WEAK

708 104 50
                                    

Aku nulis ini karena saran dari seseorang
Maaf kalau tidak sesuai dengan keinginan

.
.
.

Daehwi mengembungkan pipinya kesal, tangannya ia lipat di dada. Matanya sedari tadi menatap pemandangan melalui kaca Van yang sedang membawa mereka menuju dorm untuk beristirahat.

Tadi mereka baru saja selesai melakukan program Wanna City di salah satu hotel yang lumayan mewah. Mereka juga menggunakan jas dan sepatu yang formal. Bias kebahagiaan masih terpancar di wajah member lain yang terbukti masih menceritakan keantusiasan mereka saat bermain tadi.

Seharusnya memang ini sangat menyenangkan, tapi melihat bibir Daehwi yang mengerucut nampak jelas bahwa ia tak merasa senang seperti member lain. Ia bahkan berkali-kali menghela nafas panjang sebelum memakai headset dan memejamkan matanya.

Apa yang terjadi dengan Lee Daehwi?

Ya, ini ada kaitannya dengan permainan yang mereka lakukan tadi. Awal mereka datang ke hotel nampak wajahnya yang sangat antusias sekali ketika keluar dari Van, namun itu tak berakhir lama sebelum seseorang membuatnya kehilangan mood.

"Hwi jangan jauh-jauh dariku, nanti kau hilang bagaimana."

"Kau pikir aku anak kecil." Sahut Deahwi.

"Yup kau memang anak mami." Sahutnya membuat Daehwi mendelik kesal, mengabaikan ucapan orang tersebut dan segera menyusul member lain memasuki hotel.

"Hwi, sini di dekatku."

Daehwi hanya pasrah ketika ia ditarik mendekat ke samping Guanlin, sejak masuk ke Hotel lelaki itu terus saja berada di sampingnya.

Daehwi menggerutu dalam hati, sejak semalam Guanlin terus saja menggodanya sebagai anak mami. Daehwi kesal, namun ia tak mau mengacaukan permainan hari ini, jadi ia hanya menahan kesal dalam hati. Berharap ia bisa terbebas dari Guanlin.

Namun sepertinya doanya tak terkabulkan, karena ia harus berada di kelompok yang sama Dengan Guanlin. Meskipun kesal, Daehwi merasa takjub karena pembagian kelompok kali ini terbagi menjadi Hyung Line Vs Maknae Line.

"Hwi, sini duduk di dekatku."

Daehwi menggumam kecil dan duduk di samping Guanlin, sebenarnya saat memasuki ruangan Daehwi ingin segera duduk di samping Jihoon atau Woojin saja. Tapi karena Guanlin terus menarik tangannya, hingga ia datang terlambat dan satu-satunya bangku yang tersisa adalah di samping Guanlin.

"Baejin hyung tukaran tempat dong." Bisik Daehwi saat member lain sedang sibuk menertawakan Seongwoo yang baru saja mendapat minuman air garam.

"Wae?"

"Ani hanya ingin saja."

"Yak, kau mau kemana. Duduk di sini saja."

Guanlin menahan Daehwi yang hendak bertukar bangku dengan Jinyoung. Daehwi mendelik kesal ke arah Guanlin namun Guanlin malah mengabaikannya. Sedangkan Jinyoung hanya mengangkat bahu melihat hal tersebut dan duduk kembali di tempatnya.

Saat permainan kedua di mulai, Daahwi sudah mengambil ancang-ancang untuk berada di antara Woojin dan Jihoon namun Guanlin lagi-lagi menahannya di sampingnya. Tapi setidaknya masih ada Jinyoung yang bisa Deahwi ajak bicara, ia berencana mengabaikan Guanlin hari ini.

"Permainan kali ini adalah adu panco."

Ucapan staff membuat Daehwi nampak khawatir, ia menggingit bibir bawahnya. Merasa resah karena ia tahu ia yang paling payah dalam permainan adu panco. Ia sadar bahwa ia yang paling lemah di antara member lain.

"Gwaenchana kau pasti bisa."

Seakan mengerti kekhawatiran Daehwi, Guanlin tersenyum kecil kepada Deahwi. Daehwi hanya mengangguk dan akhirnya bergabung ke timnya untuk melakukan diskusi.

WEAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang