Prolog

76 3 0
                                    



Pada suatu waktu ada seorang pemuda hidup di suatu tempat yang jauh. Dia selalu memandangi langit dan bertanya di manakah ujungnya?

Tidak pernah ada gelap pada langit ini, dan tidak adapula sumber cahaya yang membuat langit di hadapannya menjadi cerah. Setiap orang yang menjadi penghuni di tempat ini tidak memiliki jawaban apapun tentang hal itu, dan banyak dari penduduk di sini melakukan perjalanan yang panjang demi mengetahui seberapa luasnya tempat ini.

Baik langit ataupun padang rumput dan bukit-bukit yang indah, mereka tidak memiliki sesuatu yang disebut batas ; apakah itu luas atau keindahan. Tidak ada hal yang kurang dari tempat ini, ratusan – hingga ribuan tahun aku tinggal di sini, aku tidak menemukan sesuatu yang membuatku kurang ataupun bersedih.

Setiap kali pemuda tersebut ingin makan sesuatu, pohon-pohon disekitar akan menawarkan buah-buahnya yang sangat manis dan harum. Setiap kali pemuda itu haus, para istri-istrinya akan membawakan air yang lebih putih dibandingkan susu dan lebih manis dibandingkan madu dengan bejana yang terbuat dari emas dan dihias dengan berbagai berlian di setiap sisinya. Semua itu berasal dari sungai yang mengalir di samping kediaman.

Pada setiap gigitan dan tegukan yang masuk kedalam mulut pemuda membuatnya merasa terpuaskan hingga titik di mana sang pemuda berpikir apakah ada makanan lain yang dapat membuat puas dan membuatnya nikmat seperti ini.

Pemuda  sangat bersyukur, pemuda itu sangat senang dan dia sangat berterima kasih pada Tuhan yang telah memberikan semua kenikmatan ini padanya.

Pada waktu yang sangat lama -- jauh bertahun-tahun dari waktunya saat ini, pemuda itu telah menghabiskan waktunya berpetualang untuk bertemu menemui setiap orang yang ada di seluruh dataran ini. Pemuda akan bertanya pada setiap orang yang ia temui, dari mana asal mereka, apa yang mereka lakukan hingga bisa sampai ke tempat ini, tempat seperti apa asal mereka.

Namun tidak peduli sejauh apapun dia melangkah tempat ini tidak ada ujung atau batasnya. Dan setiap orang yang ditemuinya selalu berbeda, apakah itu tempat, zaman, kota dan kerajaan.

Mereka berasal dari berbagai tempat yang tidak diketahuinya, bahkan pemuda tersebut tidak pernah mendengar tempat-tempat tersebut pada catatan sejarah.

Dan kali ini, pemuda tersebut berdoa dan memohon pada Tuhannya--

Gottmörder 2 - Panggung Pertama Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang