Aku berbeda dengan mu, hanya sebutir buih yang tak akan pernah terlihat oleh mu.
kaila duduk di kursi taman, menunggu seseorang yang menyuruhnya duduk dan menunggu
"dor!" seorang manita mengageti kaila dari belakang
"nggak kaget! udah cepetan ran"
"iya iya bawel! nih eskrim lo" kirana wanita berparas cantik memberikan eskrim rasa coklat yang hampir mencair.
kaila dan kirana, kakak beradik yang kembar identik hanya saja rambut kaila bergelombang dan kirana lurus seringkali kirana mengingingkan rambutnya seperti kaila, bergelombang dan tampak indah, namun, dalam hal akademik kirana jauh lebih pintar daripada kaila, kirana masuk ke ke kelas A unggulan, sementara kaila hanya masuk ke kelas D. namun kaila selalu bangga, setidaknya ia masih masuk ke sekolah yang sama dengan kakak nya.
~***~
kaila berjalan sepanjang koridor dengan bersemangat karna hari ini tidak ada pelajaran matematika, dan sekarang waktunya olahraga.
"meong, meong meong" kaila mendengar sesuatu dan mencari arah suaralalu kaila mendongak ke atas pohon, ada seekor kucing diatas pohon
"yaampun! kasian banget, meong meong, sinih turun, pus pus? nggak bisa turun ya? bentar ya, kaila ke atas, untung gue pake treaning hari ini" kaila mulai memanjat pohon itu
"nah, kaila udah nyampe di atas, pus sinih pus" kaila berusaha meraih kucing itu
"nah, dapet juga akhirnya,... aaaaa" kaila menginjak ranting yang patah kaila terjatuh dengan mata tertutup bersiap untuk jatuh, namun tak ada rasa sakit, kaila membuka matanya dan terkejut dengan wajah asing dan sangat tampan yang menggendongnya, "eh, maaf" kaila turun dari pria asing itu, "kamu nggak kenapa napa kan cing?" kaila mengelus kucing itu.
"makasih ya udah nolongin gue" kaila tersenyum, namun kaila terkejut karna pria itu mendekat kaila hanya terdiam, pria itu semakin mendekat
"kucing gue"
"hah?" ucap kaila bingung
"itu kucing gue" pria itu menunjuk kucing yang kaila gendong
"oh, maaf, ini" kaila memberikan kucing itu
"makasih udah nolong kucing gue"
"emm, iya sama sama, ngomong ngomong nama gue kaila"
pria itu hanya memandang tangan kaila yang terulur
"gue alex"
"oh, nama lo alex," kaila menarik kembali tangan nya
"boleh gue minta tolong?" alex berkata lagi
"apaan?"
"bisa jagain kucing gue nggak?, gue ada perlu bentar"
"oh oke oke" kaila menerima kucing yang di berikan oleh alex
alex berbalik dan meninggalkan kaila
~***~
"permisi pak herman" alex memasuki ruang kepala sekolah
"oh, alex ya, silahkan masuk" pak herman mempersilahkan alex masuk
"nah, kamu belu tahu kelasmu ya?, kamu tentu saja masuk ke kelas A, mari, biarbapak tunjukkan kelasmu"
"ini kelas mu, kamu bisa duduk di sebelah sana" pak herman menunjuk sebuah kursi yang masih kosong
alex melihat sekeliling, melihat satu persatu para siswa, mencari seseorang yang tak dapat ia temukan 'kenapa gue gak tanya kelasnya ya' batin nya
"baik anak anak! perkenalkan ini alex rafael mulai hari ini , alex akan belajar di sini, bapak mohon bantuannya ya"
"baik paakk" jawab seluruh siswa
"pak boleh saya bicara dengan bapak"
"baik nak, silahkan diluar saja"
"ada apa alex?" pak herman bertanya saat sudah di luar
"saya ingin melihat kelas yang lain juga, apa boleh pak"
" oh,, boleh sekali, sangat boleh, mari bapak beri tahu"
"jadi begini alex, disini ada beberapa tingkatan, mulai dari kelas A yang unggulan dan D yang non unggulan" pak herman menjelaskan sambil berjalan
pak herman mengajak alex melihat setiap kelas satu per satu
"yang ini kelas D,"
pak herman dan alex memasuki kelas tersebut mata alex mulai mencari seseorang dan matanya terkunci pada seorang gadis yang sedang tertawa dengan teman teman nya
"mari masuk"
"em, tidak perlu pak, cukup sampai disini saja"
"oh ya sudah, kamu masuk ke kelas kamu ya"
"baik pak"
![](https://img.wattpad.com/cover/223923746-288-k860054.jpg)
YOU ARE READING
blue water
Romancetentang buih dan air nya. aku hanya sebutir buih yang tak sebanding dengan luas nya samudra kamu lautku dan aku hanya setitik buih yang tak pernah sanggup dilihat oleh mata mu, namun pantaskah aku tuk bersanding dengan mu.