Yunseong yang baru saja pulang sekolah dibuat mendengus kecil ketika menemukan Ayahnya, Hwang Minhyun sedang asik mencumbu seorang wanita baru.
'Ibu padahal kau belum 100 hari pergi...' lirih Yunseong pergi kelantai atas kamarnya untuk tidur.
Hari ini melelahkan, sekolah-rumah sama saja.
Ia mulai berandai andai seperti apa calon Ibu tirinya itu karena tadi ia tak melihat wajahnya secara langsung.
Yunseong bukan tipikal anak yang suka mengeluh, namun jujur saja- otak untuk tubuhnya yang masih 7 tahun ini terlalu banyak menerima informasi. Terlalu kecil untuk tau hal dewasa. Tapi sebangkunya bilang itu tak masalah. Koo Jungmo, dengan senyum lebarnya berceletuk bahwa seorang pria itu harus siap mental sejak dini.
Yunseong kecil jadi tersenyum mengingat bahwa Jungmo juga mengalami hal hampir serupa. Tapi bedanya kedua sosok orang tua Jungmo-katanya terlalu sibuk kerja, tak pernah pulang tapi tiba tiba kolega sang Ayah datang dan bilang kalau orang tuanya sudah berpisah. Jadilah Koo Jungmo yang suka ngotot memanggil dek Yunse karena tubuhnya lebih mungil itupun pindah dengan kolega Ayahnya, Park Serim kekorea.
Oh malangnya nasib dua bocah manis ini.
💙💙💙
Dua minggu telah berlalu, Yunseong sudah mulai melihat sang Ibu tiri yang datang dan pergi kerumahnya.
Ia bahkan sudah melihat acara yang tak ia tahu namanya tapi yang pasti ayahnya dan wanita itu menukar cincin.
Disaat ia sedang sendiri dirumah lalu sang Ibu tiri datang, ia tak pernah mendapat respon berlebihan. Diluar dugaan Yunseong, karena ia menduga Ibu tirinya itu akan menyakitinya. Ibu tirinya hanya sesekali menyapa lalu pergi lagi.
Hingga suatu hari ada truk pengantar barang datang. Banyak barang yang diangkat oleh Ayah dan Ibu tirinya. Seharian mengangkat barang, tak satupun dari mereka menggubris Yunseong. Yunseong hanya melakukan aktivitas biasa ditemani sang asisten rumah tangga. Sampai mendekati petang, ia dapat mendengar suara Ibu tirinya memanggil.
"Yunseong kau dimana?"
Yang dipanggilpun bergumam kecil diruang TV karena mulutnya masih sibuk mengunyahi biskuit cokelat kesukaannya.
"Oh disini kau rupanya. Nah sayang kau main disini ya dengan kakakmu."
Netra kecil Yunseong memperhatikan buntalan selimut yang Ibu tirinya turunkan. Buntalan itupun sedikit demi sedikit terbuka dan menampakan sesosok batita kecil nan lucu.
"Siapa?" refleks Yunseong mendongak melihat Ibu tirinya yang sudah berdiri.
"Dia- adikmu, Hwang Minhee." jelas sang Ayah yang kini sudah berdiri dibelakang Ibu tirinya. Mereka berdua mengenakan baju hangat dimalam musim panas? Yang benar saja.
"Hawooo~" sapa Minhee pada Yunseong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
