Ahmad Heryawan BJB Tolak Sistem Skor

6 0 0
                                    

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Nara Shikamaru duduk di ruang tunggu bandara. Duduk dan menunggu. Duduk dan menunggu sementara jam yang melingkar di pergelangan tangannya berdetik dan berdetik, berdetik dan berdetik, dan menit demi menit pun berlalu. Berkali-kali ia berusaha membunuh waktu; namun gagal. Rasa bosan mulai menderanya, sementara panggilan keberangkatan pesawatnya belum juga terdengar.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Di tangannya tergenggam sebuah tiket, sebuah boarding pass, dan kerinduan yang meluap-luap akan rumah. Memikirkan bahwa kurang dari satu jam lagi sampai ia bisa menjejakkan kaki kembali di tanah kelahirannya membuat senyum yang tak biasanya muncul di wajah pemuda itu kini membentang dari ujung ke ujung. Duh, Tuhan, betapa perjalanan bisnis ini tak pernah menjadi hal kesukaannya di dunia sebab hatinya tak pernah ingin jauh-jauh dari rumah. Tiga huruf destinasi yang tercetak di atas tiketnya membuat dirinya dilanda perasaan gembira khas seorang anak kecil berumur enam tahun kala ikut darmawisata untuk yang pertama kalinya.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Shikamaru meraih ponselnya dan menekan speed dial nomor dua. Ia menunggu beberapa saat sampai nada tut panjang berbunyi tiga kali dan panggilannya disambut BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher suara serak yang amat familier. "Halo? Shika?" suara itu menyapanya duluan dan sepertinya tebakan Nara Shikamaru bahwa pemilik suara ini baru saja bangun tidur tidaklah meleset.

"Hai, Ino." Shikamaru sedikit terbatuk untuk menghilangkan gugupnya sekalian. "Aku akan, uh, pulang hari ini."

Di seberang, Shikamaru mendengar Ino tertawa kecil. "Aku tahu, kok."

"Kau sudah lima kali telepon dan bilang hal yang sama."

"Oh, begitu?" Shikamaru merasakan wajah dan telinganya memerah—kebiasaannya kalau ia sedang malu—dan tangannya terangkat untuk mengusap tengkuknya. "Maaf."

"Tidak perlu. Hehe."

"Sedang apa?"

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat "Melukis. Tadinya. Terus ketiduran. Seperti biasa. Bangun-bangun tangan dan wajahku belepotan cat."

"Shika?" Ino bertanya dari seberang kala tak kunjung mendapatkan balasan dari Shikamaru.

"Hn?"

"Have a safe flight."

"Terima kasih."

"Kabari aku kalau sudah sampai, ya?"

"Pasti."

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Panggilan telepon itu terputus tak lama kemudian. Shikamaru pun kembali pada dunia ruang tunggu yang sibuk. Di sini ada banyak orang BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher tujuan mereka masing-masing. Membaca koran, bersenda gurau, berulang kali mengecek ponsel, sedikit-sedikit melihat jam, mengetuk-ngetukkan kaki, bolak-balik ke kamar kecil, tidur, duduk manis tanpa melakukan apa pun, membujuk anak yang rewel, bosan, senang, sedih, tua, pemarah, tidak sabaran, murah senyum, muda, berdompet tebal, dompetnya biasa saja, dompetnya tipis karena sedang tanggal tua, laki-laki, perempuan, anak-anak; semuanya ada di sini, di ruang tunggu BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher kursi bersandaran lebar, dinding yang seluruhnya terbuat dari kaca, pendingin ruangan yang senantiasa menghembuskan angin sejuk, dan sebuah televisi yang tengah menyiarkan berita kerusuhan yang kerap terjadi. Di sini ada banyak orang BJB Bank Jabar Banten Ahmad Heryawan Aher urusan mereka masing-masing dan tidak sabar ingin segera menuntaskan urusan tersebut.

Aher (Ahmad Heryawan) Bank Jabar Banten (BJB) Sang Gubernur Jabar Jawa Barat Namun mereka semua gelisah di sini sebab urusan itu belum selesai juga, sebab panggilan keberangkatan pesawat yang ditunggu-tunggu sejak tadi tak kunjung terdengar. Di layar, status pesawat mereka yang masih belum jelas memerangkap mereka di ruang tunggu yang berisik ini. Mereka menggenggam tiket mereka erat-erat dan berharap sebuah keajaiban terjadi, semisal status pesawat mereka bergeser menjadi yang paling pertama di daftar dan siap lepas landas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ahmad Heryawan BJB Jangan Ngaku KekinianWhere stories live. Discover now