PROLOG

60.1K 3K 124
                                    

Blog Post #45: "Dalam Akhir Cerita Ini... Kamu Akan Jatuh Cinta Kepadaku"

Ditulis oleh Anarghya Senja

"Pacaran mau?"

"Hanya karena nama belakang kamu Agnibrata bukan berarti kamu bisa seenaknya meminta aku untuk menjadi pacar kamu."

"Karena nama belakang aku Agnibrata, aku bisa."

"Tidak. Terimakasih. Kamu terlalu sombong."

"Kalau begitu menikah sama aku?"

"Apa?"

"Aku suka kamu. Kalau kamu tidak mau menjadi pacar aku, ya jadi istri aku."

"Gue udah baca blog post terbaru lo di Waca. Gila, gila, apa jawaban Anarghya terhadap pertanyaan Agreva?" kata Prianda Garmani Soetemiadjiakarta kepada Anaka Anjani yang terkejut. Anaka dengan spontan menaruh tangannya untuk menutup mulut Prianda teman baiknya.

"Jangan keras-keras dong Pri!" Anaka melihat ke seliling mereka tapi tidak ada yang benar-benar memperhatikan karena semua murid di dalam kelas sedang sibuk dengan kegiatan mereka. Jam istirahat baru saja dimulai dan Prianda selalu berkunjung ke dalam kelas Anaka untuk memberitahu temannya kalau ia sudah tidak sabar membaca kelanjutan cerita yang ditulisnya.

Anaka menulis cerita dan memuatnya di website bernama Waca yang dibuat oleh sekolah untuk memfasilitasi murid-murid yang gemar menulis setiap hari. Tapi tidak ada orang yang tahu kalau sebenarnya cerita mengenai Pangeran Mahkota Ttagiantabiantara dituliskan oleh Anaka kecuali Prianda teman baiknya. Anaka berniat untuk terus menulis dengan nama pena Anarghya Senja sampai ceritanya yang berjudul "Dalam Akhir Cerita Ini... Kamu Akan Jatuh Cinta Kepadaku" selesai dituliskan.

Prianda melepaskan tangan Anaka dari mulutnya agar ia dapat kembali berbicara kepada temannya, "Kenapa sih lo harus menjadi Anarghya Senja?" tanya Prianda dengan cukup keras membuat beberapa kepala menoleh. Anaka menyekap mulut Prianda kembali dan berkata "Sekali lagi lo coba untuk...."

"Oke, oke, fine. Gue tidak akan kasih tahu ke siapa-siapa," Prianda berhasil untuk berbicara dengan normal kembali. "Lo takut Agreva tahu siapa diri lo?" tanya Prianda kali ini dengan suara dan nada yang sangat pelan, hanya dapat di dengar oleh Anaka seorang.

"Ka, cerita lo itu booming satu sekolah! Semua orang membacanya! Semua cewek ingin mengklaim kalau mereka yang menulis cerita lo! Untuk apa? Untuk mendapat perhatian Agreva."

"Gue hanya iseng-iseng Pri."

"Iseng-iseng atau emang lo suka sama Agreva? Jujur sama gue!"

"Sumpah nggak ada maksud apa-apa."

"Kalau nggak ada maksud apa-apa kenapa harus nama Agreva yang harus lo tulis? Arya kembaran sang pangeran mahkota juga bisa, kan? Please deh Ka, kita semua tahu Agreva ganteng banget, pintar, jago olahraga, dan kalau dia masuk sekolah semua cewek-cewek jadi berubah seratus delapan puluh derajat. Sebagai cewek normal — termasuk gue, kita semua menaruh harapan untuk mendapatkan perhatian Agreva Agnibrata. Bedanya, lo menuliskan cerita fiktif mengenai Agreva."

"Jangan keras-keras dong, Pri!"

"Kenapa sih? Udah ngaku aja, Ka. Lagipula lo akan semakin terkenal kalau semua orang tahu siapa diri lo dan mungkin Agreva akan melirik lo."

"Nggak, Pri. Gue akan tetap merahasiakan diri gue."

"Agreva tidak akan melihat lo sama sekali, Anaka Anjani kalau dia tidak tahu siapa lo sebenarnya," ujar Prianda kepada teman baiknya.

"Ya, bagus. Agreva udah cukup melihat gue kok satu kelas sama dia selama dua tahun terakhir ini. Udah sana lo kembali ke kelas, nanti lo dimarahin Pak Dedi."

Prianda mendesah dan membenarkan ikat rambutnya yang berbentuk pita, "Hari ini Agreva masuk nggak? Atau tugas ke luar negeri lagi?" tanya Prianda kepada Anaka. Sebagai Pangeran Mahkota Ttagiantabiantara, Agreva selalu memiliki tugas di luar kerajaan dan selalu ikut dengan sang raja, ayah Agreva, Thackeray Agnibrata untuk menemani.

Anaka mengedikkan bahunya, "I don't know."

Prianda mendesah kembali, "Yauda deh, gue beruntung bisa masuk kelas ini selama istirahat karena lo teman gue Ka. Kalau gue nggak ada lo, mana mungkin gue bisa masuk. Lo lihat cewek-cewek yang ngantri di luar untuk melihat Agreva? Mereka berpikir seperti Anarghya Senja — kalau satu hari Agreva akan melihat mereka, melamar mereka, dan akhirnya menikahi mereka. Gue udah nggak sabar membaca kelanjutan ceritanya. Agreva Agnibrata, pangeran mahkota yang jarang masuk sekolah bisa nggak sih jatuh cinta seperti cerita yang ditulis oleh Anarghya Senja?"

Prianda lalu menambahkan, "Yang membuat gue lebih penasaran adalah apa Agreva tahu mengenai cerita Anarghya Senja dan dirinya? Ka, menurut lo Agreva akan suka nggak sama ceritanya sendiri?"

"Nggak mungkin Pri," jawab Anaka dengan jujur. "Agreva di cerita kan fiktif. Agreva di dunia nyata tidak akan mungkin mencintai Anarghya Senja — afterall, she's just a commoner.

It Only Happens When I Dance With You | Kanaka No. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang