Look at Me

337 36 6
                                    

You keep saying that you wanna see me
But when we're together, why don't you look at me in the eye
You say that you wanna see me
But why don't you look at me when we're together

You keep saying that you wanna see meBut when we're together, why don't you look at me in the eyeYou say that you wanna see meBut why don't you look at me when we're together

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kita berkencan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kita berkencan." Ujar seorang yeoja bergigi kelinci penuh dengan semangat.

"Eoh?"

"Ayo kita berkencan." Ujar yeoja itu lagi. "Aku yang akan menentukan tempatnya. Bagaimana kalo lotte world? Aku sudah lama tidak kesana."

"Eoh, ba-baiklah. Aku akan menunggu di halte dekat rumah mu." Akhirnya namja bermata sipit dan bergigi kelinci merespon sambil tersenyum.

Esoknya ~

"Daniel ~ ah" panggil seorang yeoja melambai tangan dan berlari

"Nayeon ~ ah, tidak usah berlari. Aku kan masih menunggumu." Saat melihat nayeon berlari kearahnya.

Hah.. hah.. hah.. suara lelah nayeon setelah berlari ketika melihat daniel sudah berdiri di halte bus.

"Kau sudah menunggu lama ya ?" Tanya nayeon yang masih mengatur nafasnya.

"A-ani. Aku juga belum lama sampainya" jawab Daniel gugup.

'Karena terlalu bersemangat berkencan dengan mu aku rela menunggmu berjam - jam.'-ucap Daniel dalam hatinya

"Ah itu busnya sudah datang. Kajja." Lanjut Daniel

"Iya. Kajja. Aku sudah tidak sabar."ucap Nayeon lalu masuk kedalam bus. Bahkan Daniel membiarkan Nayeon memilih tempat duduk yang diinginkan. Setelah mendapatkan tempat yang dia inginkan, Nayeon menarik tangan Daniel untuk duduk disampingnya.

Deg.

'Kenapa baru bersentuhan saja aku sudah gugup ya Tuhan.' Rutuk Daniel dalam hati.

Karna terlalu gugupnya, Daniel bahkan diam tak berbicara, bahkan bergerak sekali pun. Sedangkan yeoja kelinci disampingnya asik melihat pemandangan dari kaca sambil bersenandung.

15 menit belalu.

Nayeon yang merasakan keaadan awkwrd tersebut. Akhirnya mulai memandangi Daniel yang seperti patung.

'Kenapa Daniel begitu pendiam ? Apakah dia malu atau ternyata dugaanku salah kalo dia menyukai ku ?' Batin Nayeon.

"Yak Kang Daniel~" panggil Nayeon.

"Eoh? "

"Kenapa kau diam saja ? Apakah kau tidak suka berkencan denganku ?" Ujar Nayeon terus terang.

"A-aa-aniyo" jawabnya.

"Lalu ? Apa ternyata kau tidak suka tempat yang akan kita tuju ? Kalo kau tidak suka kita-" ucapan Nayeon terpotong karena jari telunjuk Daniel yang di letakkan dibibir yeoja itu untuk diam.

"Bukan seperti itu." Elak Daniel.

"Baiklah aku akan jujur padamu. Tapi janji kau tidak akan mentertawakan ku ?"

Nayeon mengangguk perlahan.

"Sejujurnya aku gugup. Aku tidak menyangka akan berkencan denganmu. Bahkan hanya melihatmu dari jauh saja aku sudah senang. Walaupun ini bukan kencan pertamaku tapi aku merasa seperti bermain roller coster. Gugup dan menegangkan." kejujuran Daniel terungkap.

"Apakah aku semenakutkan itu ?" Tanya Nayeon mengerutkan alis nya.

'Yeppeo' batin Daniel

"Kau terlalu cantik dan lucu untuk di takuti. Karena itu aku menyukai mu." Jawab Daniel.

"Kau sungguh menyukaiku ?" Tanya Nayeon terkejut.

"YAKKK kau pikir aku bercanda ?" Daniel kesal.

"Aku kira kau bercanda, kau kan terkenal akan kegilaanmu." Ujar Nayeon.

"Aku memang sudah gila sepertinya

, karena melihat mu tersenyum kepadaku saat itu." Jawab Daniel sambil memijat batang hidungnya.

Flashback

Nayeon sedang mengerjakan tugas makalah di perpustakan. Karena menurutnya itu akan memudahkannya mencari referensi buku. Nayeon berkeliling dari satu rak ke rak lainnya.

"Ketemu." Ujar Nayeon

"Tapi kenapa tinggi sekali. Aku tidak sampai" ujar Nayeon sambil berjinjit mencoba mengambil buku tersebut. Melompat, mencari benda yang dapat menopang tubuh dia pun sudah di coba tapi tetap tidak bisa. Sampai sebuah tangan kekar muncul dari belakangnya mengambil buku yang dimaksud.

"Kau mau mengambil buku ini ?" Tanya pemuda tersebut.

"Iya"

"Ini. Jika tidak sampai minta tolong lah pada seseorang untuk mengambilnya." Namja itu memberikan bukunya.

"Nde. Gomawooo." Ucap Nayeon tersenyum menampilkan gigi kelincinya dan kegirangan. Namja itu yang melihatnya merasa terpukau akan kegirangan yeoja tersebut. Setelah mengucapkan terima kasih yeoja itu lari kecil ke meja yang di tempatinya tadi. Pandangan namja itu tidak luput dari yeoja itu. Sambil tersenyum dia berkata "sepertinya aku menyukaimu"

"Eoh" seperti menginjak sesuatu ketika akan pergi.

"Im Nayeon." Membaca name taq yang diambil dibawah kakinya.

"Sepertinya aku akan melihat senyummu itu. Selalu." Tersenyum sambil menggenggam name taq tersebut.

-End-

Think NayeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang