National Museum

450 52 0
                                    

Seungyoun dan beberapa rekan kerjanya di rumah sakit hari ini sedang ada kegiatan untuk menghadiri seminar kesehatan yang rutin di gelar pertahunnya. Sebagai salah satu seorang dokter spesialis bedah, Seungyoun memang sering sekali menghadiri seminar kesehatan seperti ini. Hari ini seminar kesehatan di adakan di salah satu Ballroom yang ada di area Museum Nasional Seoul.
Id card Dokter yang selalu menggantung dilehernya dia gunakan sebagai akses masuk ke ruang seminar. Seungyoun selalu menikmati seminar kesehatan yang membuat pengetahuannya semakin luas seperti ini. Dua setengah jam waktu dibutuhkan acara seminar samapai selesai.

"Seungyoun hyung, kau akan ke rumah sakit?" Itu Yohan salah satu junior Seungyoun saat kuliah dulu, seorang dokter juga.

"Tidak Yohan-ah, hari ini hari off ku" sahut Seungyoun sambil membereskan barangnya masuk kedalam tas ransel kecilnya.

"Ah kalau begitu selamat menikmati hari libur mu. Aku kembali ke rumah sakit dulu hyung" pamit Yohan

"Baiklah, selamat menikmati hari jagamu juga Yohan-ah" ucap Seungyoun diakhiri dengan tawa nya. Pukul kecil dari Yohan mendarat di lengan atasnya.

Setelah Yohan pergi keluar ruang terlebih dahulu, Seungyoun segera memakai tas nya lalu ikut keluar dari ruangan seminar yang mulai sepi. Rencananya Seungyoun akan mengunjungi museum nasional mumpung di daerah ini juga jadi sekalian. Ini kali kedua Seungyoun mengunjungi museum, pertama kali mungkin saat dia saat junior high school saat kunjungan sekolah yang pasti sudah sangat lama.

Setelah memberi tiket di loket depan, Seungyoun mengikuti rombongan yang dipandu seorang guide museum. Sesekali Seungyoun mengarahkan kamerannya kearah objek museum yang sekira nya menarik baginya.

"Kali ini kita akan memasuki area yang berisi artefak dan juga prasasti peninggalan jaman dahulu" seorang Guide menjelaskan saat mereka masuk kedalam ruangan yang dipenuhi benda-benda usang dan batu-batu monumen yang telah usang juga

Seungyoun mengedarkan pandangannya, dirinya berdecak kagum. Di dalam ruangan ini Seungyoun merasakan aura magis yang aneh. Mungkin karna efek benda-benda bersejarah ini pikir Seungyoun.

Dirinya melihat sebuah benda berkilat diatas lantai dipojok ruangan dekat dengan sebuah prasasti batu. Seungyoun menghampiri lalu mengambil sebuah benda yang seperti kepingan logam berwarna silver cantik. Dirinya sibuk melihat ukiran-ukiran kecil yang ada di atas permukaan kepingan itu sampai lupa bahwa dia telah tertinggal rombongan yang sudah keluar dari ruangan benda bersejarah itu.
Dengan tergesa-gesa Seungyoun reflek memasukan kepingan itu kekantong coat krem nya lalu berjalan cepat menuju rombongannya tadi.
Satu jam Seungyoun habis kan untuk berkeliling museum dengan rombongan tadi. Sekarang Seungyoun telah berada di salah satu cafe yang masih didalam area museum nasional. Latte dan sandwitch tuna menemani makan siangnya kali ini.

"Loh? Seungyoun hyung?" Seseorang baru saja memanggil nama Seungyoun. Seungyoun mendongak guna melihat seseorang itu

"Dohyon-ah, kau kemari juga?" Sahut Seungyoun. Itu Dohyon adik nya, yang sedang membawa milkshake coklat ditangannya lalu menghampiri Seungyoun dan duduk didepannya.

"Tadi sekolah mengadakan kunjungan museum dadakan untuk mengisi nilai pelajaran sejarah hyung. Dan sekarang sudah selesai" jelas Dohyon sambil menyesap minumannya

"Tidak kembali ke sekolah? Ini masih jam sekolah" Seungyoun bertanya sambil memberikan sandwitch nya ke adiknya itu

"Tidak. Setelah kunjungan kami dibolehkan untuk pulang kerumah langsung" jawab Dohyon, tangannya mencomot satu bagian sandwitch

"Kenapa tidak pulang langsung?" Seungyoun melanjutkan sesi bertanyanya pada adik kesayangannya ini

"Aku lapar jadi mampir kesini sebentar, lagi pula kalau aku pulang cepat juga pasti kau belum pulang juga hyung" Dohyon berucap, tangannya memisahkan sayuran dari sandwitch nya

The Heirs | Seungwoo X Seungyoun [Seungzz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang