gadis kecil

5 0 0
                                    


Hariku selalu tampak sama, putih sunyi membosankan dengan bau yang menyengat. Rasanya tidak ada ujung dari itu semua. Tapi senja di sore itu tak kulupa. Ketika aku melihat senyum bahagiamu, serasa kau tidak memilki beban dalam hidupmu.

"hei, aku sara, mau bermain denganku?"

Sapaan pertama saat kau hadir disini. Aku tergugu karena baru ada orang yang berani menyapaku.

*****

Kuremas bros dalam genggamanku, berharap rasa itu hadir kembali. Rasa dimana diri ini tak pernah merasa sepi dan selalu diiringi rasa bahagia yang tak berkesudahan. Tapi itu hanya sebuah imajiner.

*****

"awas awas awas!!!!!"

Bunyi dentuman keras terdengar, suara saling berteriak. Darah mengalir di jalan pada sore hujan. Suara sirene tak lama berbunyi.

Terlihat samar bayanganmu tersenyum dan mengulurkan tangan pada diriku. Kusambut tangamu dengan penuh suka cita. Berharap ini adalah kebahagianku yang abadi.

******

Bunyi bisik-bisik mulai terdengar di sekitar menemani penutupan wajah dari gadis itu. Entah apa yang dipikirkan dari orang-orang yang berkumpul disaat itu. Yang jelas gadis itu itu sudah tak merasa kesepian yang tak berujung

******

"pertemuan dan perpisahan sebuah takdir yang terelakkkan, dimana ada pertemuan pasti akan ada perpisahaan, namun jangan khawatir sayang karena perpisahaan ini adalah awal menuju pertemuan yang suci dan abadi."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

gadis kecilWhere stories live. Discover now