Prolog

81K 2.9K 121
                                    

Bagi Jelita Arini Bimantara, Mahardika adalah dunianya. Lelaki yang berbeda 5 tahun dengannya, bukanlah orang asing bagi Arini. Mahardika adalah anak sulung di keluarga Rakai Bimantara. Rakai, ayah kandung Arini, mengadopsi Mahardika ketika usianya baru dua tahun. Savitri dan Rakai yang telah menikah selama tiga tahun tak kunjung mendapatkan putra. Kemudian ketika mereka berkunjung ke sebuah panti asuhan, Savitri terpukau dengan batita yang bernama Angga. Keduanya akhirnya memutuskan untuk mengadopsi Angga dan mengganti nama aslinya menjadi Mahardika Bimantara.

Tiga tahun setelah kehadiran Mahardika di keluarga mereka, akhirnya Savitri hamil dan melahirkan seorang putri yang cantik lucu serta menggemaskan bernama Jelita Arini. Mahardika sangat menyayangi Arini. Begitupula Arini. Mahardika sangat memanjakanArini sehingga sangat wajar jika Arini sangat memujanya. Semua yang diinginkan Arini ada pada Mahardika. Arini akan melakukan apapun asalkan Mahardika bisa bahagia.

Arini akan selalu mendukung setiap langkah Mahardika. Terutama ketika Mahardika menjalani tes masuk SMA TARUNA. Arini yang saat itu masih kelas 4 SD selalu menemani Mahardika ketika belajar menghadapi ujian masuk. Gadis itu dengan setia menunggu di pinggir lapangan ketika Mahardika melakukan tes lari di lapangan Kodim.

Arini tak pernah absen setiap bulan berkunjung ke kota Magelang untuk menjenguk Mahardika. Saat Mahardika memutuskan untuk masuk akademi militer, Arini pun ikut bahagia meski ada kesedihan di hatinya.

Demi Mahardika, Arini belajar memasak, menjahit, membuat kue serta beberapa ketrampilan rumah tangga lainnya. Ketika jadwal berkunjung ke Magelang, Arini aka membawakan semua hasil karyanya ke hadapan Mahardika.

"Abang suka masakan kamu, Sayang"

"Bulan depan adek bawain lagi ya?"

Rakai yang mengetahui kedekatan putrinya dengan Mahardika, hanya bisa mengulas senyum dan berjanji dalam hati, jika waktunya tiba, dia akan mewujudkan impian terbesar putrinya

Hingga pada suatu hari, ketika Rakai pulang untuk menghadiri syukuran kelulusan S1 Arini, Rakai meminta  Mahardika untuk mau menjadi menantunya.

"Papa boleh minta sesuatu ga?"

"Apapun yang Papa minta pasti akan Dika kabulkan. Karena Papa dan Mama juga Arini dan Arjuna adalah segalanya bagi saya"

"Kamu mau kan jadi mantu Papa?. Mau jadi suami untuk Arini?"

Serasa sebuah petir yang hadir tanpa diduga, permintaan Rakai adalah sebuah titah yang tak mampu dihindari. Mahardika tak kuasa menolak permintaan ayah angkatnya itu. Dan pada akhirnya di satu bulan kemudian, mereka berdua bertunangan.

Awalnya Arini mengira jika cinta Mahardika hanya untuknya. Namun anggapan itu salah. Cinta Mahardika sesungguhnya hanya untuk Arimbi. Arimbi adalah anak dari Warni, pembantu yang telah mengabdi pada Rakai selama belasan tahun. Warni adalah seorang janda satu anak. Arimbi sangat dekat dengan Arini. Begitu dekatnya hingga apapun barang Arini akan selalu dipakai Arimbi. Arini sangat menyayangi Arimbi, begitupula Arimbi.

Mahardika dan Arimbi telah lama menjalin hubungan. Diam-diam, Arimbi sering bertemu Mahardika yang saat itu berdinas di sebuah kota kecil di Jawa Barat. Mereka berdua sepakat menyembunyikan hubungan rahasia mereka demi menjaga perasaan Arini dan keluarganya. Namun Mahardika tak kuasa lagi untuk menyembunyikannya ketika Rakai memintanya untuk segera menikahi putrinya enam bulan setelah bertunangan.
Semua impian Arini berakhir dengan air mata. Satu bulan sebelum pernikahan mereka, Mahardika memutuskan pertunangan mereka dan menikahi anak dari pembantu Rakai bernama Arimbi

Arini sakit hati. Hati dan impiannya hancur. Arini memilih pergi dari rumah yang bertepatan dengan pengumuman penerimaan pegawai negeri sipil untuk tenaga pengajar. Arini yang saat itu enggan pergi karena lebih memilih mengabdikan hidupnya dengan Mahardika, akhirnya membulatkan tekad untuk merantau karena berdasarkan surat pengumuman yang ia terima, Arini ditempatkan di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.

Rakai dan Savitri tak kuasa menahan keinginan putrinya. Arini pergi tepat sehari sebelum acara pernikahan Mahardika dan Arimbi. Mereka menikah di kediaman Rakai karena janjinya kepada mendiang ayah Arimbi bahwa dirinya akan menikahkan Arimbi dengan pria pujaannya.

Hingga beberapa tahun berlalu, hati Arini masih belum bisa melupakan cinta pertamanya. Beberapa pria datang mendekat, namun ia selalu menolak. Arini yang dulu periang kini sangat tertutup. Arini bahkan tidak pernah pulang ke kediaman orang tuanya. Arini pun menolak kunjungan kedua orangtuanya.

Saat di tahun kelima dirinya pergi, Rakai memaksanya untuk menikah dengan anak mendiang sahabatnya yang bernama Damar Respati. Arini tak kuasa menolak karena saat itu kebahagiaan Arjuna jadi taruhan

Arini akhirnya resmi dipersunting Damar Respati. Namun karena status keduanya sebagai abdi negara membuat mereka terpaksa tinggal berjauhan. Damar yang memang tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan, mencoba untuk mengambil hati Arini. Damar begitu sabar menghadapi kekerasan hati istrinya.

Setahun setelah pernikahan, Arini dan Damar akhirnya bisa tinggal bersama. Damar begitu menyayangi Arini. Dengan sabar, ia membimbing istrinya. Hati Arini pun luluh. Perlahan nama Mahardika terhapus menjadi nama Damar.

Kehidupan rumah tangga Arini diwarnai kebahagiaan. Rancangan mimpi masa depan yang dulu di luluhlantakkan oleh pengkhianatan Mahardika, akhirnya bisa kembali ia rajut bersama Damar.

Namun tanpa Arini sadari, jika perjalanan manusia selalu ada campur tangan Tuhan di dalamnya.

Akankah Damar bisa membahagiakan Arini seumur hidupnya?"

Akankah Damar akan menjalankan janji setianya kepada Arini??

To be Continued

Jangan lupa vote dan komen ya. Jangan lupa juga masukkan cerita ini di Library temen temen semua. Doakan saya biar istiqomah update nya.

JANJI SETIA UNTUK ARINIWhere stories live. Discover now