kakak!!!""ray, itu suara ray"batin rio. Keadaan rio sekrang sudah babak belur tapi dia agak unggul dari pencopet itu."kakak, kakak gpp"ucap ray memeluk rio."kakak gpp kamu minggir dulu yh, ini dompetnya kasih ibu-ibu itu yh"ucap rio memberikan dompet."kakak udah ayo kakak udah pada lebam"ucap ray berkaca-kaca.pencopet itu tak menyiayiakan kesempatan ia berdiri lalu berjalan dengan tertatih-tatih.rio yang sadar gerakan pencopet itu pun menedang kaki pencopet."sialan lo bocah"ucap pencopet itu marah."keadaan lo udah terpojok"ucap rio.sruk...agrh cret..pisau pencopet itu mengenai lengan rio."gila nih bocah gesit amat"ucap pencopet itu mencari akal."kakak!!!"ucap ray menintikan air mata."kamu jangan kesini yah, kakak gpp kok yh diam disitu yh"ucap rio. karena keadaanny sudah mendesak pencopet itu menedang pasir mengenai mata rio."matilah bocah sialan"ucap pencopet itu menghunuskan pisau ke rio."kakak awas!!!"ucap ray berlari. Crust...akh. ray terkena tusukan pisau itu."adek"ucap rio. Ray menjadi tameng bagi rio, tepat saat itu warga berdatangan, sebagian warga mengejar pencopet yang berhasil kabur dan sisanya menolong rio dan ray. "dek kamu gpp?"ucap rio lemah."gpp kok kak"balas ray berusaha tersenyum padahal pisaunya berhasil mengenai perutnya tepat di bawah rusuk kirinya."ayo gotong-gotong, bawa kerumah sakit"ucap salah satu warga."nghh sebentar bapak-bapak, bu ini dompetnya...bruk"ucap rio memberikan dompet lalu pingsan."


 Di rumah sakit

"nghh..agrh"ucap ray kesakitan."dek kamu sudah sadar,duduk dulu"ucap dokter."dok, dimana kakak saya?dia baik-baik aja kan?"ucap ray panik. dia takut terjadi apa-apa dengan kakaknya tersebut."tenang yh kakak kamu gpp kok dia di sebelah"ucap dokter itu."yaudah makasih dok"ucap ray turun dari ranjang dan memakai jaket hoddie lusunya yang sudah terkena noda darah."dek, kamu mau kemana, kamu harus di rongsen dulu takut terjadi luka dalam"ucap dokter."gpp dok"ucap ray membuka pintu."sus cari data anak itu yh"ucap dokter itu menantap rio dibalik pintu itu."baik dok"ucap suster.

"siapa yang akan membayar rumah sakit."batin ray."ray"teriak orang dewasa memanggil ray,ray pun mencari asal suara."bang roy"ucap ray.

 apakah yg terjadi selanjutnya?apa ray baik-baik saja?. baca terus yah.tolong coment dan sarannya.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Oct 30, 2017 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

BrotherOù les histoires vivent. Découvrez maintenant