01

966 78 59
                                    

Original Story by Dera

🌸

Mark Lee
Huang Renjun

🌸

Kata mamang tukang somai
"Sesungguhnya typo itu seni yg tertunda"

🌸

Yuk saling menghargai karya orang lain
Sentuh tanda bintang di pojok kiri bawah yaa

.
.
.
.
.
.
.
.

Siang hari seharusnya adalah waktu yang dinikmati siswa untuk mengistirahatkan otaknya dan mengisi perut mereka dengan pergi ke kantin atau sekedar bersantai ditaman sekolah mereka. Namun tidak dengan Mark. Ia sudah kesekian kali mengernyitkan keningnya untuk hari ini. Ia menatap bingung kepada seseorang yang duduk jarak empat meja di depannya.

Bukan kebiasaan seorang Mark untuk memperhatikan orang lain seperti ini dan ia sadar mungkin beberapa orang menganggap tingkahnya aneh hari ini. Tapi seseorang yang diperhatikannya itu lebih aneh lagi.

Jika kalian kira Mark menyukai seseorang itu ? Yupp kalian benar. Ada sesuatu yang membuat Mark tertarik dengannya.

"Apa yang hyung lihat ?"

Suara disisi kanannya sukses mengagetkan Mark. Ia menatap sebal adiknya, Haechan dan yang ditatap hanya memberikan cengiran tanpa rasa bersalah.

"Kau ini ! Mengagetkanku saja"

"Hoah ! Hyung ! Aku bahkan sudah memanggilmu hingga suara emasku menjadi serak seperti ini dan hyung  bilang aku mengagetkanmu ?"

"Ck kau ini selalu berlebihan. Aku heran apa yang eomma makan saat hamil dirimu. Ada apa ?"

Haechan mencebik. Ia kesal dengan hyungnya yang selalu sok cool jika di luar rumah. Coba jika mereka sedang ada dirumah bersama sepupu serta pacar sepupunya, mereka bertiga akan selalu puas mengerjai Mark hingga mark mengeluarkan semua sifat kekanakannya.

"Aku lapar dan jika hyung lupa, uang jajanku belum hyung berikan pagi ini. Mana uang ku ?"

"Ah ! Aku lup-"

BRAAKKK

Pergerakan tangan Mark untuk mengambil uang di kantong celananya terhenti saat suara gebrakan meja itu terdengar. Seluruh siswa di kelas itu pun segera menghentikan aktivitas mereka. Merubah fokus pada seseorang yang sedang berdiri sambil memeluk badannya sendiri.

"Jangan coba-coba mendekatiku. Menjauhlah kalian !"

Selesai mengatakan itu si pelaku penggebrakan meja itu pun segera berlari keluar kelas tanpa memperdulikan dua gadis yang dibentaknya tadi mulai menangis. Ia siswa pindahan yang baru seminggu ini menjadi pembicaraan banyak siswa karena sifatnya yang tertutup, jarang ingin berinteraksi namun kepintarannya tidak bisa diremehkan.

"Echan ini uangmu dan jangan dihabiskan untuk jajan semuanya. Beli makanan yang lebih sehat supaya badanmu tidak semakin melebar. Aku pergi dulu"

Mark berlari meninggalkan Haechan yang sudah siap dengan segala amukannya. Enak saja hyungnya itu, melebar apanya ? Haechan bahkan mempunyai tubuh yang ideal, meskipun sedikit menonjol dibagian pantatnya. Tapi ia ideal !

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Nov 24, 2018 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

TOUCH | MARKRENOnde histórias criam vida. Descubra agora