Ahmad Heryawan BJB Kondisi Terbaru Marissa N

4 0 0
                                    

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Akhir-akhir ini, kandang sering membawa pasokan makanan 'aneh'. Contohnya saja kemarin, entah ada badai apa tiba-tiba mereka dihadiahi kentang goreng bumbu. Juga beberapa snack seperti wafer.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Pertama kali melihatnya, Frypan berkerut kening. Dia melakukan banyak eksperimen pada makanan itu. Digoreng, dibakar, direbus dan sebagainya. Perlu beberapa kali percobaan sebelum dia tahu cara memasak bahan-bahan tersebut. Kecuali snack, karena Alby bilang makanan itu sudah enak dimakan mentah.

(Mereka lupa ingatan, maklumi saja)

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Nah, lusa kemarin kandang naik lagi dan membawa satu jenis makanan baru. Terbungkus plastik, berbentuk persegi panjang, rasanya manis. Guess what?

Right, bubblegum.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Thomas adalah orang pertama yang mengorbankan diri menjajal makanan itu. Beruntung sekali dia membaca tulisan 'jangan ditelan' yang tertera di bungkusnya. Kalau tidak, mungkin dia sudah mati BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher cara paling tidak elit sedunia; permen karet merekatkan rongga ususnya, atau tersedak permen karet.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat "Lantas untuk apa benda ini ada kalau bukan untuk dimakan?" gerutu Minho ketika Thomas memuntahkan kembali benda itu. Thomas menggeleng.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat "Pemanis mulut, mungkin?" serunya, seraya melempar satu buah permen ke arah Minho. "Atau makanan darurat seandainya kita terjebak lagi di dalam maze"

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Minho mendengus. "Bodoh. Sama saja bunuh diri" tapi jemarinya bergerak menanggalkan bungkus sang permen. Kemudian dimasukkan ke mulut dan mengunyahnya pelan. Rasanya Minho pernah makan benda ini. Di suatu waktu, suatu tempat. Ingatan kabur melintasi benaknya, satu insting membuat Minho melakukan sesuatu yang pernah ia lakukan dulu.

"Entah," sahut Minho sambil menggelengkan kepala. "Insting?"

Sejak saat itu, permen karet menjadi camilan populer di antara para gladers. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk melakukan hal yang sama BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher Minho –membuat gelembung. Yah, rata-rata memang sebentar.

Kecuali Thomas.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Lelaki itu mulai mengganggunya BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher pertanyaan-pertanyaan semacam 'bagaimana kau melakukannya?' dan 'kenapa gelembungnya bisa sebegitu besar?'. Atau kalau sedang tidak mood, dia mengeluh tentang ke-tidak-mampuannya meniup gelembung. Seperti saat ini.

Senja sudah membayang ketika Thomas dan Minho berlari keluar dari maze. Masih belum ada perkembangan baru, sehingga gladers lain berlalu.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Setelah mengistirahatkan diri selama beberapa saat, Thomas memulai ramblingan tidak jelasnya.

"Kenapa kalian semua bisa membuat balon seperti itu sementara aku tidak?" keluh Thomas. "Tidak adil"

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Minho melirik Thomas sembari menyapukan lidahnya ke sudut-sudut bibir. Bekas-bekas letupan gelembung mulai terangkat seiring melemahnya kekuatan menempel mereka. Manakala dia selesai, Minho terkekeh.

"Sudah kubilang, itu insting" serunya. "Mereka semua punya kilasan memori tentang cara melahap benda itu. Mungkin sebelum kau ke sini, kau belum pernah makan permen karet"

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Lelaki berambut brunette itu mendengus. "Mana mungkin. Cepat ajari aku"

"Kau beruntung aku baik hati" ujar Minho, membuang permen karetnya sebelum mengunyah yang baru. Thomas mencibir. Menjadikanku umpan makan malam para Grievers itu baik ya?

"Pertama-tama," kata Minho di sela kegiatannya mengunyah permen. "Lapisi lidahmu BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher permen ini"

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Thomas menurut, mengikuti instruksi sang keeper of runner. Agak susah, namun ia berhasil melakukannya. Thomas mengangguk. Mengerti tanda itu, Minho melanjutkan.

"Sudah? Tinggal ditiup"

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Tantangan baru. Thomas mencobanya. Menjulurkan lidah keluar, mendorong bibir dan meniup sedikit udara lewat mulut. Nihil. Dia gagal.

"Aku heran kenapa kau bisa menaklukkan Griever ketika hal remeh semacam ini tak mampu kau lakukan," Minho tergelak. "Bahkan Chuck bisa melakukannya"

Thomas menjitak pelan kepala Minho, kemudian kembali terfokus pada kegiatannya. Berkali-kali tanpa henti.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Matahari telah terbenam. Minho dan Thomas masih duduk di bawah naungan salah satu pohon, berdiam diri dan berpangku tangan. Sebenarnya Minho hendak bergabung BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher gladers lain, sayang Thomas bersikukuh dan menariknya duduk. Memaksanya menemani hingga dia berhasil meniup balon.

"Ayolah, makan malam sebentar lagi" kesal Minho. "Kau bisa melanjutkannya nanti, shank"

Thomas mengabaikannya. Tetap memegang teguh keinginannya yang kekanakan.

Minho berdecak. Ia telah bangkit dan mulai menapak pergi dari sana ketika sebuah suara terdengar samar di telinga.

Tlup

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Menoleh ke belakang, Minho mendapati Thomas tertegun di duduknya. Melekat erat di sekitar mulutnya benda berjaring tipis BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher gradasi merah cerah. Tidak lebar, hanya menutupi area cerukan, dagu dan juga ujung bibir.

Keduanya terdiam selama beberapa saat.

"Kau.. bisa" gumam Minho. Thomas memandangnya, mulutnya terbuka kecil.

"Aku.. bisa?"

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat "Kau bisa" Minho tersenyum. Lebar sekali, sampai-sampai orang akan mengira mulutnya akan sobek. Thomas tertawa. Kecil, lalu semakin keras.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat "Hah! Sudah kukatakan aku bisa melakukannya!" gelak Thomas, menepuk dada sendiri BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher bangga.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Minho mengernyit di sela tawa. "Kau tidak mengatakan itu tadi," katanya. "Tapi peduli apa?" dan keduanya mulai tertawa seolah-olah dunia milik mereka. Sementara dari kejauhan, Newt memandang mereka BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher tatapan bosan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ahmad Heryawan BJB  Jerat Lingkar DalamWhere stories live. Discover now