Meningkatkan Resolusi Kamera Berpikir Lewat Pemilu 2019

2 0 0
                                    

T, "CN mungkin ada pesannya di hari (masa) tenang 14, 15, dan 16?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

T, "CN mungkin ada pesannya di hari (masa) tenang 14, 15, dan 16?"

J, "Kita belum dewasa dalam berdemokrasi. Kita belum bisa menemukan formula aplikasinya sehingga ketika kita melaksanakannya risikonya lebih tampak daripada produknya. Masih lebih tampak perpecahannya daripada persatuannya. Lebih tampak pecah belahnya daripada keutuhannya. Sehingga satu-satunya jalan adalah kita berpikir Indonesia.

Jadi, mohon siapa saja ke TPS berpikirnya Indonesia. Anda milih siapapun dengan maksud, niat, dan doa untuk Indonesia. Siapapun yang baik untuk Indonesia itu yang dimenangkan oleh Tuhan dan kita semua.

Mohon Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan semua timnya juga berpikir Indonesia. Bukan berpikir menang-kalah. Bukan berpikir kelompoknya tapi berpikir seluruh rakyat Indonesia.

Satu-satunya jalan cuma itu dan itu cuma beberapa hari kan, kita berpikir Indonesia. Syukur setelah itu kita dikasih jalan oleh Tuhan dan oleh diskusi kita bersama untuk menemukan sebenarnya Parpol yang Indonesia begini. Bukan PDI-P yang untuk PDI-P tapi PDI-P yang Indonesia. Bukan Gerindra yang Gerindra tetapi Gerindra yang Indonesia. Mudah-mudahan besok ketemu.

Kalau besok ketemu, maka semua institusi politik, semua lembaga sosial, atau apapun yang mendukung proses demokrasi ini bisa lebih matang dan dewasa karena sekarang ini kita belum dewasa secara politik."

T, "Kemarin sempat ada gap, CN. Kesannya suasana menghangat di tengah masyarakat. Harapannya kan setelah Pemilu berlangsung juga kita ini tetap sejuk, CN."

J, "Orang hidup itu kan sebenarnya harus berjuang untuk naik. Kalau Anda SD ya berjuang supaya SMP lalu SMA sampai doktor. Artinya, cara pandang dan resolusi kamera berpikir kita harus terus meningkat.

Sekarang kan kita sedang hitam-putih. Kalau nggak hitam ya putih. Kita nggak bisa diomongin hijau, merah, atau kuning karena kita ngertinya hanya hitam-putih. Sehabis Pilpres besok kita harus memulai belajar kembali untuk menemukan warna yang bermacam-macam dalam bermasyarakat.

Hidup itu bukan hanya kalah dan menang. Sebab menang belum tentu menang. Kalah belum tentu kalah. Menang menurut siapa. Kalah menurut siapa. Jadi, menang untuk Prabowo atau untuk Jokowi, tidak sama dengan menang untuk Indonesia.

Maka seharusnya, Prabowo atau Jokowi memenangkan rakyat Indonesia. Konsepnya seperti itu."

T, "Suasana kebatinan kemarin, saling hujat atau sindiran."

J, "Itu kan karena resolusinya hitam-putih. Menang atau kalah doang. Jokowi atau Prabowo doang. Padahal hidup ini kan begitu luas. Nah, tolong setelah nyoblos masing-masing mencoba menciptakan situasi psikologis atau kultural di kampung, di kampus, di mana-mana, di masjid, atau di gereja untuk mengindonesia kembali.

Katakanlah yang jadi presiden bukan orang yang kita pilih, kita harus dorong untuk tetap berbuat untuk Indonesia. Kita harus desak dia untuk berbuat jangan untuk dirimu atau golonganmu tetapi untuk Indonesia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Meningkatkan Resolusi Kamera Berpikir Lewat Pemilu 2019Where stories live. Discover now