Senja

3 0 0
                                    


2 januari 2005, 5:10 pm

"....."

drapp.. drapp.. drapp..

"maafkan aku telat hari ini cantik", ucap seseorang yang sedang membenarkan posisi duduknya dengan nafas terengah.

"hari ini? Gak salah? sepertinya kamu kurang aqua Gilang, sudah pulanglah!", kata seorang wanita dengan nada tinggi dan muka yang ditekuk.

"ayolahh Serr. Kau biasanya tak seperti ini, lagipun matahari belum terbenam sepenuhnya sayang. Kita masih punya 5 menit Ser, 5 menit!! izinkanlah aku duduk sejenak ditemani perempuan yang sudah cantik-cantiknya berdandan ini dong"

rayuan Gilang yang selalu dapat membuat Sarah terdiam dalam kata.

"ahaha ya sudahlahh, kumaafkan kali ini saja yaa!!" ucap Sarah kepada Gilang sambil menahan gelaknya.

"siapp!! Nyonya" 

"Nyonya ada berita hari ini??" tanya Gilang dengan tangan yang ia lipat layaknya seorang pelayan kepada putri kerajaan yang ia hormati.

"hmm.. apa ya?? gak ada mung--, ohh!! Ada ada, tadi saya terjatuh karena seonggok batu di sekitar sana, tapi pelayan saya belum datang, bukankah dia pantas dihukum??" ucapku sambil mengernyitkan dahiku.

"maafkan hamba nyonya!!" goda Gilang dengan badan yang ia tundukkan seraya pelayan yang meminta permintaan ampun tuannya yang membuat Sarah hanya bisa terkikik melihatnya.

Terlihat kepada kaki Sarah yang benar saja sudah terbeset bekas dia terjatuh, namun karena Sarah yang sedari tadi tertawa dengan bahagia, Gilang hanya dapat tersenyum.


26 januari 2005, 5:00 pm

Aku terbangun dari tempat tidurku, dan ahhh!! Sial aku lupa hari ini, selalu saja lupa, akhir-akhir ini pun barang-barang ku banyak yang tertinggal, sepertinya aku benar-benar sudah tua, pikunn! . Sudahlah lebih baik aku cepat-cepat kesana.

*

#Bukit

"ahhhhh bodohh!!! Gilang  bodoh!!! kamu bener-bener yaa!!", pekik Sarah yang sedari tadi telah menunggu di bukit tempat mereka biasa bertemu.

drapp.. drap... drapp..

"kenapa aku?? Cantik. Aku datang kok, sebegitu rindunya kamu ya sama aku, sampai memekik-mekik kan namaku. ahahah", goda Gilang yang berjalan dengan santainya dari belakang Sarah.

**plakk**

"kamu kira ini lucu Gilang!! Ini sudah ke-13 kalinya aku menunggu seperti ini! Dan kamu berjalan seperti tidak ada beban dari sana? Hebat kamu ya!" tamparan Sarah yang sangat keras diiringi amarah yang meluap dan air mata yang mulai bertetesan.

"wooo ho, kamu kenapa? tenang dulu Sarah. Apakah kamu sedang terlibat masalah?? Tidak biasanya kamu marah seperti ini!"

"ohh jadi begitu! Iya aku terlibat masalah Gilang!! Masalah nya itu KAMU!! Aku sudah cepat-cepat kesini tuan karna aku kira aku akan telat, dan kamu?!! Sudahlah aku tidak mau lagi bertemu denganmu!!" dengan suara yang tinggi namun bergetar Sarah pergi berlari meninggalkan Gilang seorang diri dibukit.

Aneh mungkin bagi Gilang, untuk seorang Sarah yang tidak biasanya marah saat dia datang terlambat, namun hari ini seperti tertimp hujan badai Sarah marah meluapkan apa yang selama ini ia pendam.

"Tunggu Sarah!!! Kamu tidak biasa bertingkah seperti ini!!, besok aku akan menunggu mu disini seperti biasanya Sarah! Terus seperti biasa!!" teriak Gilang.

*

#Rumah

"Gila kamu Gilang, kamu pikir kamu bisa seenaknya kayak gitu, tunggu saja aku besok, aku gak akan mau dateng!!. Biarin aja nggak ketemu kamu, akupun gak peduli!!" gumam Sarah yang memasuki kamarnya dengan penuh emosi.

**brughh** 

"aishhhh!! udah jatuh ketiban tangga!! Gara-gara Gilang ahhh" teriak Sarah yang berusaha untuk tegak.

Wajar bagi Sarah untuk kesal, dan bagi Gilang untuk bingung. Karena memang hanya di Bukit setiap senja lah Sarah dan Gilang dapat bertemu setiap harinya. Secara diam-diam.

Ya secara diam-diam..


lanjut kah??

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 07, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Warming up your heart storiesWhere stories live. Discover now