"1"

605 53 17
                                    

"Jungkook..!!" Terdengar teriakan dari dalam kamar mandi salah satu rumah sederhana tersebut.

Jungkook remaja manis yang sangat cantik dan polos, sekaligus pemilik nama yang dipanggil bergegas menuju kamar mandi.

"Hyung ada apa...kenapa berteriak? Apa kau butuh bantuan?" Bukan jawaban yang didapat Jungkook. Melainkan sebuah jambakan dari orang yang memanggilnya. Jungkook meringis sambil mendongak merasa perih pada kulit kepalanya yang di tarik sangat kuat.

"Kau masih bertanya Bitch, coba lihat handuk ini?! Warnanya putih bukan. Tapi kenapa ada bulatan warna biru disini, kau yang mencucinya bedebah!! Apa kau tidak punya mata?!" Jungkook terhuyung ke tembok kamar mandi. Orang yang dipanggil Hyung oleh Jungkook mendorongnya hingga terbentur.

"Hyung...maafkan aku. A-aku tidak sengaja hiks, aku juga tidak tau kenapa warnanya bisa begini. Saat aku mencucinya semuanya bersih hyung, m-maafkan aku" Jungkook menunduk dengan lelehan airmata di manik indahnya. Sesekali menyekanya dengan punggung tangan.

"Sekarang kulum penisku, jalang!!" Jungkook mundur dan makin terisak. Ia tahu apa yang akan didapat kalau sampai hyung nya marah. Tentu saja hukuman!


Belum sempat Jungkook melakukan apa yang diperintahkan hyung nya tersebut, ada teriakan dari arah dapur.

"JUNGKOOK! Kesini kau, cepat bantu eomma memasak" Jungkook bergegas menuju arah dapur sebelum ibunya menghukumnya juga. Tapi sang kakak menahan pergelangan tangannya.

"Tunggu aku malam ini di kamarmu" setelah itu pergi meninggalkan Jungkook yang mematung.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

.

Jungkook bersenandung dengan suara indahnya selama perjalanan. Ibunya menyuruh ia untuk berbelanja kebutuhan dapur di pasar tradisional. Semilir angin menerbangkan surai madunya, membuat Jungkook terlihat sangat manis dan menggemaskan.

Setelah 10 menit berjalan, akhirnya Jungkook sampai dipasar tradisional yang sudah sangat ramai. Ia sibuk memilih sayuran, ikan dan bumbu lainnya. Mengabaikan rasa sakit pada tubuh dan hatinya akibat perbuatan keluarganya sendiri.

Setelah selesai dengan belanjaannya, Jungkook bergegas untuk pulang. Namun saat akan menyebrang jalan tiba-tiba saja plastik belanjaan yang penuh sayuran dan bahan makanan di ambil oleh orang tak dikenal.

"Hey....! Jangan ambil belanjaanku, ku mohon kembalikan tuan...." Jungkook berlari mengejar sang tersangka pencurian. Tempat yang sempit dan berkelok membuat Jungkook kehilangan sang pencuri.

Jungkook pun jatuh terduduk dengan isak tangis "Hiks---hiks bagaimana ini...? Eomma pasti marah padaku. Aku harus bagaimana, bantu aku ya Tuhan" Jungkook terus menangis tanpa ada yang berniat menolong remaja manis tersebut.

Jungkook akhirnya duduk dekat taman bermain anak-anak. Ia tidak mungkin berani pulang jika tidak membawa yang ibunya inginkan.

"Sekarang sudah menjelang malam, aku akan tidur disini saja. Aku takut eomma dan hyung marah. Hiks-----hiks" Jungkook terisak sambil terduduk lemas, sampai ada suara anak kecil yang mengagetkannya.

"Noona cantik kenapa menangis...?"

























Tbc.

See u next chap

Pai pai 👋

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Dec 19, 2019 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Miseria (Vkook) MWo Geschichten leben. Entdecke jetzt