Bab 6 : Smile

320 29 9
                                    

Couple 》Namjoon x Jisoo《

"Apa Namjoon nya ada?" tanya Jisoo sembari menenteng tas pink pastel miliknya.

Myungsoo —ayah Namjoon— memandang remeh Jisoo dari atas kepala sampai kaki. Tidak ada spesialnya tubuh yang dimiliki gadis didepannya.

"Buat apa mencarinya?"

"Mau belajar bersama, om."

"Tidak ada!" ketusnya

"Eh? Tapi, om kami harus selesain tugas ini."

"Kalau begitu kasih saja tugasnya ke saya biar Namjoon sendiri yang mengerjakannya."

"Apa? Tidak mau! Itu tidak baik, om!"

"Kau bocah kecil! Jangan ceramahi saya! Kalau tidak mau ya sudah pergi saja sana!—Dasar! Buang waktu saja!"

Brak—

Jisoo terperanjat mendengar dentuman pintu ditutup dengan keras. Sesabar mungkin ia menahan emosi untuk tidak mengumpat pria paruh baya itu.

Sudut matanya menangkap objek dibalik jendela. Jisoo menyipitkan kedua mata untuk lebih melihat seksama dan itu adalah Kim Namjoon yang sedang menatapnya.

Tidak ada sepatah katapun dari bibirnya yang terlontar. Tak ada niatan untuk menjelaskan.

Jisoo berdecak sebal, kakinya dihentakkan ke keramik sebelum akhirnya benar-benar pergi dari sana.

Disisi lain, Namjoon beberapa kali menjetikkan jarinya. Rasa bersalah mencuat.

"Namjoon! Cepat kemari!"

"Iya, ayah!"

⭐⭐⭐

Kini hari berikutnya, Jisoo dan satu geng—Lovelyz— bersenda gurau ditemani makanan didepan mereka masing-masing. Jam istirahat masih lama tapi, Jisoo kembali memikirkan kejadian semalam. Ketika ia mengunjungi rumah Namjoon buat kerja kelompok.

Jisoo bersungguh mengatakannya. Bukan maksud lain mengolok-olok dalam batin seperti teman-teman sekelasnya yang lain.

"PERHATIAN UNTUK SEMUA! Gue pangeran di sekolah ini dengan gratis memperbolehkan kalian melempar roti-roti yang baru gue beli kemarin ini ! Sasarannya kali ini adalah Monster KUTU BUKU! So, YANG MERASA JIJIK SAMA MONSTER ITU SILAHKAN LEMPAR ROTINYA!!!"

Namjoon dicekal sama dua orang lelaki. Disana semua anak-anak heboh melemparinya roti yang telah disediakan. Sorak riuh mereka menggelegar dalam ruang kantin tersebut. Jisoo melihat semua itu namun bergeming.

Sementara teman satu gengnya menggerutu bahkan Lee Mijoo mengeluarkan sumpah serapah. Tetapi tidak ada niatan untuk menghentikan aksi gila dari Lee Taeyong—pangeran sekolah—.

"Ku ... ku-kumohon ... henti-kan ...."

Prang!

Teman-teman kaget ketika Jisoo membanting makanannya dengan muak. Tapi, belum mampu menghentikannya.

"SUDAH CUKUP!!!" teriak Jisoo dengan tegas

Semua orang yang berpartisipasi membully pun berhenti dalam sekejap. Jisoo langsung berjalan menghampiri Taeyong. Orang-orang membuka jalan untuk Jisoo. Tidak ada lagi yang berani jika sudah berhadapan dengan seorang Seo Jisoo.

"Kau mau jadi pahlawan kutu buku?" tanya Taeyong terdengar mengolok

"IQ seorang Lee Taeyong sangat rendah dibanding orang utan. Tidak bisa membaca bahkan mengingat pun juga tidak masuk. Di sini sekolah ada aturan tata tertib. Seorang siswa tidak diperbolehkan melakukan pembullyan kepada siswa lain. Jika ada, maka sanksinya cukup berat. Bisa saja orang itu dikeluarkan dari sini." jelas Jisoo penuh penekanan

Cerita Kita✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang