1 - Doomsday

854 99 26
                                    


Before you start, let me remind you to read some warnings in the summary:)

This is only a fiction, my imagination. There is no need to be that serious.

.
.

Pada akhirnya, hari-hari buruk seperti ini akan datang juga.

Jempolnya terus menggeser layar datar pada smartphone dalam genggaman sembari terus menggumamkan kalimat lirih tak jelas.

Matanya bergerak liar, berusaha secepat mungkin menelaah informasi apapun yang ia dapatkan.

Tak lama kemudian, sepasang iris tersebut melebar tiba-tiba, terdapat rasa shock yang besar disana. Ia menggelengkan kepalanya sebelum menghembuskan nafas berat. Suasana hatinya sedang buruk sekali saat ini. Ia bahkan dapat mendengar bunyi keras tak karuan yang berasal dari detak jantungnya sendiri.

Suara-suara melengking tinggi dari teriakan para manusia yang ia dengar dari sebuah rekaman video memasuki indera pendengarannya.

Nampak segerombolan manusia tengah bergerak bersamaan menuju ke salah satu area yang saat ini telah benar-benar porak poranda, seperti sudah dihempas kuat oleh badai angin topan. Mereka berjalan terseok-seok, kerap kali membuat daging-daging membusuk yang nyaris terkelupas dari tubuh mereka bergelantungan. Gumpalan daging itu terhuyung kesana kemari, seolah siap lepas kapan saja.

'Aku merekam ini dari balkon kamarku yang berada dilantai tiga! Keadaan dibawah kacau sekali! Aku bahkan tidak tahu darimana sekumpulan manusia yang nampak seperti zombie itu datang! Apakah dunia ini benar-benar akan segera berakhir?! Apakah makhluk-makhluk ini adalah suatu pertanda akan datangnya kiamat?!' teriak panik seseorang yang ia yakini sebagai pengunggah video tersebut.

Video itu telah tersebar luas diseluruh penjuru media sosial dan sudah ditonton oleh banyak sekali orang. Si pemilik bahkan tak repot-repot untuk menyensor rekaman videonya.

Kini ia bisa menyaksikan dengan jelas bagaimana gerombolan manusia yang sudah tak berbentuk itu menarik kasar beberapa pria dan wanita malang, menggeretnya kuat diatas aspal lalu mengoyak tubuh mereka beramai-ramai.

Darah segar berceceran dimana-mana, bahkan terciprat ke wajah dan tubuh kerumunan makhluk itu.

Daging mereka dicabik-cabik dengan tangan kosong pada kecepatan tak kasat mata. Usus-usus terburai, cairan kental menjijikkan yang keluar dari perut mereka mengotori badan jalanan.

Para manusia itu menggigiti leher korbannya secara barbar hingga meninggalkan segumpal sobekan daging berwarna merah yang kini menempel pada mulutnya. Manusia itu mengunyahnya kasar lalu menelan benda itu bulat-bulat.

Seakan tak cukup, mereka menghentakkan kepala-kepala korbannya ke tanah dengan kuat, lalu menyedot isi otak mereka dari sela-sela tempurung kepala yang sudah setengah pecah.

Ia tak berkedip melihat seluruh adegan naas itu. Genggaman pada ponselnya kian menggerat.

Perutnya melilit hebat bahkan mulai terasa kejang. Rasa mual telah sampai pada ujung tenggorokannya namun ia tetap bersikeras menahan keinginan untuk muntah. Ia bahkan tak tahu apa yang mendorongnya berpikir untuk menonton video ini hingga selesai.

'Huekk.. Huekk.. A-Astaga.. Monster! Mereka monster! Ma-Makhluk mengerikan itu memakan isi otak mereka! Apa yang sesungguhnya sedang terjadi?!' terdengar teriakan heboh lainnya. Posisi layar pada video sedikit oleng. Jelas sekali siapapun yang sedang merekam video tersebut nampak sedang menahan tubuhnya untuk tetap tegak usai muntah-muntah tadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Days of Terror - NamJinWhere stories live. Discover now