Chapter 2

524 86 7
                                    

Vote&Comment!

-------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-------------------------

Hoseok pov.

Aku benar-benar marah sekarang. Melihat pemandangan yang tak kuharapkan terjadi didepan ku sendiri. Jungkook, pria brengsek itu! Pria yang menyakiti adikku! Sedang berpegangan tangan dengan gadis lain?

Aku tidak bisa menahan amarah ini. Aku segera berdiri namun Mijoo menahan lenganku.

"Kau mau apa?"

"Aku mau menghajarnya abis-abisan! Lepaskan!"

Aku menghempaskan tangan Mijoo dari lenganku. Sungguh! Kemarahanku semakin berapi-api kala Jungkook semakin mengeratkan genggamannya pada gadis itu. Dalam satu pukulan ku layangkan pada pipi tirus Jungkook berhasil membuatnya terhuyung kebelakang.

"Apa-apaan kau meng—" Jungkook membulatkan mata melihat ku yang menatap tajam kearahnya.

Aku menindih tubuh Jungkook, dan-

BUGH-

BUGH-

Dua pukulan sukses aku daratkan sempurna pada wajah pria brengsek ini.

"Bisa-bisanya kau bersenang-senang dengan gadis lain! Dibelakang Yein, kau memiliki sikap seperti ini! Aku tidak menyangka kau sejahat ini pada Yein!"

"Hyung a-"

BUGH-

Aku menarik kasar kerah kemeja Jungkook. Menatap lekat-lekat pria brengsek dibawahku ini.

"Jangan panggil aku HYUNG! Kau bukan siapa-siapa lagi bagiku! Kau pria BRENGSEK!!"

Hoseok pov end-

DAEBUK-

Mijoo berusaha menghentikkan pukulan Hoseok, sedangkan gadis yang bersama Jungkook hanya terdiam. Mijoo melirik sekilas menuju gadis itu dan tak sengaja menangkap bahwa gadis itu tersenyum evil.

"Hoseok-ya, hentikkan! AKU BILANG HENTIKKAN!"teriak Mijoo

Hoseok pun menghentikkan akitivitasnya, padahal dia belum puas memberikan pelajaran pada pria ini.

"Dengar aku baik-baik, gara-gara kau Yein jatuh sakit dan sekarang dia dirawat di rumah sakit. Karena kau Yein rela menunggu lama karena dia percaya kau akan datang. Bahkan kemarin dia menunggu 3 jam ditaman pada musim dingin ini karena kau yang mengajaknya. Apa kau sadar kesalahanmu, HAH?!"

Jungkook tersenyum kecut seakan meledek. Dan itu semakin membuat kemarahan Hoseok semakin berpuncak ke ubun-ubunnya.

"Siapa suruh nunggu selama itu?"

Bagai disambar petir, Hoseok tersentak mendengar perkataan terlontar itu dari mulut seseorang yang selama ini dia percayai.

"Kau bertanya apa aku sadar akan kesalahanku, maka ku jawab TIDAK! Dianya saja yang bodoh keterlaluan, mau-maunya menunggu lama!"ketus Jungkook.

Hoseok membeku ditempat. Jungkook mendorong jauh tubuh Hoseok untuk menyingkir. Setelah itu, dia berdiri dan merangkul pundak gadisnya itu.

"Yuk jalan lagi, Tzuyu-ya."ucap Jungkook dan berlalu pergi.

Hoseok dan Mijoo tercengang akan perkataan Jungkook. Jika Yein ada disini, gadis itu pasti akan menangis selama beberapa hari sambil mengurung diri dalam kamar. Mereka berdua hanya menatap kepergian Jungkook dan gadis lainnya, Tzuyu.

*

*

"Hoaamm..." Yein menguap dan mengucek-ucek matanya. Kepala gadis itu bergerak kekanan, memandang objek diluar jendela. Menampakkan jalan raya yang banyak kendaraan berlalu lalang untuk memulai pekerjaan mereka. Sinar mentari semakin terik seiring waktu berlalu cepat. Tempat ini begitu membosankan. Yein sungguh bosan, dia ingin keluar sekedar menghirup udara segar. Namun dirinya masih belum bisa ada tenaga. Dan jika Hoseok tahu jika dia keluar dari ruangan, bakal diomelin abis-abisan sama dia.

Sudah beberapa kali Yein membuang nafas pelan. Tidak ada sesuatu yang membuatnya betah disini. Tiba-tiba pintu ruangan bergeser dan terlihat dua sosok yang dirindukan Yein selama ini. Orang tua? Tidak, Yein dan Hoseok telah kehilangan mereka 5 tahun yang lalu karena kecelakaan beruntun.

"Taehyung oppa! Sujeong eonnie!"

"Kami bawakan jeokbal dan smoothie kesukaanmu."ucap Sujeong

"Gomawo."

Sujeong meletakkan kresek hitam itu diatas nampan. Dan membukanya serta mengeluarkan isinya.

"Kau merasa lebih baik, Yein –ah?"tanya Taehyung

Yein melirik sekilas pada Taehyung, "Lumayan."jawab Yein

Tangan Taehyung terulur dan mengelus puncak rambut Yein dengan lembut.

"Cepatlah sembuh!"ucap Taehyung

Yein mempoutkan bibirnya mendengar itu, sangat menggemaskan sampai kedua pasangan kekasih ini terkekeh geli.

"Kenapa tertawa? Wajah ku ada yang lucu?"

"Hooh, lucu sangat menggemaskan."kata Sujeong sembari mencubit pipi Yein.

"Sakit eon!"ringisan kecil keluar dari mulut Yein, Sujeong langsung melepaskan cubitannya.

"Mian."

TOK TOK!

Pintu kembali bergeser dan menampakkan pasangan lagi, siapa lagi kalo bukan Hoseok dan Mijoo. Sudut mata Yein menangkap benda yang lagi tenteng sama Mijoo. Itu benda kesukaan Yein. Kotak music!

"Pagi Yein-ah! Lihat ini, eonnie membelikanmu kotak music yang baru."

"Gomawo eonnie."

"Oppa, kapan aku bisa keluar dari tempat membosankan ini?"lanjut Yein

"Siang nanti, kau boleh pulang kata dokter."kata Hoseok dan Yein tak bisa gak tersenyum.

"Ah iya, Yeinnie aku dan Taehyung pergi dulu. Sampai jumpa!"pamit Sujeong dan Taehyung menggenggam tangan gadisnya itu lalu pergi keluar.

*

*

Jungkook sedang duduk dikursi taman ditemani gadis lainnya itu, Tzuyu. Tatapan didepannya ini membuatnya kosong entah kenapa. Tzuyu menyenggol lengan Jungkook. Membuyarkan lamunan kosong itu.

"Kau memikirkan Yein?"tanya Tzuyu

"Tidak. Ngapain juga mikirin gadis bodoh itu, tak ada gunanya."

"Sungguh? Tapi bukankah dia adalah kekasihmu?"

Jungkook mengusap lembut permukaan pipi Tzuyu.

"Kau lah kekasihku, dia bukan siapa-siapa selain sampah bodoh bagiku. Kau tahu betapa aku mencintaimu, Tzuyu-ya."

"Namun kau belum mutusin dia, 'kan?"

"Nanti akan ku putusin dia malam ini."

*

Kini Yein tengah merapikan barang-barang dalam tas. Dia merasa lega telah bebas dari tempat membosankan ini. Tiba-tiba seseorang menginterupsinya.

"Hei, kau akan pulang kembali kerumah?"tanya pasien pada samping ranjangnya.

"Iya."

Waiting✔ [JJK-JYI]Where stories live. Discover now