Chap 1

10.2K 977 73
                                    

"KIM JAEJOONG, JANGAN LARI KAU."

Teriakan itu menggema di koridor. Jaejoong terus berlari menghindari kejaran dari salah satu guru killer di sekolahnya. Saat ini sekolah tampak sepi karena jam pelajaran sudah dimulai sejak setengah jam yg lalu. Jaejoong yg terlambat karena menonton pertandingan bola kemarin malam bersama Appanya berniat diam-diam masuk ke kelasnya karena tadi ia di Sms oleh Junsu teman sebangkunya yg mengatakan jika guru yg seharusnya mengajar sekarang sedang berhalangan untuk mengajar. Namun naas, ia ketahuan oleh guru piket yg sedang berpatroli. Jadi ia memutuskan untuk bolos saja daripada mendapatkan hukuman.

Jaejoong tertawa senang kala melihat sang guru yg mengejarnya dengan wajah memerah menahan marah.

"Hahaha.. coba tangkap saya songsaenim." Ia menjulurkan lidahnya mengejek sang guru.

Tepat di belokan koridor, Jaejoong jatuh terduduk setelah sebelumnya menabrak seseorang.

"Aw" Jaejoong meringis merasakan sakit di pantatnya. Ia segera menoleh pada orang yg ia tabrak. Jaejoong menganga melihat orang itu tidak jatuh walaupun Jaejoong tabrak dengan sedikit keras. Ia manatap pria itu dari atas sampai bawah dan mengernyit kala melihat pria itu memakai pakaian formal di sekolahnya. Jaejoong teringat kembali dengan guru yg tadi mengejarnya. Ia segera berdiri dan siap berlari lagi.

Namun ia seketika berhenti karena kerah seragam sampingnya ditarik pria asing tadi.
"Mau kemana kau hmm?" Tanya pria itu.

"A-ahjussi tolong biarkan saya pergi." Jaejoong memasang wajah memelasnya agar ia dilepaskan.

"Tidak bisa. Kau sudah menabrakku, tidak minta maaf dan sekarang mau pergi?" Jaejoong sedikit takut mendengar nada dingin itu.

"Ahjussi maafkan saya. Sekarang saya harus pergi. Saya ada urusan penting sekali." Jaejoong mencakupkan tangannya memohon maaf.
'Aishh.. bisa mati aku jika sampai songsaenim melihatku disini.' Batinnya.

Sedangkan pria asing itu hanya melihat Jaejoong dari atas sampai bawah. Lalu berdecak pelan.
"Kau seharusnya ada di kelasmu sekarang. Kenapa malah berkelia-Aaaaarrrgghhh." Pria itu berteriak kesakitan karena Jaejoong menggigit tangannya. Reflek ia melepaskan pegangannya. Dan kesempatan itu tak disia-siakan Jaejoong untuk berlari menuju gerbang belakang tempat yg sering ia gunakan untuk bolos.

"Bye Ahjussi." Jaejoong tersenyum manis pada pria asing itu sembari berlari menjauh.

***

"Selamat datang Tuan Jung." Kepala sekolah Dong Bang High School tersenyum ramah pada putra pemilik sekolah Jung Yunho yg sekarang tengah berkunjung.

Brakk..

Tidak ada balasan sapaan formal atau sekedar basa basi yg di dapat sang kepala sekolah. Yunho langsung menggebrak meja kepala sekolah itu. Tatapan tajam ia layangkan pada pria berkepala botak itu. Seketika sang kepala sekolah berkeringat dingin merasakan aura menusuk seorang Jung Yunho. Ia merapalkan mantra dalam hati agar masih bisa bernafas esok hari.

"Kau bilang sekolah ini memiliki siswa dan siswi berprestasi? Semua rukun dan taat pada aturan sekolah?" Yunho menggertakkan giginya marah.

"I-iya Tuan Jung"

BRAAAKK..

Sekali lagi mejanya digebrak oleh Yunho. Membuat kepala sekolah terkejut bukan main.

"Apa kau tau tadi aku ditabrak oleh salah satu siswa disini? Ia masih memakai ransel dan berkeliaran disaat jam pelajaran telah dimulai. Dan yg paling membuatku tak habis fikir adalah ia menggigit tanganku." Yunho memperlihatkan tangannya yg masih terlihat jejak gigi Jaejoong disana.

Homeroom TeacherWhere stories live. Discover now