Seorang anak perempuan berumur dua belas tahun berlari menelusuri lorong-lorong rumah sakit tersebut. Ia baru saja pulang dari sekolah dan mendengar kabar yang langsung membuat jantungnya berdegup kencang.
Ia meremas pelan seragam rok birunya berharap semua akan baik-baik saja dan menghampiri orang tuanya yang terlihat menangis di depan ruangan ICU.
"Pa, Ma. Kakak...beneran udah pergi?" panggil anak perempuan tersebut.
Ayah anak perempuan tersebut mengangguk lalu memeluk anak gadis semata wayangnya. Anak perempuan tadi menutup mulutnya tidak percaya. Ia melepas pelukan tersebut dan berlari entah kemana.
Anak perempuan tersebut berhenti di halaman belakang rumah sakit yang terlihat sepi. Ia menangis dengan sekuat tenaga sambil memukul dadanya yang terasa sesak.
"Kak. Kenapa lo pergi duluan? Jadi siapa yang bakal nemenin gue main lagi? Siapa?" lirih anak perempuan tersebut.
"Gue. Gue yang bakal nemenin lo."
Anak perempuan tadi terkejut ketika mendengar suara asing dari arah belakangnya. Ia menoleh dan menatap tajam orang yang berbicara tadi.
"Lo siapa?" tanya anak perempuan tersebut dengan suara gemetarannya.
"Gue? Devan Erga," kata anak laki-laki tersebut. Ia mengulurkan tangannya lalu tersenyum menatap gadis tadi.
Anak perempuan tadi menatap tangan anak laki-laki tadi dengan tanda tanya.
"Gue janji. Gue bakal nemenin lo. Gue bakal jadi sahabat lo mulai dari sekarang sampai kedepannya," kata anak laki-laki yang bernama Devan tadi.
Anak perempuan tadi menatap laki-laki tadi dengan ragu lalu mengulurkan tangannya. "Gue Deana Griselda."
Anak laki-laki tadi tersenyum puas. "Mulai sekarang lo adalah sahabat gue. Dan ga akan pernah berubah," kata Devan sambil tersenyum manis.
Deana pun mengangguk lalu mengangkat sedikit ujung bibirnya.
Kedua orang tersebut tidak tahu. Bahwa jabatan tangan tadi akan membawa mereka ke kehidupan percintaan yang rumit. Mereka tidak tahu kala itu. Dan mereka hanya bisa mengangguk dan tersenyum.
○○○
Helloo~ this is my 3rd stories. Hope you like it~
Votments? Thankyou~
27 Januari 2018.
YOU ARE READING
Devan & Deana
Teen FictionIni bukan mengenai cinta yang bertepuk sebelah tangan tetapi mengenai dua hati yang menolak kehadiran rasa cinta di antara mereka karena 'persahabatan'.
