prolog

409 32 10
                                    

hiks... Jangan.. " terdengar tangisan namja kecil . Ia menangis dengan sangat keras . Namun sang ibu tidak mempedulikan nya .

" ibu.  Minie mohon buka pintu nya.." lagi lagi namja manis itu meminta tolong pada sang ibu..

Jimin.. Terus menggedor gedor pintu supaya sang ibu membukakan pintu untuk nya. Tapi percuma. Sang ibu  sekarang sedang menikmati suara desahan nya sendiri dengan laki-laki lain..

Jimin menaikkan nada suara tangisnya. Sehingga sang ibu pub kesal dan membukakan pintu kamar nya..

"iii--iibu..." jimin memeluk sang ibu yang masih bergelut dengan selimut... Karena tidak sempat memakai pakaian nya kembali.

Jimin melihat tatapan dingin sang ibu.. Dengan raut wajah yang aneh. Jimin tidak mempedulikan hal itu.

Sang ibu mencengkram tangan kecil jimin dan menyeret nya ke ruang tamu. Pria itu mengambilkan jaket untuk ibu jimin dan celana pendek agar menutupi bawahan nya..

"iii--iibu..."jimin takut jika sang ibu sudah seperti ini...

Ibu nya pun membawa jimin bersama denga pria itu. Jimin hanya duduk di belakang dan menatap mereka berdua.

"ibu.. Mau ke mana??" tanya jimin .. Nihil sang ibu tidak menjawab.. Sang ibu hanya fokus menatap satu arah yaitu kedepan.

Hujan turun di malam itu... Membuat kan gemuruh dan angin kencang... Jimin menutup telingan nya karena takut dengan suara kilat.

Hingga mobil itu berhenti di suati tempat..halte bis.. Jimin melihat sang ibu turun membawa payung bersama laki-laki itu.

Pintu mobil penumpang terbuka. Membuat namja kecil itu terkejut... Tangan nay di tarik sang ibu dengan paksa..

"ii-iibu!!! Minie mau di bawa ke mana.." ucap jimin. Namun tidak di pedulikan sang ibu...

Jimin duduk di kursi tunggu di halte bis karena di suruh sang ibu. Sang ibu pun memasangkan jaket pada jimin.. Dan berkata..

" jimin tunggu sini yah.. Jangan kemana-mana.. Tunggu ibu..." jimin mengangguk.. Sang ibu pun berjalan ke arah mobil dan meninggalkan jimin..

Jimin menggosok telapak tangan nya karena dingin.

" kapan ibu jemput minie. " monolog jimin..

Berjam-jam namja kecil ini menunggu di tengah cuaca hujan. Bibir nya sudah membiru. Jimin tidak kuat..
.

Dia pun berlari.. Memanggil nama sang ibu...

Jimin lari tidak tau arah... Hingga..

Tiiiiiinn

Brak....

###

" sayang bagaimana ini...??" ucap nyonya kim terhadap suami nya..

" tidak apa-apa... Kita tunggu saja yah.." jawab tuan kim meyakinkan..

Dokter pun keluar dengan wajah yang agak sedikit kusam. Nyonya kim tau pasti ini kabar buruk..

".apa kalian orang tua anak ini??" tanya dokter itu..

" ya!!" jawab nyonya kim lantang..

" apa dia memiliki suatu penyakit yang berhubungan dengan pernapasan..??" tanya dokter itu lagi.

Mereka hanya menggeeleng tidak tau.. Dokter hanya mengehela napas..

" berdasarkan dari pemeriksaan.. Anak anda terkena pneumia. Sebuah radang paru-paru yang bisa saja menyebabkan kematian.. Apa lagi jika dia terkena flu berat. Dia akan sulit sekali bernapas... Sekarang ia Tengah istirahat... Kalian berdua boleh masuk.. Oh yah soal penanganan nya.. Bawalah dia sebukan sekali mengecekan.... Kami bisa menyembuhkan nya  jika kalian rajin membawanya. "

Keluarga kim mengangguk dan masuk ke kamar namja kecil itu.

Nyonya kim.menatap anak itu. Hati nya tidak tega melihat nya..

" sayang.  Apa boleh kita mengadopsi nya?? Usia nya hampir sama dengan taehyung kan... Mereka semua juga pasti sangat senang.." ucap nyonya kim..

" kita tidak tau apa orang tua nya akan setuju apa tidak.. Kita juga  tidak tau siapa nama anak ini.." balas tuan kim..

Wajah nyonya kim menjadi lesu. Dia mendekati anak yang tidak lain jimin...

Dia mengelus tangan jimin yang terdapat nama jimin.....

"park-- jimin..." nyonya kim tersenyum...

" nama yang indah"

Friends( jimin X bangtan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang