Pertama

7 0 0
                                    

Ini ceritaku yang pertama so, tolong jangan bully dan maaf kalau ga sesuai dengan harapan kalian...

®®®

Seorang gadis tengah menata baju memasukannya kedalam koper, tak lupa ia juga menata pasport dan visa kedalam tas ransel. Tung tung bunyi handphone menghentikan kegiatan yang dilakukannya,

"gimana mba lia sudah siap untuk trip besok?"

"siap dong mba, ini sudah beres malah, mba sih? hehehe" jawab gadis yang dipanggil lia.

"oke sipp, besok pagi jam 7 aku jemput" lia hanya melihat tanpa perlu repot membalas chat tersebut. Dia langsung tidur mempersiapkan untuk besok.

~~~

Author POV

Tok tok rok

"Pagi tante, lia ada?" seorang gadis yang muncul dari balik pintu ruang tamu berjalan dan duduk meski belum dipersilahkan.

"pagi juga endah, oh lia baru saja selesai makan, dia diatas. Kamu sudah sarapan?" jawab ibu lia berjalan dari dapur setelah selesai mencuci piring .

"sudah tan... " "ayok mba nanti kesiangan, bu kita berangkat dulu yah?"potong lia dari tangga sambil membawa koper dan tas ransel dipunggung dangan beberapa tentengan berjalan ke arah ibunya, mencium tangan di ikuti endah yang juga melakukan hal yang sama.

"hati-hati disana, jaga diri, jangan jauh2 dari endah, jangan lupa kabari ibu kalau sudah sampai" meski khawatir ibu lia juga tau beliau tak bisa menahan anaknya untuk tidak pergi, hanya nasehat yang terus saja di ucapkan sejak semalam. Sebenarnya wajar saja ibu lia bersikap seperti itu, ini kali pertama lia pergi jauh tanpa ditemani orang tuanya.

"iya ibuku yang cantikkkkk, lia bukan anak kecil lagi" jengah dengan peringatan yang sama, lia mencium pipi ibunya.

"tenang saja tante, lia akan endah ikat agar tak bisa jauh-jauh. Apalagi endah juga tidak sendiri, ada mas arif" ucap endah meyakinkan.

"oke okeh, ibu percaya, yang penting kalian hati-hati" ibu lia mulai mengantar mereka hingga mobil yang di tumpangi mereka hilang dri pandangan.

"Koreaaaaa!!!" teriak lia dari bangku belakang dan kembali memejamkan mata.

Endah yang duduk samping lia hanya tersenyum senang. Kursi depan ada arif dan supir keluarga arif.

Pagi ini jalan kearah bandara lebih macet dari biasanya, jadi mereka harus bergegas masuk kebagian imigrasi agar tidak ketinggalan pesawat.

Beruntung pesawat yang mereka tunggangi belum lepas landas. Dengan napas tersengal mereka mencari tempat duduk.

Bandara Incheon

"Akhirnya...!!!" teriak Li ah melepas rasa senangnya begitu pertama kalinya menginjakkan kaki di bandara inceon. Senyum bahagia terpancar dari wajah Li ah, yang disambut senyum dan pelukan dari teman baiknya, endah.

Lia, endah dan arif berjalan keluar, di pintu keluar mereka sudah disambut oleh seorang pria muda dan sedikit lebih tinggi di antara orang yang berdiri disana dengan papan bertuliskan "LIA".

"oppaaa" sapa lia berjalan melambaikan tangan mendekati laki-laki tersebut.

"kenalkan ini doojoon oppa, oppa ini mba endah dan ini mas arif suami mba endah. Mba dia temanku yang aku ceritakan tempo hari" lanjut lia.

"hai, my name is arif and she is my wife endah" ucap arif mengulurkan tangan

"hai, aku doojoon. Kalian bisa menggunakan bahasa indonesia saja, aku bisa ko" doojoon membalas uluran tangan arif.

"loh ko bisa?" endah ikut bertanya bingung dengan situasinya.

"soalnya dulu aku pernah bekerja dan tinggal beberapa tahun di indonesia, yah jadi bahasa indonesiaku cukup bagus hehehe. Ngomong-ngomong terima kasih dah mau ikut nemenin adekku kesini, bagaimana perjalannya?" ucap doojoon meraih kepala lia, mengacak-ngacak rambut.

"oh jadi begitu, perjalannya cukup melelahkan 7 jam kita harus di atas pesawat. Rasanya punggung mulai pegel-pengel. Kalo masalah lia tenang saja lagian kita juga itung-itung honeymoon ke 2. Hehe" balas arif merangkul endah.

"oke kalo gitu mending kita langsung ke penginapan, aku udah bookingin 2 kamar gueshouse yang nyaman buat kalian. Biar lia ga ganggu kalian juga hahaha." Lia menatap doojoon horor.

"kita kesana pake apa?" tanya endah bingung melihat sekeliling

"mending naik express train, kereta cepat gitu, kan kamu tau nih anak badannya sok kaya, ga kuat lama2 pake bus atau taxi. hahaha" dengan dagunya doojoon menunjuk ke arah lia, endah dan arif pun mengiyakan disusul tawa mereka

Lia yang meresa jadi bahan ketawaan pun memilih untuk pergi dulu, mode ngambek ceritanya, tapi belum berapa jauh suara doojoon kembali terdengar menghentikan langkah lia "mau kemana neng?"

"mau naek kerete lah" jawab lia ketus belum bergerak selangkahpun dari tempanya menoleh.

Dengan sabar doojoon berjalan kearah lia mengambil koper yang masih digenggam lia "arahnya salah adekku yang cantikkk"

Meski lia bukan adik kandung doojoon, bahkan tidak ada sedikitpun hubungan daran tapi mereka sudah seperti kakak adik. Mereka pertama bertemu saat doojoon yang sedang treveling tersesat di salah satu jalan di kota lia tinggal dan lia menolong mengntar sampai ketujuan.

Semenjak saat itu mereka berteman dan bersaudara layaknya kakak berdik, dan meskipun sekarang doojoon sudah kembali ke korea mereka tetap menjalin hubungan baik dengan bantuan teknologi yang semakin canggih wa, skype, twitter, facebook dan kawan-kawannya tak luput dari mereka.

Mereka kini duduk disalah satu kursi penumpang kereta yang akan membawa mereka menuju ke seoul. Mata lia menatap ke arah jendela meliat pemandangan dan sesekali bertanya tentang daerah yang di lewati kereta.

Tak ada rasa terbebani kala doojoon menjawab semua pertanyaan yang lia ajukan.

Dibangku sebalah endah dan arif memilih untuk melanjutkan istirahat yang sempat terputus.

***

Hari mulai malam begitu mereka sampai seoul, mereka sepakat untuk jalan jalan yang dilanjut makan malam sebelum ke penginapan mereka.

"oppa aku pengen tteokbokki" rengek lia begitu mereka berjalan melewati mobil penjual tteokbokki

Doojoon melotot bingung "bukannya kita baru makan?"

"Tapi aku pingin, kapan lagi coba aku makan itu, pumpung aku di korea" lia mengeluarkan jurus merengek yang ga bisa di tolak doojoon

"oke oke tapi harus habis, kalau ga habis kamu harus bawa semua barang sendiri"

"siap bos. Oppa yang bayar" berlari ke arah penjual.

"paman tteokbokki 1" suara doojoon memesan.

Mereka melanjutkan perjalaan yang tertunda ke guesshouse dengan tteokbokki di tangan lia.



Bersamabung.....


Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Aug 23, 2018 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Love in DreamTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon