I'm gonna start to move

64 0 0
                                    

'Pernikahan Sara & Indra

5 Agustus 2015.....'

Surat undangan itu datang pagi tadi diantar kurir langgananku yang biasa mengantarkan barang jualanku. Namun kali ini berbeda, dia mengantar sesuatu yang tak aku inginkan sejak dulu.

Tak ada yang salah dengan pengirim surat itu hanya saja perasaankulah yang salah. Perasaanku yang masih saja tidak bisa melepaskan bayang-bayang masa lalulah yang membuatku membenci surat undangan itu.

Indra, pria yang telah lama menghilang dari hidupku kini muncul kembali bersama dengan surat undangan pernikahannya dengan wanita lain. Wanita yang membuatnya memilihnya menjadi suaminya. Wanita yang bisa membuatnya sempurna sebagai seorang laki-laki. Bukan sepertiku yang tak mampu mempertahankannya.

Otakku memutar kenangan yang sudah lama tersimpan rapat di dalam hatiku yang kini rapuh dan mungkin sudah berkarat.

Aku dan Indra bersahabat sejak kami duduk di bangku SMP. Kesukaan kami akan bola membuatku dan dia menjadi dekat. Ya, kami adalah penggemar sepak bola. Bahkan tak jarang kami saling taruhan saat kesebelasan kami bertanding.

"Kita taruhan ya. Kalo jagoanmu kalah, kamu harus traktir aku makan bakso selama seminggu!"

"Kalo kamu yang kalah?"

"..... Ya kamu tetep harus traktir aku."

"Haha..... oke deh." Akhirnya biarpun jagoanku yang menang atau jagoannya yang menang dialah yang tetap mentraktirku.

Aku tersenyum saat mengingat masa-masa itu. Masa-masa yang tak mungkin dapat kuulang kembali meski aku sangat ingin mengembalikannya.

Kini semuanya sudah berubah. Aku dan dia sudah berubah semenjak aku memutuskan hal paling bodoh yang membuatku kini menyesalinya. Aku lebih memilih untuk menuruti keegoisanku dan meninggalkannya sendiri tanpa kepastian.

Kini baru kusadari ternyata keputusanku membuatku menyesal. Aku tak mampu menemukan orang yang memperhatikanku melebihi perhatiannya padaku. Aku tak menemukan diriku yang sesungguhnya selain bersamanya. Aku bahkan baru menyadari bahwa aku hanya bisa menjadi diriku sendiri saat bersamanya. Aku tak menemukan orang yang menerimaku seutuhnya selain dirinya. Dan aku terlambat menyadarinya. Bodoh!

Kini dia telah menemukan sosok yang bisa membuatnya nyaman, sosok yang memperhatikannya melebihi dirinya sendiri, sosok yang bisa menerimanya seutuhnya. Dan sosok itu bukan diriku.

Aku merasa sosok itu telah merebut Indra dariku. Namun kini kusadari bukan dia yang merebutnya melainkan aku yang dengan bodohnya melepaskannya untuk diambil wanita lain yang jauh lebih menghargainya daripada diriku. Aku melepaskan orang yang paling berharga dalam hidupku.

Ponselku berbunyi.

'Sha, kamu beneran mau datang di nikahannya Indra?'

Pesan dari Rani, sahabatku. Dialah orang yang membuatku sadar bahwa aku salah melepaskan sosok Indra. Ranilah yang pernah mengatakanku untuk berhenti berpetualang dan kembali ketempat Indra berdiri. Namun saat itu keegoisanku berkata lain, aku mengabaikan perkataan Rani, bahkan aku sama sekali mengabaikan perasaan Indra.

Tapi sekarang semuanya berbeda. Aku dan Indra tak lebih dari sahabat yang punya kenangan bersama. Aku harus bisa melangkah. Indra saja bisa melangkah dari perasaannya terhadapku, akupun juga harus bisa melangkah menerjang perasaan itu.

Aku mengetik pesan kepada Rani setelah sebelumnya menghela nafas melepaskan beban yang sudah lama mengendap.

'Ya Ran. Aku nggak mungkin bersembunyi terus khan. Aku harus bisa melangkah.'

Baiklah, mulai detik ini aku akan melangkah.

Tak lama balasan dari Rani, 'OK! Itulah Shasa yang kukenal, selalu bersemangat. Aku jemput kamu, kita sama-sama datang ke pernikahannya Indra.'

Aku tersenyum. Paling tidak aku masih punya sahabat yang selalu mendukung keputusanku.

Sesaat aku berpikir, aku akan tersenyum memberikan selamat kepadanya dan wanita yang beruntung mendapatkannya.

Aku memantapkan hatiku untuk bisa melangkah dan mendapatkan sosok yang bisa membuatku nyaman, sosok yang memperhatikanku melebihi diriku sendiri, sosok yang bisa menerimaku seutuhnya kelak.

Suatu hari nanti aku langkahkan kaki berjalan lagi

I'll be over you, I'll be praying for your happiness

And I'm gonna start to move....

Someday you'll see me

Walking down the aisle with another man



=====================================================

Lama nggak bikin beginian jadinya agak aneh, maapkeun..........

idenya muncul gara-gara liat Assalamualaikum Beijing di tipi (itu tuh ada si Morgan yang ganteng pas disitu) dan dengerin lagunya Ridho Rhoma yang jadi ost. film itu dan diciptain sendiri sama Asma Nadia, bagoooosssss

makin bikin iri, udah sukses bikin novel bisa bikin lirik lagu pulak

I'LL BE OVER YOUWhere stories live. Discover now