the act

10.2K 647 148
                                    

firstly i'm tagging: BananaJJKTH , nutaeto , hyyeye , whitaee , ohsehan97 ; thank you for arranging this event! ❤️

He's a sunshine mixed with a little hurricane.

◽️

Jeon Jeongguk terbangun di hari Selasa minggu kedua bulan September dengan sebuah lonjakan.

Seingatnya, hari ulang tahun dirinya sudah lewat dua minggu lalu, tidak ada kasus berat yang perlu dirayakan di kantor, pun ia alpa akan adanya acara yang perlu diperingati. Jadi dengan masih menimang sejuta kemungkinan di kepala, Jeongguk menyeret kakinya menuju sumber suara.

Lelaki itu mengerjap—celingukan memerhatikan sekitar, lantas menggosok matanya lamat-lamat. Dapur yang biasanya tak pernah dikunjungi entitas bernyawa selain dirinya sendiri, kini diokupasi oleh seseorang. Surainya biru terang, tubuhnya kurus mendekati ringkih serta sederet kalimat rutukan menemani ke mana pun figur tersebut mondar-mandir. Bayangkan, wajah Jeongguk pasti setara dengan emotikon sekarang—sebelum ia sadar ada ingatan yang terselip di antara lilitan otak di kepalanya.

"Pagi." Jeongguk berucap; langsung dijawab dengan bunyi berisik mangkuk melanin yang terjun bebas lantas jatuh tertelungkup.

"Maaf. Dan selamat pagi." Ada hela napas yang membubung di udara. "Aku hanya ingin berterima kasih karena kau sudah rela direpotkan Yoong hyung," kaki si surai biru bergantian menopang, "sebenarnya kekhawatiran hyung sia-sia. Aku bisa pulang ke Daegu, atau tinggal bersama sahabatku, toh hyung mengenalnya juga. Sungguh, aku bisa membereskan barang-barangku sekarang juga—"

"Hei, hei, Taehyung-ssi." Jeongguk menyela pengakuan tamunya sembari mengangkat sebelah telapak tangan. "Mungkin kejadian tadi malam sedikit mengguncang semua orang, termasuk kau dan Yoongi hyung; dan kami sudah membicarakan semua," jelasnya.

Bahu sang lawan bicara turun—jika ia adalah seekor kucing, mungkin kedua telinganya sudah rata dengan kepalanya sekarang. "Tapi tetap saja, aku merasa sudah merepotkanmu."

"I owe him lots." Jeongguk berusaha meyakinkan. "Ini hal terkecil yang bisa kulakukan untuk membalas seluruh bantuannya sejak aku menginjakkan kaki di kantor kepolisian Seoul. Jadi, bisa kita memulai dari awal? Kau terlalu syok semalam dan kami membopongmu hingga ke kamar tamu."

"Oh Tuhan ...."

"Kau terlalu ringan, jika aku boleh berpendapat." Senyum kecil Jeongguk dikembalikan, dan ada semilir hangat yang membasuh abdomen lelaki itu. "Jeon Jeongguk, investigator di bawah tim yang dikepalai detektif senior Min Yoongi." Ia mengulur tangan.

"Kim Taehyung." Si surai biru mengulum senyum.

Jeongguk belum sekali pun melaksanakan apa yang diperintah Yoongi di hari ia menitipkan adik sepupunya dan kasus ini diangkat.

Duduk dan menginterogasi Taehyung, kurang lebih. Hari pertama Jeongguk menemukan Taehyung di dapurnya hanya berakhir dengan sebuah sesi sarapan singkat, pengenalan diri serta izin Jeongguk untuk menggunakan apa pun yang tersedia di flatnya. Well, kerja kerasnya terbayar—Jeongguk tak lagi tinggal di sebuah studio kecil dengan air kamar mandi yang kadang berwarna dan berbau tak enak.

[✓] Silver-Tongued • KOOKVWhere stories live. Discover now