Chapter 9

150 31 2
                                    

TING TONG!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TING TONG!

Suara bel berbunyi. Jungkook memutar bola mata males mengetahui siapa yang bertamu.

"Hey, Kook! Aku disuruh Yein buat jemput kau." ucap Vernon senyam-senyum idiot.

"Memangnya Yein ada urusan apa?"

"Privasi. Yuk! Ke basecamp!" Vernon langsung merangkul Jungkook.

*

*

Kini Jungkook dan Vernon telah berada depan pintu kamar apartemen. Setelah Vernon memasukkan beberapa password disana pintunya pun terbuka dan mereka segera masuk.

"Hai, everyone!" sapa Vernon

"Telat lo, kaleng soda!" celetuk Dahyun

"Apaan yang telat, my honey baby sweetie?"

Dahyun melihat kaleng bir didepannya, ia segera mengambilnya lalu melemparkannya tepat di dahi Vernon.

"Ouch!"

"Makan tuh kaleng! Gombal mulu kerjaannya!" samber seorang lelaki sweater coklat yang sedang duduk di sofa sebelah Dahyun.

"Sialan lo Gyeom! Eh, dayung lo juga napa ngelempar kaleng ke dahi gue segala?!" ketus Vernon setelah menghadap Dahyun.

Dahyun menjulurkan lidah seolah sedang meledek pada Vernon. Sementara itu, Jungkook sibuk melamun. Ralat, memikirkan sesuatu.

"Kenapa Yein lama sekali datangnya?" gumam Jungkook gelisah

*

*

Kamar 121.

"Jeka, aku memba-"

Yein seketika mematung melihat adegan yang begitu menyayat hatinya. Tepat didepan matanya, Jeka sedang berciuman dengan seorang wanita yang membelakanginya.

Jantung Yein seolah-olah berhenti oleh waktu. Ia membeku kala Jeka menatapnya seakan-akan melarang Yein untuk mencintainya karena sudah berhubungan dengan wanita lain.

"Je-Jeka..." Yein melirih, ia membekap mulutnya saking terkejutnya.

Makanan yang telah dibeli Yein jatuh mendadak membuat kedua sejoli itu berhenti dan menatapnya.

"Yein?"

Yein langsung pergi keluar dengan berderai airmata. Selama menelusuri lorong rumah sakit, Yein terisak pelan hingga tiba di parkiran.

Orang-orang rumah sakit menatapnya. Membicarakan apa alasan wanita itu menangis.

Yein terduduk lemas tak berdaya. Seolah-olah energi semangatnya hilang. Yein tak habis pikir apa yang diperbuat Jeka.

"Ke ... kenapa ... kau ... berbuat seperti ... ini padaku ...."

Matanya sudah mulai berkaca-kaca. Bersiap untuk jatuh dan mengalir.

Waiting✔ [JJK-JYI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang