Consurge Caritate

68 7 2
                                    

***

Markas besar angkatan darat hari itu sedang sibuk dan ramai terlihat beberapa tank leopard terparkir apik dan juga beberapa pleton tentara angkatan darat yang sedang berbincang-bincang setelah upacara pagi selesai, dilihat dari pakaian yang di kenakan mereka merupakan prada yaitu prajurit dua dari angkatan darat tamtama. Hari ini lebih banyak mobil pribadi dan juga mobil kantor yang terpakir di sana, beberapa ajudan petinggi militer berlalu lalang membawa dokumen yang mungkin saja nantinya diperlukan oleh atasan mereka. Jika biasanya seseorang yang berpangkat tinggi akan didampingi oleh pengawal dan juga supir, tidak dengan salah satu kolonel angkatan udara Kim Taehyung oh dan jangan lupakan Laksamana muda angkatan laut Park Jimin teman yang entah sejak kapan berdiri di samping mobil Taehyung mendengarkan sahabatnya menggerutu.

"Merepotkan ish" ucap Taehyung sembari membersihkan sepatu putihnya.

Dirinya masih duduk di jok mobil depan dengan membuka lebar pintu pengemudi, tangan kanan berpegangan pada kemudi dan tangan kiri mengibaskan kain kering kecil dengan harapan dapat menghilangkan debu disepatunya, padahal kalau Taehyung mau bisa saja ia menyuruh ahjuma yang sering bekerja di rumahnya untuk membantu membersihkan sepatu tapi kata Taehyung jangan, kasihan ahjuma sudah bekerja keras seharian. Park Jimin hanya terkekeh melihat kelakuan sahabatnya ini.

"Ckckck pangkat saja yang tinggi Kim, tapi kelakuanmu sama saja dengan bocah SMA" Taehyung mendengus mendengar ocehan Jimin.

"Aku lebih baik dari pada kau ya Laksamana Park, lebih mending aku seperti murid SMA dengan wajahku yang manis ini dari pada kau muka mesum, ku adukan pada Yoongi hyung baru kau tahu rasa" Taehyung meletakan kain di dalam sebuah kotak kemudian meletakannya kembali ke dashboard mobil.

"Huh? Memangnya aku berbuat apa Tae?" Park Jimin, mengenakan seragam biru muda khas laut dengan bintang 2 di tersemat di pundak serta celana biru tua dan sepatu hitam. Memasukan kedua tangan di kantung celana depan sembari bersandar dipintu mobil Taehyung.

"Kau kira aku tidak tahu kau menggoda juniormu si Minah itu" tambah Taehyung, tangannya merogoh paper bag dikursi penumpang dan mengambil jas putih dari sana memakainya dengan cepat lalu merapikan kemeja putih dan juga dasi. Jimin berusaha mengingat-ingat kapan dirinya pernah menggoda Min- ah dia ingat sekarang.

"Tae, itu bukan menggoda. Aku hanya bilang dia cocok dan terlihat bagus mengenakan seragam biru, itu pun saat dia sedang bersama dengan juniorku yang lainnya. Aku juga bilang ke yang lain kalau baju biru mereka bagus, lagi pula kau dengar dari mana gosip murahan itu?"

"Sekertarisku dan sekertarismu sering bertemu, ingat?"

"Ah si Jung itu" Jimin mengurut kening, gerakannya terhenti ketika melihat melihat Taehyung terdiam.

"Tae?" Taehyung hanya terdiam melihat ke arah bawah mobil.

"Tae kau kena-"

"Jim, gendong" Taehyung merentangkan kedua tangan ke arah Jimin.

"Hah?" Jimin merundukan tubuh ke arah Taehyung,

'Apa dia salah dengar tadi?'

"Gendong Jim! Kau tidak lihat kubangan air di depanmu?" reflex Jimin melihat ke arah bawah mobil Taehyung. Benar ada kubangan kecil air bekas hujan pagi ini, tidak dalam tapi cukup untuk membuat sepatu dan celana kotor apabila terciprat.

"Astaga Tae, ini di tempat umum! Kau tidak malu nanti dilihat junior disini heh? Tinggal lompat saja susah sekali"

"Jim, kau tidak lihat pakaian ku? Kalau terciprat lalu kotor bagaimana? Lagi pula kenapa juga rapat dalam keadaan begini, menyebalkan sekali"

Consurge CaritateWhere stories live. Discover now