Chapter 11

170 32 3
                                    

Jungkook mengingat kembali kebersamaannya dengan Jeong Yein tadi siang. Sambil memegang foto dirinya memandang senang kearah Yein yang sedang tersenyum lebar. Jungkook kembali menatap benda itu.

"Tak disangka kencan pertamaku dengan Yein terkesan bahagia. Kesan kencan ini sangat berbeda dengan Yeinku yang dulu. Kesalahan fatal tak akan terjadi lagi saat ini. Dan sekarang perempuan persis dia ...."

"Kak Jungkook~"

Seorang gadis berusia 15 tahun masuk setelah mendapatkan izin dari Jungkook. Rambut berikat dua berwarna kecoklatan mengucek-ucek kedua matanya.

"Dahyun-ah, ada apa?"

"Kak, bisakah bantu aku mengerjakan tugas Geografi ini?"

Jungkook mengelus gemas rambut Jeon Dahyun lalu menyimpan fotonya dalam laci.

⭐⭐⭐

"Ini uang kembaliannya." ucap kasir menyodorkan beberapa lembar uang.

Yein sedikit kesusahan memindahkan barang belanjaan ke tangan lain. Ia mengambil uang tersebut sambil tersenyum. Kasir didepannya terpesona akan aura kecantikan bak dewi Yunani dari Yein.

"Mbak, sudah punya pacar belum?"

"Belum, mas. Kenapa?"

"Tidak, cuman penasaran saja. Gadis secantik mbak kok gak punya pacara sih."

"Saya hanya tidak tertarik, mas. Saya pulang dulu, ya."

Kasir tersebut mengangguk kepala pelan. Mulutnya berdecit kagum.

"Mustahil gadis cantik itu gak punya pacar."

Malam-malam begini suasana sudah berada merinding ditambah jalan yang dilalui Yein adalah tempat sepi. Yang terlihat sepanjang menelusuri jalan setapak cuman jejeran lampu jalanan.

"Ugh ... belanjaan ini agak banyak. Harusnya aku suruh Seungkwan membeli barang-barang. Huft ... tapi, dia terlalu sibuk main game barbie sama Juri eonnie."

"Hahaaa ... sumpah ya tuh orang pengecut banget! Lo liat ekspresinya gak? Hahahaa ... kayak cewek!"

"Badannya aja yang gede tapi, nyalinya kecil bro! Hahahaa ...."

Yein melihat beberapa pria nongkrong dari kejauhan. Jika diliat seksama mereka seperti preman jalanan yang menagih utang-utang. Gadis cantik itu meneguk saliva gugup karena harus melewatinya. Seandainya ada jalan pintas sudah pasti Yein lari cepat kesana.

"Astaga! Kenapa pula preman ini ada dijalan yang ini." gerutu Yein pelan

Dengan terpaksa dan berhati-hati Yein mengangkat belanjaan menutupi mukanya. Ketika melewati mereka Yein berjalan cepat-cepat namun sayang sekali salah satu orang sana melihatnya dan menyuruh untuk berhenti.

Mendengar itu Yein berdecak kesal. Mereka menghampirinya dan mengelilinginya agar tidak kabur.

"Eh, abang kenapa bang?" tanya Yein sambil senyum manis biar meleleh yang liat

"Mau pulang kemana gadis?"

"Tentu ke rumah lah bang. Masa iya saya ke hutan. Kan teman saya bukan orang utan."

"Hehee ... sendirian?"

"Gak bang, bareng pacar." Yein bohong biar preman jalanan ini goyah menggodanya.

"Udah punya pacar ya. Mana dia?"

"Pengen gue geplak aja pala botak ini!" Yein greget banget karena tak kunjung menjauh

"Ada bang. Dia masih di supermarket. Ada yang tertinggal katanya."

"Gadis cantik sepertimu ini bohong ya sama kita?"

Waiting✔ [JJK-JYI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora