Best Gift

543 46 23
                                    

Choi Seungcheol X Hong Jisoo

.

.

.

.

.

Musim dingin telah tiba, terbukti dari banyaknya salju yang ada disekitar jalan dan dimana-mana. Meskipun udara sekarang sedang dingin-dinginnya, namun tidak bisa menghentikan sepasang kekasih yang sedang berduaan di sebuah cafe ini.

"Apakah kau masih sibuk dengan pekerjaanmu?" tanya Jisoo yang kini menatap penasaran pada kekasihnya -Seungcheol.

Seungcheol yang tadinya sibuk dengan tab-nya, kini mengalihkan perhatiannya pada sosok malaikat cantik dihadapannya. Menghela nafas sebelum memberikan senyum hangat, adalah yang dilakukan Seungcheol sebagai jawabannya untuk pertanyaan Jisoo.

Kini Jisoo menatapnya sendu, sebelum berucap, "Jangan terlalu membebani dirimu, kau juga butuh istirahat."

"Yeah.. I promise. Setelah proyek ini selesai, sayang." balas Seungcheol cepat, kemudian kembali terfokus pada tab-nya.

Sekarang gantian Jisoo yang menghela nafas. Kadang Jisoo ingin mengutuk sifat keras kepala kekasih tercintanya itu. Karena Choi Seungcheol, adalah definisi dari pekerja keras.

Setelah melewati beberapa menit makan dengan keheningan, akhirnya mereka memutuskan untuk langsung pulang ke apartemen Jisoo.

.

.

.

.

.

Kini mereka telah tiba di apartemen Jisoo. Seungcheol langsung mendudukkan dirinya di sofa yang ada, dan Jisoo kini duduk di lantai yang berlapis karpet, dan menempatkan dirinya berada diantara kaki Seungcheol yang terbuka.

Seungcheol menempatkan kepalanya di sandaran sofa, menutup matanya, dan sesekali menghela nafas. Begitupula dengan Jisoo, kini dia menempatkan kepalanya di atas paha kiri Seungcheol.

Jisoo yang mendengar suara helaan nafas Seungcheol pun menegakkan badannya kemudian berbalik menghadap kekasihnya. Dilihatnya kini Seungcheol yang sedang menutup kedua matanya, tampak sekali raut kelemahannya.

Akhirnya Jisoo memutuskan untuk mengelus paha Seungcheol guna untuk mendapatkan atensinya. Dan benar saja, Seungcheol kini menatapnya.

"Kenapa, heum?" tanya Seungcheol lemut -lebih tepatnya lirih.

"Ke kamar saja, ya?" balas Jisoo seraya mendongak dengan menampilkan tatapan memohonnya.

Seungcheol tersenyum melihat sikap perhatian kekasih manisnya itu. Jadi Seungcheol memutuskan untuk menundukkan badannya guna kedua tangannya menangkup wajah si manis.

"Tidak usah, sayang." jawab Seungcheol sambil kini kedua ibu jarinya mengusap lembut pipi Jisoo yang semakin gembil.

"Lagian, aku juga sekarang harus ke kantor lagi. Terima Kasih sudah mau menemani waktu luangku yang sedikit ini." lanjut Seungcheol, kemudian mengecup hangat kening Jisoo.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Dec 29, 2017 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Happy BirthdayOù les histoires vivent. Découvrez maintenant