Prolog

584 44 4
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ




Ya Allah maafkan hamba, hamba telah mencintai salah seorang hambamu. Walaupun aku tahu berharap pada manusia hanya mendatangkan kekecewaan, dan sungguh tidak ada rasa kasih sayang yang teramat mendalam selain kasih sayang dan cintamu kepada semua hamba hambamu. Semua yang terjadi dalam hidupku ini semua atas kehendakmu.

Ya allah berilah aku keikhlasan dalam melepaskan seseorang yang hamba cintai. Memang dia yang aku mau, tetapi engkau lebih tahu siapa yang terbaik untukku.

Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, mau tidak mau pasti akan terjadi kepada semua insan yang ada dibumi ini. Berat memang tetapi tetap harus kita jalani, karena hidup masih harus tetap berjalan. Mengikhlaskan adalah salah satu cara yang harus kita lakukan.

Aku kira Allah mempertemukanku dengan dia untuk selalu ada disisiku, tetapi tenyata dugaannku itu salah. Dia adalah malaikat penolong dalam hidupku. Dia yang telah membawa hal positif bagiku, seperti membawa cahaya terang yang siap untuk menerangiku yang membimbingku menjadi jauh lebih baik. Dia yang membuatku tersadar atas semua kekhilafanku dulu, dia yang telah menyadarkanku betapa indahnya kasih sayangmu dan diapun yang telah mengajarkanku menjadi seseorang yang lebih berguna. Dia sungguh telah mengajarkanku begitu banyak hal, sehingga rasa kagumku muncul kepadanya.

Aku mencintainya diam diam, aku mencintai sahabatku sendiri. Sahabat yang telah mengajarkan ku banyak hal, rasanya tidak pantas aku memilikinya. Dia yang hampir saja sempurna yang sangat jauh berbeda denganku, sangat sangat jauh berbeda denganku. Rasanya mustahil sekali aku bisa memilikinya, tetapi tidak apa apa cukup menjadi sahabatnya saja aku sudah bahagia. Dan ternyata selama ini rasa cinta pun sama muncul kepadanya, sungguh aku sangat bahagia. Tetapi apa yang terjadi? Allah berkehendak lain, serasa saja aku melayang terbang lalu dihempaskan kedasar realita. Perpisahanlah yang terjadi diantara kita, sungguh itu membuat hatiku jatuh berkeping keping. Rasanya sangat tidak adil, baru saja aku terbangun dari keterpurukanku tetapi sekarang aku harus jatuh kembali. Sudahlah aku tidak perlu menyalahi takdir, memang itu sudah jalan hidupku. Aku sangat sangat bersyukur telah mengenalnya, walaupun itu hanya sesaat.

Jauh sebelum aku mengenalnya dia sosok yang sangat menyebalkan, sangat sangat menyebalkan. Tetapi siapa sangka dia adalah seseorang yang dikirimkan allah untuk memberikan hidayahnya sekaligus anugerahnya kepadaku. Kehadirannya begitu banyak membawa pelajaran hidup bagiku, mungkin aku adalah orang yang sangat beruntung karena telah mengenalnya. Dengannya aku mengerti bahwa cinta itu bukan soal memiliki, tetapi terletak pada ingatan hati masing masing yang selalu terpanjatkan dalam doa.

Dia adalah teman, sahabat, guru dan sekaligus seseorang yang diam diam aku sukai. Dia selalu membawa motivasi untukku, kata kata yang terlontar dalam mulutnya selalu membuatku tergerak dan semangat dalam menjalani hidup yang keras ini. Satu hal yang aku ingat dari perkataannya yang membuatku merasa diberi hidayah oleh allah yaitu saat dia berkata,

"Jangan kufur nikmat dan jangan lupa untuk selalu bersyukur, coba deh lihat thaa! Masih banyak orang orang diluar sana yang hidupnya kurang beruntung dari kita, tetapi mereka menjalaninya dengan penuh syukur lantas bagaimana dengan kita? Jangan sampai kita lupa bersyukur atas apa yang telah allah berikan kepada kita dan jangan sampai kita terjerumus kedalam api neraka karena kita lupa caranya untuk bersyukur" ucapnya kepadaku.

Sungguh, perkataannya itu seakan menamparku, yang selama ini selalu saja mengeluh dalam menjalani hidup dan lalai mensyukuri apa yang telah allah berikan, bahkan tanpa sadar justru mencela apa yang telah allah berikan kepadaku, astagfirullahalazim......

Lantunan ayat suci al qurannya membuat semua orang berdecak kagum mendengarnya. Suara adzannya begitu merdu dan shalatnya tidak pernah bolong.

Setiap hari selalu bersamanya, memanfaatkan waktu dengan hal yang bermanfaat. Tidak perlu memilikinya, cukup menjadi sahabatnya dan mencintainya dalam diam aku sudah sangat bahagia, toh dengan menjadi sahabat nyapun aku bisa dekat dengannya. Namun tidak aku sangka ternyata rasa cinta pun sama muncul kepadanya, sungguh aku sangat bahagia hatiku berbunga bunga. Namun seketika kebahagian itu sirna, dia berubah drastis seperti menghindar dariku, ada apa ini?



Belajar Mengikhlaskan Where stories live. Discover now