BAB 1

43.7K 2.2K 13
                                    

Dear all,
saya upload ulang ya, ini ke 3x nyo story ini di upload
kmaren ga sengaja ke unpublish.
Biasanya saya buka watty dari HP biar mudah cari posisi yg nyaman klo lg nulis.
Nah malah ga sengaja ke unpublish
Buat kalian yang masih pengen baca cerita Raya & Nico

Di tengah deretan toko yang ada, tangan kecil itu bertaut erat dengan tangan hangat milik seorang wanita. Raut wajahnya riang, tanpa beban, hatinya sibuk merasakan kebahagiaan

"Mom kita makan es cream dulu ya" celoteh anak lelaki itu riang yang disambut dengan senyum hangat oleh mamanya. Perempuan itu beranama Raya Parameswari

Raya memandang anaknya dengan penuh rasa sayang "Iya nanti kita beli, tapi Alvin nggak boleh makan terlalu banyak ya." Raya mengingatkan anaknya dengan tegas, Alvin selalu menyukai es cream, es cream yang lembut dan manis selalu menjadi makanan favoritnya entah sampai kapan.

"Iya mom, Alvin nanti akan makan secukupnya." Dengan senyuman lebarnya bocah lelaki yang belum genap berumurr lima tahun itu menyanggupi permintaan ibunya

"Secukupnya itu berapa sayang?" Raya sengaja menggoda anaknya

"Dua cup mom." jawab bocah lelaki itu sambil tersenyum memamerkan deretan gigi susu nya yang tampak rapih.

Dua cup es cream bagi Alvin sedikit, tapi untuk ibunya itu terlalu banyak, dia khawatir Alvin akan sakit, walau bagaimanapun daya tahan tubuh anak-anak tidak seperti orang dewasa, akhirnya dengan berbagai bujuk rayu Alvin mau juga dengan satu cup es cream.

"Beliin tante Citra potato chips mom." Alvin begitu peduli dengan teman Raya yang bernama Citra, sejak lahir Citra sudah ikut merawat Alvin, mereka bertiga tinggal bersama dalam satu rumah sederhana milik Citra. Citra hidup seorang diri di kota ini. Citra merupakan teman sekolah Raya sewaktu SMA dulu, menawarkan tempat untuk tinggal bersama setelah tahu bagaimana kedaan Raya sebelumnya.

"Iya, nanti kita beliin tante Citra potato chips yang banyak, sekarang ayo kita belanja." Raya mengeratkan tautan tangan mereka, menyusuri trotoar yang ada di depan pertokoan, mencari semua yang ingin mereka beli.

* * *

"Alvin sudah tidur, Ya?" Hal itulah yang ditanyakan Citra melihat Raya yang keluar kamar sendirian padahal jam baru menunjukan pukul 8 malam, keheranan Citra dibalas anggukan kepala oleh Raya

"Tumben" gumamnya sambil menikmati sekantong potato chips dengan lahapnya seolah-olah dia tidak pernah memakan kepingan kentang goreng itu. Pilihan Alvin untuk membelikan Citra potato chip dirasa sangat tepat.

"Tadi siang Alvin dan aku pergi ke pasar, jadi dia capek." Raya mengambil posisi duduk disamping Citra, sofa empuk berwarna coklat, tempat favorit mereka berdua untuk menonton TV atau kalau mereka bosan duduk diatas sofa mereka bisa turun di hamparan karpet berwarna putih yang tebal dan lembut

"Besok kamu kerja Cit?" tanyanya sambil ikut ambil bagian menikmati potato chips yang sedari tadi di pegang Citra dalam posisi tidak ingin membagi dengan siapapun. Dengan mulut penuh oleh potato chips Citra menjawab pertanyaan Raya

"Iya, jadwal ngajar sore, jadi aku bisa jemput Alvin"

Raya merasa sedikit lega karena dengan begitu dia tidak perlu izin dengan bosnya untuk menjemput Alvin pada saat jam makan siang, sebagai asisten atau bahkan bisa di bilang tangan kanan pemilik perusahaan Raya harus bersikap seprofesional mungkin.

Bos nya adalah perempuan berusia 50 tahunan yang tetap terlihat cantik di usianya, sebagai seorang pemilik perusahaan yang bergerak dalam bisnis pertambangan bos nya merupakan sosok wanita cerdas dan tegas. Raya beruntung bisa dipekerjakan sebagai sekretarisnya, daya juang Raya yang tinggi telah menarik simpati bos nya, ibu Kartika.

HOLDINGOnde histórias criam vida. Descubra agora