Waktu

50 12 3
                                    

Suara yang selalu ingin ku dengar di saat pagi tiba, sarapan yang siap di meja makan, ocehan pagi yang ingin ku dengar,Sekarang aku tak bisa lagi mendengarnya. Ibu,aku rindu.

Suara jam beker membangunkanku, aku segera mempersiapkan keperluanku untuk pergi sekolah sekarang, mandi, sarapan dan menghidupkan motor,lalu siap untuk memulai hari.

Udara segar nan sejuk meresap di sekujur tubuhku rasanya indah menikmati dunia, rasanya tenang menatap benar-benar dunia,dan menghayati seluk beluk rahasia dunia.

"Aku fikir aku tak bisa" ucapku dalam hati, dan masih fokus dengan jalanan yang agak macet pagi ini.
.

" Hai Dyra" sapa teman temanku

Aku bingung, bagaimana cara menjawab sapaan mereka, aku melanjutkan memarkir sepeda motorku, dan segera menuju kelas.

Aku berjalan dengan tatapan muka kebawah, hingga tak sengaja aku bertabrakan dengan seseorang perempuan yang tak sempat aku lihat wajahnya. Teman temanku juga tak mengetahui seluruh wajahku, karena aku selalu menutupinya dengan rambutku.

" Hey Anak culun,kalau jalan lihat depan lah, klo bisa beli kacamata yang lebih besar lagi" Ucap Renata di depanku.

Dia adalah anak orang kaya raya, konglomerat dan papanya adalah penyumbang dana terbesar di sekolah ini. Guru guru saja tidak menghukumnya dengan berat ketika ia salah. Aku tak ingin banyak bicara dengan anak ini. Karena selama 2 tahun anak ini adalah anak terpopuler di sekolah kami, semua cowok ingin sekali berpacaran dengannya,tapi setelah aku dengar dengar ada satu cowok yang tak pernah peduli pada dirinya, tetapi Renata menyukainya.

Aku beranjak pergi dari sana dengan semua tatapan mata yang menyorotiku.

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah dengan kehampaan,rasanya sunyi tetapi kenyataannya disana ramai. Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku dan melanjutkan langkah menuju kelas.

Aku duduk diam dan menyiapkan mata pelajaran jam pertama,mapel favoritku "fisika"

Guru mapel fisikapun datang ia mengajar dengan cepat ditangkap olehku, aku sangat menyukai mapel ini.

Selesai jam pelajaran fisika, bu Ani memanggilku dan menyuruhku untuk ikut dengannya ke ruang guru.

Disana aku melihat seorang pria yang duduk di depan meja bu Ani dengan samar samar aku melihatnya.

Aku mengambil duduk di sebelah pria itu, dan bu Ani segera mengatakan apa yang harusnya kami dengar.

" Dyra, Ferdy ibu minta tolong ke kalian untuk mengikuti OSN Fisika mewakili sekolah ini,dan sepulang sekolah kalian berdua jangan pulang terlebih dahulu untuk mengikuti binjar mapel fisika" Bu Ani menginjak pergi setelah memberi perintah itu kepada kami. Aku segera mengambil langkah dan pergi dari sana juga tetapi....

"Eh, mau kemana" Ucap ferdy jelas kepadaku

Aku tak menjawabnya dan memilih pergi dari sana.
.
.

"Loh mana dyra? " Ucap Bu Ani

" Tadi saya sudah mau mencegahnya pergi bu tapi dia tidak mendengarkan"

"Yaudah, kamu antar kertas pendaftaran ini ke kelas nya Dyra"

"Baik bu" Ucap Ferdy dengan nada lembut.

Ferdy berjalan ke arah kelas Dyra, ia berjalan se akan semua orang sedang melihat raja yang sangat tampan berjalan menghampiri rakyatnya, eh sadar dia bukan raja wkwkw.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PrimroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang