PART 1

16.3K 904 49
                                    

🍁🍁🍁

At China

"Mama?? Baba??", sapa seorang pemuda manis ketika baru saja dirinya memasuki rumahnya.

Pemuda manis yang baru saja pulang dari sekolahnya itu langsung melihat Mama dan Baba nya yang sedang duduk diruang tengah. Mereka terlihat sangat serius dimata pemuda manis itu. Sehingga membuat pemuda manis itu sedikit mengkerutkan keningnya.

"Renjun, kemari sayang.", sahut sang Mama, Winwin.

Mendengar namanya dipanggil oleh Winwin, Renjun pun segera melangkahkan kaki nya untuk mendekat dan langsung duduk disamping Winwin.

"Sayang, mulai besok kau akan pindah ke Korea.", baru saja Renjun duduk, suara berat sang Baba langsung mendarat ditelinga Renjun.

"Apa??", kaget Renjun. Ia pun membelalakkan kedua bola matanya. Dan menatap tak percaya kepada sang Baba.

"Halmeoni sedang sakit, sayang. Jadi kau harus ke Korea untuk menjaga Halmeoni mu disana.", lanjut sang Baba yang bernama Taeil.

"Sayang, kau tahu kan, Halmeoni mu sangat tidak menyukai pembantu dan bahkan perawat. Halmeoni sendirian disana.", melihat wajah terkejut Renjun yang bercampur dengan rasa sedih dan kecewa nya, Winwin pun dengan perlahan mengelus surai hitam rambut Renjun. Ia pun menjelaskan perihal kepindahan Renjun.

"Apa hanya aku sendirian yang akan pindah kesana?", tanya Renjun sambil menatap Winwin. Matanya sudah berkaca-kaca. Renjun ingin menangis rasanya.

"Kita semua akan pindah. Tapi sebelum pindah, Baba mu ingin mengurus pekerjaannya terlebih dahulu disini dan lalu menyusulmu ke Korea.", dengan perlahan Winwin kembali menyakinkan Renjun. Winwin tahu bahwa Renjun ingin segera menangis. Dan dia sangat tidak menyukai anak manisnya ini menangis.

"Hanya 3 bulan, sayang. Baba dan Mama akan menyusulmu.", sahut Taeil sehingga membuat Renjun kembali menatapnya.

"Aku akan kesepian disana.", Renjun lalu menundukkan kepalanya.

Renjun benar-benar tak percaya bahwa dia akan pindah sendirian tanpa sang Mama dan Baba nya. Renjun bukannya tak menyukai tinggal bersama Halmeoni nya, hanya saja Renjun tidak menyukai fakta bahwa dia berpisah dengan Mama dan Baba nya. Ya walaupun hanya 3 bulan, tapi tetap saja itu membuat Renjun merasa sedih dan kecewa.

"Kau lupa? Bukankah disana ada Jeno?", kedua tangan Winwin menangkup wajah Renjun dan lalu menatap Renjun. Winwin mengelus pelan kedua pipi Renjun dan tersenyum dengan sangat cantiknya.

"Jeno?", beo Renjun sambil menggali kembali ingatan di masa kecilnya.

Pada saat Renjun berusia 5 tahun, ia pernah berkunjung kerumah Halmeoni nya di Korea. Saat itu Ia pergi untuk berlibur disana. Dan keluarga Jeno adalah tetangga Halmeoni nya.

Samar-samar dia mengingat wajah Jeno yang juga saat itu berusia 5 tahun. Seorang anak tampan dengan kacamata bulat yang menempel dihidungnya. Dan jangan lupa dengan rambut belah tengahnya. Seingat Renjun, itulah Jeno.

"Kau dulu sangat menyukai Jeno. Kau bahkan tak ingin pulang ke China dan selalu menempel kepada Jeno.", melihat respon Renjun yang seperti nya tak mengingat Jeno. Taeil sedikit menggoda Renjun dengan memberikan bocoran bagaimana tingkah Renjun yang sangat menyukai Jeno. Ia pun lalu tersenyum mengingat betapa susahnya untuk merayu Renjun, untuk pulang ke negeri asalnya.

"Itu masa lalu, Baba. Aku bahkan tak ingat bagaimana bentuk wajah Jeno sekarang.", Renjun lalu memajukan bibirnya beberapa senti, sehingga membuat Winwin dan Taeil tertawa kecil. Karena Renjun sangat menggemaskan dimata mereka.

🍁🍁🍁

Next?? Or stop?? 🤔🤔🤔

[00L] SCHOOL 2020 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang