Orang Malas

25 0 0
                                    

Kegirangan tidak lagi hadir dalam kamus hidupku. Aku mati, aku gak tahu harus berapa lama tapi ini akan menjadi diriku sampai kapan pun. Aku melihat anak kecil itu, memegang sesuatu yang bisa buat aku senyum, mengenang kembali kebodohan ku.

"Mami, aku mau Deluhi!"

"Iya, tapi Deluhi bubar nak."

"Aku suka musik nya.. keren, gitaris nya cantik!"

"Ibu gak ngefans ma dia lagi nak, ibu gk suka dia sekarang jadi sombong, sisi imutnya hilang.."

Aku tercengang mendengar kata2 anak dan ibu itu. Apa itu yang buatkan Far East Dizain kurang dapat sambutan? Aku cuma diam di balik kaca mata hitam ku.

"Ibu beli lain aja ya.. nah Jiluka la.. ibu suka wajah gitaris nya.. imut dan unyu.. liat.."

Ibu seperti apa ini mengajarin anaknya jadi lelaki jadian kayak si Sena itu. Ah, aku benci nama itu, hampir 90 peratus cara permainan nya sama seperti aku. Dulu nya si MiA mau jadi kayak ku, dan malah sekarang ikutin aku main solo juga sama om2 ku. Ahhhh! jeritan batin ku teriak dan ternyata Sena itu pesaing ku! Aku keluar dari kedai musik itu, berjalan di sepanjang jalan yang sesak ma orang lalu lalang. Apa itu pikiran orang terhadap ku sekarang? Aku egois? Mungkin juga tapi aku bangga karena aku adalah Leda, Uruha aja gak mampu mengalahkan permainan ku. Beberapa kali aku minta mau main gabung FED ama The GazettE tapi ditolak karena ternyata aku lagi skillful dari Uruha kan? Duh aku ini terlalu jauh berbangga dengan diriku. Ini semua gara2 Aggy yang malas itu! Coba aja kalo dia gak malas2 ke latihan, pasti aku gak akan bubar Deluhi. Tiba2 ponsel ku berbunyi dan aku mengangkat nya.

"Ano, Leda.."

"Oh Juri.. mau apa kau menelefon ku?" Nadaku keras.

"Gak ada apa, cuma mau ketemu aja ma teman2 Deluhi.."

"Si pemalas itu ada?"

"Sudah lah Leda, kau masih bilang dia kayak gitu? padahal dlu kau juga kan yang mengagumi Aggy."

"Itu dlu, sekarang lain!"

"Sampai kapan kau mau berdendam? kau gak taw hal yang sebenar-"

"Di mana tempat nya?" Jujur, aku masih suka ma Aggy, walau aku tahu dia orang yang malas, jarang datang latihan.

"Tempat biasa kita.. jangan khuatir, Aggy gak ada..cuma aku dan kau saja.."

Nadaku sedikit kecewa. "Oh, kalo gitu baiklah.." Aku harap dia datang..! aku udah jadi gak keruan mendengar nama Aggy tapi nama ini lagi enak kalo dibanding nama Sena.

***

Juri POV

Leda itu orangnya egois, tetapi tetap aja suka ama si gimbal itu. Aku tahu Leda masih menyimpan perasaan terhadap Aggy tp masih aja Aggy gk memberi response.

Dahulu, Leda seorang yg imut, aku senang dengan sikap nya yg gemes dan menyenangkan tapi pembubaran Deluhi membuat sikap nya angkuh, aku seperti sudah kehilangan teman, bisa dikatakan juga idola. Aku kangen liat Leda lagi jadi sekushi.

"Leda masih menganggapku orang malas?" aku melihat Aggy yang sekarang lagi senyum sambil menikmati mocha. aku mengangguk.

"Jujur, aku merasa sedikit terguris dengan kata2 makhluk manis itu." Dia menyandarkan kepalanya ke dinding, melihat ke atas. "Dia manis, tetapi kata2 nya tajam, menusuk.."

"Kau bukan orang seperti itu.. aku yakin.." Aku cuba memujuk Aggy, dia juga temanku tetapi Aggy sedikit spesial karena aku juga punya sedikit perasaan ke dia. Tapi Aggy akhir2 ini keliatan suka ma Leda. Kenapa? Apa dia suka sikap Leda yang angkuh ini?

"Kau suka ma Leda?" bibirku reflex bertanyakan soalan itu. Aggy cuma senyum, dan menatapku.

"Aku gak taw Juri.. akhir2 ini, aku sangat bimbang soal dia.. aku lihat di twitter, dia lagi belajar vape.. padahal dia gak pernah merokok sebelum ini.." kata kata dari Aggy langsung bikin aku senyum pahit. Waktu di Deluhi, Aggy menyukai aku tetapi cuma aku aja yang gak memberi layanan karena aku taw Leda menyukai Aggy dan sekarang ketika aku mau menyukai Aggy, hati nya sudah tidak ada tempat untukku.

"Gy, aku mau ketemu Leda, tar kau pulang sendiri aja ya.. jaa.."

***

Aggy POV

Leda masih lagi menganggapku orang malas? Aku tersenyum sekarang tapi kata kata itu dulu lah yang membuat ku nekad meninggalkan Deluhi. Pembubaran Deluhi menyebabkan aku kehilangan Leda yang imut. Sisi keanakkkan nya juga hilang. Aku mahu Leda kembali.. apa aku bisa liat sisi Leda Deluhi sebelum aku meninggalkan dunia ini? Mati. Gak siapa tahu bahawa aku mempunyai sejenis penyakit, jari jari ku akan bergetar di saat aku memegang bass kesayanganku dan hal ini hanya aku saja yang tahu, gak ada seorang pun malahan Juri tahu tentang hal ini. Aku melihat layar ponsel ku dan mengulang kembali video Deluhi. Aku kangen Leda yang dulu. Sungguh! Leda telah berubah.. itu lah yang membuatku rasa gak tenang.

author's note: Bahasa Indonesia itu susah juga ya..

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 06, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Siapa Aku?Where stories live. Discover now