Another cinderella boy
Prolog
Aku menatap lekat-lekat keluarga baruku. Aku tidak menyangka kalau ayahnya akan secepat itu melamar Alexa, janda kaya beranak tiga di kotanya. Aku bahkan mengira perkataan ayahnya kemarin adalah candaan belaka dan menertawakannya. Karena menurutku sangatlah mustahil bagi kami menikahi orang kaya mengingat kami berasal dari keluarga miskin. Dan pekerjaan kami hanyalah petani yg berkerja di ladang milik tuan tanah yang kaya raya ditepi ibukota kerajaan hitam yang megah.
Selain itu, penduduk kerajaan hitam terutama di ibukotanya terkenal dengan kesombongan dan keangkuhannya. Sehingga tak jarang mereka memandang remeh dan sebelah mata orang miskin dipinggiran ibukota termasuk diluar ibukota kerajaan.
"Neil, mulai sekarang dia adalah ibumu dan mereka adalah kakakmu." Kata-kata ayah seketika membawaku kembali dari lamunan panjang mengenai semua yang terjadi. Aku segera menatap mereka, Alexa dan ketiga anak laki-lakinya. Mereka terlihat dingin dan mengangukan kepala sebagai ungkapan salam kemudian melihat sekeliling dan mengabaikanku.
Wajar, mereka melakukan hal itu. Mengingat aku telah lumpuh akibat kecelakaan tahun lalu. Saat aku berkerja sebagai buruh kasar di kota yang disponsori bangsawan kota, aku menolong seseorang tapi aku tidak ingat bagaimana keadaannya dan siapa dia. Karena setelah menolongnya aku berteriak agar ada yg menolong orang itu. Setelah kejadian itu aku divonis lumpuh akibat patah pada tulang pungung sehingga terpaksa sekarang aku mengunakan kursi roda dan tidak bisa lagi membantu ayah.
Jadi yang bisa kulakukan sekarang hanyalah membuat aneka kerajinan dari rotan dan akar. Kemudian menjualnya di pasar ibukita. Meskipun hasilnya juga tidak seberapa aku tetap senang paling tidak aku bisa membantu orang tuaku. Dan sekarang semuanya berubah dalam satu malam, kami yang miskin mendadak menjadi orang kaya. Dan aku berharap tidak ada masalah di masa depan.
