Embun Pagi

4 0 0
                                    

  Matahari mulai menampakan sinarnya, sang fajar akan mulai menyinari bumi yang gelap setelah malam. Manusia akan sibuk dengan kegiatannya masing-masing, untuk melanjutkan hidup yang akan terus berjalan meskipun disaat diri diam. Setiap beban yang ada pada diri seseorang tidaklah sama, namun mereka punya masing-masing penyemangat yang membuat mereka bangkit disaat diri rasanya ingin menyerah.

   Pagi ini tampak sama, aku bangung pukul 05.00 saat alarm berbunyi dan tanda untuk melakukan ibadah sebelum memulai hari. Suara ketukan pintu mulai terdengar dari luar dan suara ibu yang memanggil untuk menyuruhku mandi untuk berangkat sekolah. "Embun? ayok bangung nak, shalat setelah mandi, setelah mandi kamu sarapan ya" kata ibu. Aku mendengar suara ibu dari balik pintu yang berjarak beberapa meter dari tempat tidurku. Aku mulai bangun dari tempat tidur dan merebahkan badan sambil melihat jam yang menunjukan pukul 05:00. 

   Pagi hari yang aku suka adalah, disaat matahari mulai naik dan warna senja terlihat dari balik jendela, aku berdiri dan membuka jendela melihat fajar naik untuk menyinari bumi. Begitu sejuk udara dikala pagi, embun yang jatuh dari daun yang hijau begitu terasa walau tak menyentuhnya. Warna senja membuat aku menyadari bahwa, setiap orang akan merasa rugi jika melewatkan pagi hari. Seperti namaku embun, aku suka embun dikala pagi yang terasa sejuk sebelum fajar terbit.

  Suara piring dari dapur ibu menandakan bahwa hari ini akan dimulai, aku keluar menuju m meja makan yang tak jauh dari kamarku. Aku duduk di bangku sebelah ayah, ayah dengan secarik koran yang ia pegang. "Bagaimana kegiatanmu disekolah? apakah ada hal yang aneh atau sesuatu yang mengusikmu?" tanya ayah. "Tidak ayah, semuanya tampak sama saja" jawab aku. "Apakah tidak ada sesuatu yang ingin kau katakan? apakah tidak ada hal ingin kau sampaikan?" tanya Ayah. "Tidak Ayah, disekolah aku baik-baik saja". Aku dan Ayah memang jarang mengobrol, terkadang hampir setiap hari Ayah selalu pulang larut dari kantor, dan hampir setiap hari pembicaraan kami hanya saat sarapan, saat akhir pekan pun terkadang Ayah sibuk berkerja dan aku sibuk dengan kegiatan disekolahku. Ibu yang setiap hari mengurus aku dan adikku yang baru kelas 3 SMP, ibu tidak pernah lelah menyiapkan segala kebutuhan untuk sekolah kami dan juga kebutuhan. Walaupun keluarga kami bisa dibilang jarang quality time namun kehangatan dan kebersamaan disaat moment tertentu begitu terasa disaat kami duduk bersama. 

  Aku berangkat sekolah setiap pagi diantar Ayah, sekolahku tidak jauh dari rumah hanya berjarak beberapa kilometer saja. Aku duduk dibangku kelas 2 SMA jurusan IPA. Suasana ramai dan canda tawa begitu terasa kala memasuki halaman sekolah, anak-anak dengan semangat yang akan memulai hari disekolah hari ini. Aku memasuki lorong menuju kelas dekat dengan taman belakang sekolah, saat memasuki kelas suasana canda dan tawa dari anak-anak begitu terasa dan suasana sekolah menyenangkan akan dimulai. "pagi Embun" kata Dania. "Pagi Dania" jawab aku. Dania adalah teman sebangku dikelas ku, aku dan dia selalu melakukan hal bersama, hampir setiap hari dan setiap kegiatan kami selalu lakukan bersama, dapat dibilang Dania adalah sahabatku. "Embun, kamu tau gak? kata anak-anak akan ada murid baru dari pindahan hari ini?"kata Dania. "Aku gak tau, aku malah baru tau dari kamu"jawab aku. "Aku juga baru tau dari anak-anak hari ini, yang aku denger sih dia pindahan dari luar kota, aku jadi penasaran, hehhe"kata Dania sambil tertawa kecil. "Aku juga"jawab aku. 

  Ttetttt, suara bel terdengar dari setiap sudut sekolah menandakan bahwa kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai kegiatan belajar mengajar hari ini, suasana gaduh mulai berganti sunyi kala terdengar suara langkah guru yang akan memasuki kelas. Dalam hitungan beberapa menit mulai terlihat bu Sofi memasuki kelas kami dengan membawa buku Matematika yang akan diajarkan hari ini. "Selamat pagi, anak-anak harap tenang dan keluarkan buku matematika kalian"kata bu Sofi. Semua mulai mengeluarkan buku dari dalam tas masing-masing. Tidak lama terdengar suara ketukan pintu kelas, dan terlihat bu Siti dari balik pintu kelas ibu kepala sekolah ini. Ibu Sofi dan Ibu Siti terlihat berbincang di balik pintu dan dibalik itu terlihat anak laki-laki bersama ibu Siti. "Anak-anak sebelum memulai pelajaran ibu akan memperkenalkan murid baru di sekolah kita, ayok mari masuk nak"kata bu Sofi. Anak laki-laki dengan postur tinggi dan wajah yang cukup tampan memasuki kelas kami yang seketika sunyi saat ia memasuki kelas.

  "nak, ayok perkenalkan dirimu dan dari mana asalmu"kata bu Sofi. Semua pandangan tertuju pada anak tersebut, terutama anak-anak perempuan yang berbisik karena memuji ketampanan dari anak laki-laki itu. "Nama saya Rendy, saya murid pindahan dari kota bandung, salam kenal semuanya"kata Rendy dengan senyuman kecil. Semua anak-anak menjawab dengan serentak "Salam kenal Rendy"kata anak-anak sekelas. Rendy hanya membalas hal tersebut dengan senyuman kecil dari wajahnya. "Baik nak, sekarang silakan duduk di salah satu bangku kosong"kata bu Sofi. "Baik bu"kata Rendy. Rendy pun nurut dan duduk di salah satu bangku kosong yang ada dikelas. Ia duduk di salah satu bangku barisan belakang, ia duduk tepat disebelahku dan Danila. Ia tersenyum kearah aku dan Danila, aku dan Danila membalas nya dengan senyuman kecil. "Embun, dia teh ganteng pisan hehe"kata Danila. "Ihh kamu, jangan macem-macem deh, nanti kamu saingan nya banyak hehhe"jawab aku. "Gak papa,bersaing secara sehat kan bagus Embun"kata Dania. Aku hanya membalas dengan senyuman pernyataan Danila.

  Setelah beberapa jam pelajaran jam pertama selesai, bel istirahat berbunyi dan bu Sofi mengakhiri jam pertama. Anak-anak mulai gaduh dan mulai keluar kelas untuk ke kantin atau makan bekal mereka. Sebagian anak-anak menghampiri Rendy untuk mengajak ke kantin "Rendy kamu mau kentin bareng kita?" tanya bila salah satu teman sekelas kami. "Terimakasih tapi aku bawa bekal dari rumah" jawab Rendy. "Oke,kalau kamu mau tanya soal kelas bisa ke aku sebagai wakil ketua kelas atau Fadil ketua kelas kita" kata Bila. "Baik, terimakasih banyak"jawab Rendy. Anak-anak pun meninggalkan Rendy dan pergi menuju kantin. Danila berdiri dari kursi dan menghampiri Rendy "Hai Rendy, aku Danila dan ini Embun temanku salam kenal ya"sapa Danila. "Salam kenal Danila,Embun"jawab Rendy. "Kalau kamu butuh sesuatu katakan saja aku siap bantu kapan pun"kata Danila. "iih kamu jangan frontal kaya gituh deh"kata aku. "ihh emang kenapa sih Embun, siapa tau kita bisa deket iyakan hehhe"kata Danila. "Baik terimakasih"kata Rendy dengan senyuman kecil. "Yaudah hayo, kita ke kantin aku laper, Rendy juga mau makan dulu"kata Aku. "iya,iya Rendy kita ke kantin dulu ya"kata Danila. "oke"jawab Rendy. Aku dan Danila meninggalkan Rendy dan menuju kantin untuk makan istirahat, sambil menunggu jam kedua dimulai.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 31, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Senja KalaWhere stories live. Discover now