Chapter 7

301 37 2
                                    

Wajib baca!

👇👇👇

Bantu Vote LOVELYZ ya, teman-teman! Klo LOVELYZ bakal menang di acara itu plus juga menang di acara musik yang lainnya aku akan double update👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bantu Vote LOVELYZ ya, teman-teman! Klo LOVELYZ bakal menang di acara itu plus juga menang di acara musik yang lainnya aku akan double update👋

--------------

"Ini pertama kalinya kau menamparku, Jeka. Akan aku catat dalam diary ku."

"Ucapanmu keterlaluan Yein! Harusnya kau bersyukur karena ibu telah melahirkan kita di dunia ini."

"Apa kau bilang? Bersyukur? Justru tua bangka itu membawa kutukan dan kesialan dalam hidupku! Dia merenggut lelaki yang paling aku cintai di dunia ini! Apa aku harus bersyukur untuk itu?"

"YEIN!!" bentak Jeka

Gadis itu perlahan duduk dikursi. Bentakan dan tamparan barusan benar-benar menyayat hatinya. Ia sangat mencintai lelaki itu namun mendapatkannya kembali begitu susah.

"Aku tahu kau pasti lapar—" Yein mengambil mangkok bubur diatas nakas dan berinisiatif menyuapi Jeka.

Namun sebelum makanan itu masuk dalam mulut lelaki itu. Jeka lebih dulu membuang muka.

Genggaman sendok itu perlahan turun seketika. Ia kewalahan menghadapi Jeka yang sudah berubah sikap dingin. Tak seperti dulu pada 3 tahun lalu.

Jeka yang merupakan sosok lelaki perhatian, baik, pintar, pengertian, dan banyak hal yang masih di ingat oleh Yein. Intinya Jeka adalah tipe ideal lelaki yang perfect.

Oleh karena itu, Yein menyukai lelaki bermarga yang sama dengannya itu.

"Kondisimu sedang lemah. Tidak seharusnya pertemuan kita ini menjadi buruk. Baiklah, aku akan pergi. Besok aku akan menjengukmu lagi."Yein meraih tas rampingnya dan ketika hendak membuka pintu tiba-tiba Jungkook berdecih kesal.

"Akan lebih baik jika kau tidak datang lagi kemari mulai besok."

Yein tersenyum miring, "Terdengar bagus. Tapi aku tolak. Sampai jumpa lagi besok, Jeka sayang."


***


Sepanjang lorong rumah sakit Jungkook melangkah ringan seraya mengenggam tiang infuse disebelahnya. Jungkook sangat bosan berada disini. Beberapa hari lalu ia pernah meminta pada dokter Kim untuk mengizinkannya pulang namun dokter itu tidak memperbolehkannya.

Karena menurutnya Jungkook masih perlu diawasi sampai keadaannya benar-benar fit. Sebaliknya, Jungkook merasa tubuhnya sudah sangat segar dan berenergi.

Waiting✔ [JJK-JYI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang