Tanpa judul bagian 1

46 6 0
                                    


"Karin."

"Hey, Karin."

"Karin, kau mendengarku atau tidak?"

Karin menggeleng pelan mencoba menyembunyikan air matanya. Ia menunduk sambil tetap memandangi layar ponselnya tanpa menoleh sedikit pun ke arah Suigetsu.

"Eeh? Kau menangis eh?" tanya Suigetsu heran begitu menyadari gadis itu terisak kecil. Ia lalu menyibak rambut merah Karin dan benar saja, air mata mengalir deras dari kedua mata indahnya. "Apa sih yang sebenarnya kau lihat ha?" Suigetsu mengambil paksa ponsel Karin dan tercengang ketika melihat foto Sasuke dan istrinya yang sedang berlibur bersama.

"Hiks.. Kenapa ini terjadi padaku.. Sui.. Hiks." isak Karin sambil mencoba menyapu wajahnya.

Suigetsu menghela nafas panjang. "Jadi kau masih belum melupakannya ya?" tanya Suigetsu tenang. Ia sadar, bahwa membuat gadis kacamata itu berpaling dari cintanya terhadap Sasuke memang suatu kemustahilan, karena ia tahu persis bagaimana perasaan tulus gadis itu pada Sasuke. Bukan hanya tentang fisik, bahkan Karin pun menyayangi pria yang mencoba membunuhnya itu dengan sepenuh hatinya. Tapi bukan berarti hal itu menyurutkan niatnya untuk meminang Karin meski ia tahu bahwa awal dari pernikahannya tak akan berjalan bahagia.

Karin tidak menjawab pertanyaan Suigetsu, justru tangisannya malah menjadi semakin keras.

"Karin.."

"Bukankah kau sudah berjanji padaku, apapun yang terjadi kau tidak akan marah sedikitpun, apalagi menyesali hal yang telah lalu?"

"Tapi, Sui"

"Kau wanita yang hebat Karin, kau telah melakukan hal yang benar dengan menjadi sahabat dari istri seorang Uchiha Sasuke. Kau bahkan membantunya dalam proses melahirkan Sarada, kau tidak ingin semua kebaikanmu sia-sia bukan?"

Karin berhenti dari tangisnya kemudian menunduk tanpa mengatakan apapun. Menatap wajah suaminya pun tidak.

"Karin, lihat aku."

Karin mendongakan wajahnya hingga pandangan keduanya beradu, ternyata Suigetsu sudah ikut menangis sedari tadi. "Aku mencintaimu, Karin. Sangat. Meskipun aku tahu sejak dulu tidak pernah ada kesempatan untukku. Meskipun hanya ada Sasuke seorang di hatimu, aku tetap mencintaimu. Dan kau telah membuka hatimu untukku, aku sangat bersyukur atas itu."

Karin tertegun mendengar pernyataan Suigetsu. Hatinya bergetar ngilu. Menyadari bahwa menangisi pria lain di hadapan suaminya adalah suatu hal yang amat keliru. Ia sungguh tak bermaksud menyakiti pria itu. "Sui maafkan aku."

Karin bergerak mendekat kemudian memeluk suaminya erat. Tangisnya kembali tumpah ketika melihat air mata berderai dari kedua mata Suigetsu. "Aku juga mencintaimu Sui-koi. Sungguh. Maafkan aku. Hiks.."

"Tidak Karin, kau tidak perlu minta maaf. Kau sudah banyak terluka dan kau tidak berhak untuk terluka lebih banyak lagi. Aku berjanji setelah ini aku akan memperlakukanmu lebih baik lagi. Sebagai Karinku. Ratuku. Permaisuriku."

Karin menangis bahagia mendengar ungkapan dari Suigetsu. Ia merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia. Perasaan Suigetsu begitu tulus untuknya. Hanya untuknya.

"Jadi, jangan menangis gara-gara hal itu lagi ya?"

Karin mengangguk sambil tersenyum meski Suigetsu tak bisa melihat senyumannya itu.

"Lagi pula apa bagusnya sih si pantat ayam itu."

'Bletak'

"Aduh, kau menyakitiku Karin."

"Kau tidak boleh bicara seperti itu Suigetsu, dia lebih bagus berkali-kali lipat darimu tahu!"

"Karin, kau mulai lagi."

DRABBLE || Menangis [SuiKa]Where stories live. Discover now