Perang yang berkecamuk dalam hati

15 0 0
                                    

O

Bismillahirrahmanirrahim

Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk

Jika benar sayang, jika benar cinta karena Allah, tentu tidak akan mengajak kepada hal yang Allah tidak suka,
Berkhalwat, dan lain sebagainya,,
Yang salah itu adalah, kita masih menenggang sesuatu yang salah yang sudah kita ketahui... 😢

Namun, seringkali nafsu kita kalah dari iman..
Mengabaikan larangan-Nya
Kita masih senang dengan maksiat, belum betul-betul bisa meninggalkannya dengan keseluruhan..
Tak apalah, Allah pasti paham..
Mungkin itu yang kita pikirkan saat bermaksiat...

Aku pernah salah,
Bahkan seringkali salah
Terlebih soal perasaan,, seringkali dalam menempatkan, menyembunyikan ataupun menunjukkannya..

Berkali-kali kucoba untuk menolak perasaan itu,
Berkali-kali juga perasaan itu muncul lebih cepat bahkan lebih sering dari penolakanku..
Karena apa aku menolaknya? Menghindarinya? Karena aku takut, aku tak pandai mengendalikannya, aku tak pandai menempatkannya..

Aku takut, aku menduai-Nya, takut jika rasa itu ternyata semakin tumbuh tidak pada waktu dan pada yang tidak Allah suka

Allah mencemburui hati yang berharap selain pada-Nya..

Jika kamu melihat aku seringkali cuek, aku diam saja, atau tidak memberikan reaksi..
Dalam hatiku, aku sedang berperang melawan perasaan...

Juli akhir, Agustus, September, dan Oktober awal,, itu saat-saat terberat yang kurasakan...
Pikiranku dipenuhi olehmu
Rasa itu menyergap, mengikat setiap detik yang kulalui..
Aku tak pandai menolaknya, setiap kali kucoba untuk mengalihkan,, ingatan itu terus muncul...

Bahkan, beberapa orang sekejap terlihat mirip denganmu.. lucu bukan? Mata ini...😢

Ah,, angan"ku...😢
Itu menurutku salah,, bukankah itu termasuk zina?
Apalagi, saat itu aku jauh dari teman-teman yang dapat mengingatkanku..

Aku seringkali menangis dalam doa meminta pada-Nya, agar menyembuhkan perasaan itu,, Malam, pagi, siang, sore, dan kembali malam...
Karena terlalu menyiksa, saat engkau sering memikirkannya, padahal hal itu belumlah boleh...

Kusulam, setiap pagi seulas senyum dan semangat untuk menutupi perasaanku...
Kala aku pulang malam, aku selalu memandangi bulan,,
Saat pagi dan siang, kurasakan angin yang bersemilir, sinar mentari yang hangat berangan yang di Padang juga sedang merasakan hal yang sama
Keluargaku, teman-temanku, saudara" yang kukenal, dan juga engkau

Di akhir pesan ini...

Aku berpikir, apakah ini patut untuk aku kirimkan padamu?
Aku juga menyimpan perasaan yang sama..

Aku mengagumimu karena agama dan akhlak yang melekat pada dirimu, kebaikan yang kamu lakukan, caramu mengajak pada kebaikan, tuturmu, cara berpikirmu.. 

Ya Allah...
😢😢

Namun, aku sadar,
Aku siapa? Dibandingkan engkau dengan banyak amalan yang kamu lakukan, peranmu dalam masyarakat, untuk umat, kebaikan" besar yang kamu lakukan...
Aku,, hanya anak rumahan,,
Yang mulai terbuka matanya melihat dunia luar..

Sejak bergabung dengan organisasi itu aku baru sadar,, diluar sana banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kita...

Allah menunjukiku, membuka mataku akan dunia luar,, sebisa yang kulakukan, akan aku lakukan, mengharap ridho-Nya, semoga Allah juga akan menolongku kelak nanti saat aku susah, maupun di akhirat nanti..

Namun, aku tak pandai menolong diriku sendiri,
Atau, amanah yang diberikan orangtuaku tak dapat ku tunaikan segera,
Bukan aku mengabaikan amanah itu, namun aku butuh waktu..
Kesibukanku pada kegiatan sosial di cap menghambat rencanaku..
Orangtuaku benar, aku tak pandai membagi waktu
Aku terlalu ego dengan keinginanku, mengabaikan keinginan bersama ku dan orangtuaku...

Terlalu asyik dengan kegiatan sosial, aku terlalu terlena, terhanyut,
Karena kegiatan sosial itu membuat candu..
Rasa senang membantu orang lain melihat kesulitannya sedikit berkurang, melihat senyum mereka... itu suatu hal yang mengembirakan.. aku bisa yakin semua relawan merasakannya..

Tapi satu hal yang aku coba yakinkan,, apa yang lebih dicari oleh relawan adalah mengharapkan ridho dari Allah..
Istirahat itu nanti di surga,

Ada rasa sedih tersendiri saat tidak bisa ikut membantu kesulitan orang lain..

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 02, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Perjalanan hatiWhere stories live. Discover now