Big family Latuconsina

1.5K 32 6
                                    

Prilly's POV

Hari ini ada acara keluarga yang rutin di laksanakan setiap ada liburan panjang. Aku baru sampe di rumah oma opa yang ternyata udah banyak sepupu berkumpul disana,  aku sapa semuanya dan aku langsung menghampiri oma opa yang sedang duduk d sofa.

" Assalamualaikum oma opa " ucap ku sambil mencium punggung tangan dan pipinya.

" waalaikumsalam cucu oma yang cantik, sini duduk sayang " kata oma sambil  menepuk nepuk sofa di antara oma opa .

Aku duduk di tengah-tengah oma opa dan memeluk mereka dengan pelukan penuh kerinduan. aku bersenda gurau sama semua keluarga yang sekarang udah berkumpul mengelilingi oma opa,  dan terkadang semuanya tertawa melihat tingkah lucu cucu-cucu oma opa yang masih pada kecil, saking gemesnya aku nyamperin mereka dan menggendong salah satu dari mereka yang masih berumur 11 bulan. tanpa disadari aku udah menjadi pusat perhatian semua keluarga terutama mamah papah.

" udah pantes tuh gendong anak? Mau kapan naik ke pelaminan? " tanya tanteku sambil tersenyum jail. lalu mengedipkan mata ke arah mamah papah" waahh udah mulai gak beres nih" gumamku dalam hati.

" apaan sih tante kuliah aja belum kelar " baru aku selesai menjawab oma langsung bicara " alna ajah yang masih kuliah tingkat akhir S1 udah nikah, masa illy udah mau selesai S2 belum nikah, kasian mamah papah pengen cepet gendong cucu kayanya tuh "

"iyah tuh ka illy, kenapa sih ko belum mau nikah, emangnya gak iri sama kita yang udah nikah duluan?" Tambah alna yang semakin membuatku merasa terpojok karena memang kebanyakan sepupuku nikah sesudah selasai S1 sedangkan aku udah mau selesai S2 masih belum nikah. aku bingung mau jawab apa karena kalo aku jawab jujur pasti mereka akan tertawa.

Mamah seperti mengerti perasaanku yang dari tadi hanya diam " Mungkin illy belum siap dan dia masih mau menyelesaikan dulu kuliahnya " mamah membelaku, aku tersenyum lega.

Setelah suasana kembali seperti semula aku pamit ke kamar untuk menenangkan pikiranku sejenak.sambil menatap langit-langit atap kamar hati aku berbicara "sampai kapan aku harus menunggu mu ka? jika kaka tidak mengharapkan aku, kenapa aku tidak bisa membuka hatiku untuk orang lain dan slalu kaka yang ada di hati dan pikiranku? aku slalu yakin kaka akan mengucapkan janji suci untukku dan kita akan duduk bersama di pelaminan, meskipun udah beberapa tahun kita tidak bertemu. aku kangen banget sama kaka" tidak terasa air mataku jatuh aku sangat merindukannya, aku menangis sampe tertidur.

***
Ini cerita pertamaku .
Maaf sedikit ,dan maaf kalo gaje ceritanya, ma'lum masih tahap pembelajaran hehe
Makasih yang udah nyempetin baca cerita aku.
Vote and comment yahh ;)

only one for foreverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang