PROLOG

29 18 16
                                    

Alex berjalan cepat di lorong-lorong sekolah. Kali ini ia datang lebih awal diband-ingkan murid-murid lain nya.

Waktu menujukan pukul 5 pagi.
Suasana di lorong sekolah begitu gelap dan mencekam.
Dinding bercat kuning putih dihiasi dengan loker besi dingin di sepanjang lorong.

Alex memakai hoodie abu-abu dan mengenakan jins biru tua sebagai bawahan nya, tak lupa ia juga membawa tas ransel nya untuk sekolah.

Mata nya hitam menatap tajam ujung lorong, terlihat sedikit kontras antara mata nya dengan kulit nya yang putih.

Dari depan, seseorang berbadan tinggi dan memakai topi datang menghampiri Alex.
Ia berjaket hitam, bercelana panjang coklat muda dan membawa tas selempang.
Tubuh nya kelihatan ramping, kekar dan penuh wibawa.
Terlihat di wajah nya terdapat banyak kerutan dan ekspresi nya menunjukan keseriusan dengan wajah datar nya. Alex bisa mencium bau parfum bercampur dengan darah segar.
Alex melihat pria itu mengelap tangan kanan nya yang dilumuri oleh darah merah dengan sebuah kain putih.

"Siapa lagi yang kau bunuh?" Alex langsung bertanya.

"Mata-mata Recsion. Dia tahu kita akan bertemu di sini, jadi dia kusingkirkan lebih dulu," jawab nya dingin.

Setelah itu dia membuka tas selempang nya dan mengambil setumpuk kertas.

"Agen Alex, ini berkas buat misi baru mu." Pria itu memberikan setumpuk kertas lusuh dengan kertas bersimbol pedang pajang dengan tameng lonjong menutupi baja pedang tersebut lalu dilengkapi dengan sayap di sisi kanan dan sisi kiri. Bertuliskan 'HOLX' di bawah simbol itu.

"Kau di beri Kode nama Eye-03.
Kau ditugas kan di dimensi Colienhis, Sektor-08, wilayah timur. Nama samaran mu adalah Mark Collins. Kau masuk ke kelompok Water Front dan ambil berkas 'Project S.W.O.R.D. Proyek itu bertujuan untuk menghancurkan sebuah dimensi dalam waktu 20 detik. Kalau perlu, bunuh semua orang yang terlibat dalam proyek itu." Alex mengambil setumpuk kertas tersebut.

"Eye-03? Misi tipe Spread?" Alex bertanya kepada pria itu.

Pria itu mengangguk, kemudian menjelaskan rincian lagi.
"Kali ini ada 8 Eye, kalian men-yusup ke organisasi paling berkuasa sesuai dengan arah mata angin. Kami akan memantau di Pos Grolirian."

"Misi dijalankan 1 minggu lagi. Kita berkumpul di apartemen ku sehari sebelum misi dimulai. Tentang Water Front, semua nya sudah di berkas, tinggal kau periksa," tambah nya.

"Siapa saja yang ikut nanti?" Alex bertanya lagi.

"10 Agen terbaik. Agen Robb dan Agen Hicks, mereka tim pendukung. Barangkali kalian kesulitan," jawab pria itu.

Wajah Alex menunjukan rasa kegelisahan yang bisa dilihat oleh laki-laki itu.

"Aku tahu, kau ingin berhenti dari dunia Intelijen. Ini adalah misi terkahir mu, lakukan lah yang terbaik," ucap pria itu. Dia bisa membaca kegelisahan Alex.

Alex lega ketika ia mendengar nya, lalu ia bertanya untuk terakhir kali nya.

"Lalu, jarak Pos Grolirian dengan markas Water Front?"

"3000 Km." Pria itu memegang pundak Alex dan melepaskan nya lalu meninggalkan Alex sendirian.

"Jauh sekali," komentar Alex datar. Ia hanya berharap tidak ada yang mengganggu misi nya kali ini.

Sementara yang lain menj-alakan aktivitas mereka yang di dunia yang normal, aku menjalankan nya di dunia yang aneh, batin Alex.

***

Sorry, kek nya bahasa nya agak berantakan. Soal nya masih baru pertama kali belajar.

3000 KMWhere stories live. Discover now