.1

5.2K 393 20
                                    

Tangannya menopang dagu. Pandangannya mengedar malas. Beberapa kali nafas dihembuskan keras-keras.

"YAK!"

Teriakan itu membuat beberapa yang disana menoleh.

"Kenapa lagi?"

Ia menoleh kepada si penanya. "Tak tahu! Aku kesal padamu"

"HEI SIALAN! AKU SALAH APA?!" emosinya tersulut. Menatap nyalang orang yang menyalahkannya tadi.

Taehyung—orang yang disalahkan semakin menekuk mukanya. Tak tahukah kalau ia sedang amat sangat suntuk sekali? Wah, memang benar tidak ada yang peduli padanya di seluruh dunia ini.

Doyoung menggertakkan gigi. "Taehyung sialan! Pergi sana ke bumi. Kau hanya menjadi parasit di neraka. Haish!"

"Parasit katamu?!"

"APA? AKU SALAH?! BUKTINYA KAU HANYA MEMENUHI TEMPAT INI TANPA MELAKUKAN APAPUN!"

"YA KARENA RUMAHKU DISINI! MEMANGNYA KAU SENDIRI MELAKUKAN APA HAH?! DASAR GALAK!"

"KENAPA KALAU AKU GALAK?! TAK SUKA?!"

Taehyung menelan semua sumpah serapahnya. Doyoung benar sih. Tidak ada yang dia lakukan di neraka. Hanya mengayunkan kaki, makan, minum, jalan-jalan. Sedangkan iblis peliharaan seperti Doyoung dan teman-teman lainnya tentu saja punya pekerjaan. Melayani tuan mereka, melakukan apa yang diminta tuan-tuannya.

Yeah, he's literally a parasite.

Jadi Taehyung berjalan menjauh meninggalkan Doyoung yang melotot sambil berkacak pinggang sebelum membuat iblis itu makin mencak-mencak.

"Huh, kenapa tidak ada yang memanggilku huhu" Taehyung berjalan ke rumahnya. Merenungi nasibnya.

200 tahun sudah ia lumutan di neraka dan dalam 200 tahun itu kenapa tidak ada yang meng-order nya?!

"Haruskah ke bumi? Tapi ngapain?"

.



Besoknya Taehyung menemui perdana menteri untuk meminta tanda tangan atas surat pernyataan pergi ke bumi.

"Mencari siapa dik?"

Tanya seorang penjaga kepada Taehyung. Taehyung membungkuk sebentar. "Mencari perdana menteri, paman"

Paman penjaga mengangguk dan mengantarkan ke ruangan besar. "Masuk saja. Tapi ingat jaga sikapmu"

"Iya. Terimakasih"

Setelah paman penjaga pergi, Taehyung mengetuk pintu tinggi di depannya dua kali. Setelah sahutan masuk ia terima, Taehyung membuka pintu.

"Selamat siang Perdana Menteri. Saya disini untuk mendapatkan tanda tangan atas surat pengajuan kepergian ke bumi. Bisakah?"

Perdana Menteri—Siwon, nampak menimbang. "Um, boleh kulihat surat ajuanmu?"

Taehyung bergegas memberikan surat yang telah dilipat rapi.

"Keinginanmu sendiri atau mendapat rekomendasi?"

"Saya ingin ke bumi dan juga mendapat rekomendasi dari teman saya" aish, sebenarnya Taehyung sedikit enggan mengakui Doyoung sebagai temannya. Ups.

"Hm, lalu siapakah yang merekomendasikanmu?"

"Eh—itu, Doyoung Perdana Menteri"

Siwon melipat surat itu. Menatap Taehyung sejenak. "Panggil Doyoung bersamamu nanti sore, kupertimbangkan keputusanmu"

Sedikit harapan mulai terbit. Taehyung mengangguk semangat lalu pamit undur diri.

Sampai diluar istana, Taehyung langsung mengepakkan sayapnya dan melesat mencari Doyoung. Dan mendapatinya sedang melakukan tatap muka lewat cermin kecil dengan—tuannya? Mungkin.

"HEY DOYONG! KEMARILAH SEBENTAR!"

Doyoung memutar matanya malas. Huh, mengapa iblis itu lagi?!

"Sudah dulu ya, nanti panggil aku lagi. Muach!"

Taehyung mengernyit melihat Doyoung melepaskan ciuman jauh dan melambai di depan cermin.

"Apa?"

"Kau dipanggil perdana menteri nanti sore"

Doyoung melotot kaget. "HEI AKU SALAH APA?!"

"Hih! Kau tidak salah. Sudahlah ikut saja nanti sore"

"Ya ya, terserah"

tbc.

Have a nice day babies!!

Gada yg mo setor kapal yg selain bts?
(Krn kapal bts selalu always ada!!)

Little Pieces From Hell- taekook [disc.]Where stories live. Discover now