☆Love Destiny in Elevator☆

4.2K 298 22
                                    

Disclaimer ¤Mashihi Kishimoto
Pair : NaruHina
Genre : Romance/Drama
Rate : T

#NHFD9

-Oneshoot-

.

.

~Enjoy it

Seorang gadis baru saja selesai berkemas bersiap untuk pergi menuntut ilmu disebuah Universitas, surai nya yang dikuncir seperti kuda pony membuat nya tampak begitu manis dengan pony tails ratanya. Menyemprotkan farfum yang baunya begitu lembut dan memakai sepatu ceper yang biasa ia kenakan untuk kuliah.

Gadis yang diketahui bernama Hinata itu berdiri didepan lift, di pencetnya tombol 1 sembari menunggu sampai lift itu berhenti.

Ting!

Dentingan yang berasal dari lift itu mengalihkan pandangan Hinata yang tadinya fokus kebacaannya. Ia menghela nafas, sebelum masuk kedalam lift dengan santai.

* * *

25 menit setelah pemberhentian bis pertama dihalte dekat kampus nya, Hinata sedikit berlarian kecil menuju gerbang dengan memeluk buku setebal kamus bahasa inggris. Ia menyimpulkan seulas senyum ketika berpapasan dengan satpam, mulai memperpendek setiap langkah karena merasa sedikit ngos-ngosan.

Druppp... Drupppp..

"WOY!! MINGGIR!!" Skateboard itu melaju dengan kencang, teriakan Naruto itu membahana. Semua murid lain pun langsung menghindar, Hinata memunguti bukunya yang terjatuh karena ulah dari pemuda bersurai kuning itu, ia memperhatikan punggung yang perlahan mulai menghilang dibalik persimpangan koridor.

Gadis itu menarik nafas nya dalam-dalam, berusaha menetralkan detak jantung nya yang hampir saja copot, mereka tau siapa yang menghalangi jalan pemuda itu akan merasakan betapa sakit nya jika harus berbenturan dengan lantai.

Naruto menghentikan laju skateboard nya tepat didepan kelas, ia sedikit menoleh kearah gadis bersurai indigo yang sedang berjalan dengan tenang mendekati kelas. Pemuda itu merengut, ia tertunduk lesu sambil memeluk skateboard nya memasuki kelas.

--oOo--

"Ohayou minna~"

"Ohayou~" sapa balik semua murid yang berada diruangan itu saat Kurenai-sensei berjalan mendekati meja.

Kurenai-sensei adalah dosen terbaik di Universitas, bukan terbaik dalam mengajarnya. Tapi, terbaik dalam sifat nya yang sabaran. Berbeda dengan para dosen yang lain di Universitas ini, mereka tidak memberi ampun kepada mahasiswa ataupun mahasiswi yang telat mencatat apa yang ia diktekan. Mungkin itu yang membuat mereka semua dijuluki dengan julukan monster.

"Naruto-san.." panggil Kurenai.

"?"

Tidak ada sahutan, Kurenai yang melihat itu menggelengkan kepala nya pelan, ia berjalan mendekati meja Naruto dengan sedikit cepat karena penasaran apa yang dilakukan pemuda itu hingga harus membuat nya terus tertunduk. Merasakan aura gelap disekitar nya, Naruto lantas mendongak. Ia diam beberapa saat lalu menyengir..

"Ehh sensei.." ujar nya menyengir.

"Bermain handphone saat jam pelajaran hmm??"

CameliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang